“Neerja”
diangkat dari kisah heroik pramugari Neerja Bhanot atas serangan teroris pada
pesawat Pan Am Flight 73. Kejadiannya sendiri terjadi pada tanggal 5 September
1986. Saat tragedi itu terjadi, Neerja Bhanot berusia 23 tahun; tepatnya dua
hari sebelum ulang tahunnya. Atas keberaniannya dalam menyelamatkan 359
penumpang, ia dianugerahi penghargaan Ashoka Chakra dari pemerintah India.
Membuat
film dengan mengangkat kisah nyata—apalagi tokoh yang memiliki pengaruh di
masanya, bisa dipastikan mampu memancing atensi besar untuk penonton. Tidak
terkecuali kisah penuh pengorbanan dan mengharukan dari Neerja Bhanot ini. Awalnya
saya belum terlalu mengenal siapa Neerja Bhanot. Selepas menonton film garapan
Ram Madhvani ini, saya mulai tertarik mencari informasinya lebih banyak lagi.
Tidak
dipungkiri pula, setelah tahu siapa Neerja Bhanot, saya mulai menggali lebih
rinci lagi terkait kasus pembajakan tersebut. Mulai dari plot penyerangan
hingga siapa saja yang terlibat di dalamnya. Jadi imbas yang saya rasakan tidak
hanya mengenal figur Neerja Bhanot semata.
Pada
hari nahas itu, Neerja (Sonam Kapoor) terpilih sebagai kepala kabin yang baru.
Pesawat yang ia naiki adalah Pan Am Flight 73 dan bertolak dari Bandara
Internasional Sahar, Mumbai, India. Seluruh penumpangnya terdiri dari 361 orang
berikut 19 kru. Pemberhentian berikutnya adalah Bandara Internasional Jinnah,
Karachi, Pakistan. Kemudian dilanjutkan ke Frankfurt, Jerman Barat.
Serangan
teror itu sendiri terjadi saat pesawat sedang stopover di Bandara Internasional Jinnah. Secara tiba-tiba, empat
orang tidak dikenal menembaki para pengawal dan menyusup ke dalam pesawat.
Untunglah, Neerja dengan sigap memberitahukan soal pembajakan kepada pilot dan
kopilot. Sesuai dengan protokol, pilot dan kopilot itu berhasil mengamankan
diri untuk meminta bantuan.
Diketahui
setelahnya jika keempat teroris itu merupakan anggota dari Abu Nidal
Organization. Mereka membajak pesawat dengan tujuan menyelamatkan teman mereka
yang ditahan di Siprus. Tapi apa mau dikata, usaha mereka bisa dikatakan telah
gagal total. Sebab, pilot dan kopilot telah berhasil keluar dari pesawat.
Dengan begitu pesawat tidak bisa lagi lepas landas.
Negosiator
dari Pan Am Pakistan diterjunkan sebagai perantara keinginan mereka. Keempat
teroris itu menginginkan untuk didatangkan pilot dan mengancam untuk membunuh
setiap penumpang yang ada. Teror mengerikan pun terjadi di dalam pesawat yang belum
take off itu. Satu persatu penumpang
ditembaki. Di saat genting itulah, Neerja menunjukkan sepak terjangnya dalam
menenangkan penumpang.
Lewat
naskah dari Saiwyn Quadras, “Neerja” tidak melulu menampilkan suasana pesawat
yang tengah dibajak. Akan tetapi demi menghidupkan sang titular karakter, usaha
penggalian latar belakang tetap dilakukan. Metode yang diambil adalah dengan flashback kehidupan Neerja.
Diceritakan
bahwa sebelumnya Neerja mengalami kegagalan dalam pernikahannya. Masa lalu yang
buruk itu membuatnya menjadi pribadi yang rapuh. Dengan dukungan dari
keluarganya yang selalu positive thinking,
Neerja tumbuh menjadi gadis yang tegar dan pemberani.
Sejatinya
penggambaran masa lalu Neerja itu turut membentuk karakternya di masa depan.
Khususnya aksi heroiknya dalam tragedi pembajakan tersebut. Dengan menempatkan
karakter yang kuat melalui kisah dramanya, diharapkan jika sosok Neerja ini
bisa mengambil hati penontonnya. Bahkan mungkin bisa menginspirasi.
Memang
benar. Sebagai seseorang yang gagal dalam pernikahannya, Neerja menjadi sosok
yang rapuh. Tapi dari masa lalunya itu, ia belajar menjadi seseorang yang lebih
kuat, dewasa, serta pemberani. Tentunya, karakter seperti ini memang mudah
disukai oleh penonton yang mendamba figur kuat di balik kerapuhannya.
Selain
penggalian karakter yang sudah kuat, jangan lupa pula dengan performa cast dari kuartet teroris di sini (Abrar
Zahoor, Jim Sarbh, Ali Baldiwala, dan Vikrant Singta). Empat aktor ini sukses
memerankan teroris yang garang dan tidak kenal ampun, khususnya bagi Jim Sarbh
dengan aktingnya yang begitu meyakinkan.
Di
luar dari teknikal film atau penggalian karakternya, “Neerja” adalah film yang
penting. Dengan film ini, kita bisa tahu siapa Neerja Bhanot sang pahlawan itu.
Tidak perlu sampai kita tahu masa lalunya (kecuali untuk kebutuhan film, saya
rasa memang perlu), cukup dengan kisah kepahlawanannya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !