Sabtu, 09 Mei 2015

THE SIXTH SENSE [1999]

Jika Anda sangat kecewa dengan The Last Air Bender (2010) dan After Earth (2013) yang sangat membosankan dan terlihat murahan, maka cobalah kembali ke 10 tahun sebelumnya dan nikmati karya M. Night Shyamalan yang bergenre horror psikologi ini, The Sixth Sense.

Dr. Malcolm Crowe (Bruce Willis) malam itu tengah merayakan keberhasilannya bersama istrinya, Anna (Olivia Williams), atas diterimanya penghargaan sebagai dedikasinya di bidang psikologi anak. Kebahagiaan itu sekejap berubah menjadi perasaan mencekam karena istrinya mendapati ada barang di rumahnya yang sengaja dirusak oleh orang yang masuk melalui jendelanya. Dugaan tersebut memang tepat, sesosok pemuda tiba-tiba muncul dari dalam kamar mandi. Merasa mengenal Dr. Crowe, pemuda yang nampak kedinginan dan terbebani mentalnya itu berusaha mengingatkan Dr. Crowe bahwa dirinya dulu adalah mantan pasiennya. Dr. Crowe berusaha mengingatnya meski ia lupa siapa nama pemuda itu. Tak berapa lama, Dr. Crowe ingat tapi pemuda itu kemudian menembakkan pistolnya tepat ke arah Dr. Crowe dan membuatnya tersungkur. Pemuda itupun turut mengakhiri hidupnya.  

Di tempat lain, Dr. Crowe juga memiliki pasien anak lain bernama Cole Sear (Haley Joel Osment). Cole memiliki kepribadian tertutup, tidak memiliki teman, dan ia menganggap banyak orang menyebutnya “aneh”. Suatu hari, Dr. Crowe datang berkunjung ke rumah Cole yang hanya ia tempati berdua bersama ibunya, Lynn (Tony Collette). Awalnya, Cole memang sedikit canggung dengan keberadaan Dr. Crowe yang selalu mengikutinya kemana saja. Dr. Crowe merasa dirinya wajib membantu, karena seperti anak yang ia tangani lainnya, Cole memiliki masalah secara psikologis. Di sela-sela kesibukannya ia menangani Cole, Dr. Crowe juga menyempatkan waktu untuk mengunjungi istrinya. Dari seringnya Cole bertemu Dr. Crowe, membuat mereka berdua semakin akrab dan terbuka satu sama lain. Hingga akhirnya, Cole membuat pengakuan pada Dr. Crowe bahwa ia sering melihat orang mati berjalan seperti orang hidup, atau dengan kata lain adalah hantu. Apakah yang dilihat Cole itu benar-benar hantu atau hanya sekedar fenomena secara psikologi ?

The Sixth Sense berjalan dengan lambat, tapi tetap asyik untuk diikuti. Menggabungkan unsur horror dengan psikologi menjadikan TSS cukup unik, karena berbeda dengan horror biasanya yang lebih ke arah thriller. TSS bercerita tentang seorang anak bernama Cole yang memiliki indera keenam, sehingga ia dapat melihat hantu. Kemampuannya tersebut mempengaruhi aspek psikologisnya, maka tidak jarang ia dipanggil “aneh” oleh orang lain. Kemunculan sosok hantu di TSS cukup sering, meski tidak ditampilkan dalam bentuk terlalu seram/separuh monster. Dengan kata lain tampilannya lebih nyata seperti hantu pada umumnya. Senjata utama Shyamalan dalam TSS adalah endingnya yang twist, sehingga membuat penonton tidak menyadari apa yang terjadi pada karakter Dr. Crowe selama film berjalan. Shyamalan berharap, dengan ending twist tadi penonton merasakan sensasi luar biasa setelah ia “permainkan” dalam ending yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh penonton. Ending twist tersebut cukup sukses membuat saya untuk mengulang beberapa adegan sebelumnya yang menjadi kunci dari endingnya. Tapi tunggu dulu, di situ pulalah letak bagian krusialnya. 

<SPOILER>Jika dicermati lebih dalam lagi, ada momen dalam TSS yang bisa dibilang absurd. Absurd di sini lebih ke arah kekurangan, bukan kelebihan. Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Dr. Crowe sudah tewas dalam insiden penembakan oleh seorang pemuda di menit-menit awal. Kemudian, tanpa disadari ia telah mati dan menjadi “hantu”. Next, Dr. Crowe, seorang psikolog anak, ia datang untuk menangani masalah psikologis yang dialami oleh Cole. Oke, dari sini semua normal. Mari coba kita pikir lagi, mungkinkah seorang psikolog tiba-tiba datang untuk menangani seorang anak tanpa persetujuan dari orang tuanya terlebih dahulu ? It’s oke, Cole dapat melihat Dr. Crowe yang sudah menjadi “hantu”, lalu bagaimana dengan ibunya ? Bukankah ibunya tidak memiliki indera keenam ? Lalu bagaimana ia bisa menangani masalah Cole tanpa persetujuan ibunya yang tidak bisa melihatnya ? Ingat, kuncinya adalah Dr. Crowe tidak “menyadari” bahwa sudah mati. Jadi ia menganggap semuanya berjalan dengan normal<SPOILER> TSS memang dikemas dengan bagus oleh Shyamalan, tapi kekurangan berupa plot hole tadi sudah cukup untuk “merusak” secara keseluruhan. Dengan mengabaikan plot hole tadi, TSS masih bisa menjadi film horror psikologi yang layak ditonton.
ATAU
8 / 10

2 komentar:

  1. Coba tonton lagi, ada bnyk clue sebenarnya ..ini film sempurna banget mengecoh penonton.

    BalasHapus
  2. Menurut saya tidak ada plot hole. Dr. Crowe begitu saja mendatangi Cole, tidak ada interaksi antara Dr. Crowe dengan Ibunya Cole atau orang di sekitar Cole, jadi hanya ada interaksi antara Dr. Crowe dengan Cole, anak indigo yg dapat melihat Dr. Crowe yg telah meninggal (dalam hal demikian, tidak perlu persetujuan Ibunya kan?) Secara keseluruhan film ini sempurna! 10/10

    BalasHapus

AYO KITA DISKUSIKAN !