Ada
fakta yang menarik di balik cerita yang disuguhkan dalam “James White.” Namun
sisi menarik tersebut rupanya mengandung tragic
story di dalamnya. Setelah mengetahui
alur dari “James White,” kemudian membaca sedikit kisah di baliknya, saya
tertegun.
Ada
perasaan kekaguman akan performa dari para cast,
memang. Semua luar biasa, khususnya Christopher Abbott yang mendapat peran
sentral di sini. Selain itu, Cynthia Nixon yang memiliki pengalaman pahit
layaknya karakter yang ia perankan dalam film ini juga sungguh mengagumkan.
Untuk
berbicara ke arah sana, tidak bisa untuk tidak saya tuliskan sinopsis dari
“James White.” Tentang apakah film ini sebenarnya? Judulnya adalah nama
karakter dalam film ini sendiri. Dari sana sangat sulit untuk ditangkap apa
yang akan coba dikisahkannya.
“James
White” boleh dikatakan sebagai semi-autobiografi dari sang sutradara sendiri,
Josh Mond. Ia juga yang menulis naskah ceritanya. Sesuai judulnya, filmnya
bercerita tentang seorang pemuda bernama James White (Abbott) yang banyak
menghabiskan waktunya untuk bersama sang ibu, Gail (Nixon) yang mengidap kanker
stadium 4.
James
seorang pemuda bebas. Ia banyak luangkan waktunya sekedar minum-minum di bar
dan terkadang membuat keonaran. Ia juga memiliki watak yang keras, serampangan,
dan sering menyalahkan diri sendiri. Sahabatnya, Nick (Scott Mescudi—rapper yang turut pula menyumbang
skoring musik), mungkin adalah yang paling bisa mengerti dirinya selain ibunya.
Kesan
akan pandangan awal kita pada James seketika akan berubah saat ia disandingkan
dengan ibunya dalam setiap adegan. Keduanya begitu saling menyayangi dan saling
membutuhkan satu sama lain. Watak keras James berubah drastis menjadi sosok
yang lembut dan mengasihi.
Bukan
tanpa sebab James bertingkah laku seperti ini. Ia telah ‘kehilangan’ sosok ayah
sejak kecil. Hanyalah sosok ibu tumpuan akan segala kesedihan dan kesepian yang
ia alami. Sebuah alasan yang sangat jelas jika pada akhirnya James begitu dekat
dengan ibunya. Seolah-olah keduanya tidak akan terpisahkan dengan sebab apa
pun.
Sang
sutradara Josh Mond menuangkan kisah hidupnya ke dalam “James White.” Ya benar,
dia adalah James White itu sendiri. Apa yang Mond coba tuangkan ke dalam cerita
adalah masa di mana seseorang menjadi lebih dewasa dan tangguh. Untuk mencapai level
ke sana, dibutuhkanlah rasa tanggung jawab yang besar. Dalam hal ini, James ‘dibebankan’
untuk merawat ibunya yang sakit parah.
Setiap
manusia pasti memiliki masa di mana ia merasa bebas tanpa beban. Namun pada
suatu saat, pasti akan tiba masa ketika ia harus bergulat dengan tanggung jawab
dan beban. Dengan adanya hal tersebut, manusia akan berlatih untuk menjadi
pribadi yang lebih baik/kuat lagi. Semua itu tercemin pada karakter James White
yang tengah bertarung dengan dirinya sendiri. Akankah ia masih seperti pribadi
lamanya ataukah ia bersiap menuju perubahan.
James
diperankan oleh Christopher Abbott, aktor yang begitu pas dan memang tercipta
untuk memerankannya. Keduanya sama-sama berasal dari New York. Christopher
Abbott memang belum menjadi aktor yang familiar bagi saya. Tapi perannya di
“James White” ini benar-benar telah mencuri perhatian saya. Ia memainkan peran seorang
serampangan namun berhati lembut dengan begitu sempurna.
Selain
Abbott, Nixon juga memberikan performa cukup baik untuk menyeimbangkan
lakonnya. Fakta menarik, atau mungkin lebih tepatnya adalah miris, Nixon
rupanya kehilangan sosok ibu yang juga terserang kanker. Entah sebuah kebetulan
atau tidak, ia memiliki nasib yang serupa dengan yang dialami Josh Mond. Lebih
mirisnya lagi, Nixon juga pernah berjuang menghadapi kanker. Bisa jadi
pengalaman pahitnya itu menjadi dorongan untuk menghidupkan karakter Gail
dengan baik.
Bagi
saya, kekuatan sesungguhnya dari “James White” terletak pada performa para cast yang outstanding. Tidak dapat dipungkiri, Abbott adalah pencuri
perhatian di sini. Mungkin sebagai penonton, kita sudah mampu menebak bagaimana
akhirnya. Tapi performa para aktor, sanggup menutupi kekurangan di sektor
tersebut.
review Colonia dong mas iza, the best movie in 2016 menurut saya :)
BalasHapus