Membicarakan
semesta “X-Men” tidak akan pernah jauh-jauh dari isu kesetaraan & perbedaan
antar ras—mutant dan manusia. Entah
itu mulai dari zamannya Hugh Jackman masih sedikit kurus di “X-Men” tahun 2000
hingga yang terbaru ini, “X-Men : Apocalypse.”
Tidak
tahu mengapa konflik yang sering dibawa-bawa oleh franchise ini selalu menarik untuk diperbincangkan. Saya menganggap
menarik hal tersebut mungkin pula disebabkan relevannya dengan keadaan di
kehidupan nyata. Bukankah isu semacam itu masih saja menjadi permasalahan antar
individu hingga kelompok?
Dalam
“X-Men,” perbedaan antar mutant
dengan manusia menghasilkan rasa ketidakpercayaan satu sama lainnya. Sebagian
besarnya menganggap ancaman bagi keberlangsungan manusia. Pernah terlintas
dalam pikiran, apa yang akan terjadi jika saya hidup di semesta “X-Men?” Jika
saya manusia, akankah saya merasa terancam dengan mutant? Begitu pun sebaliknya.
“X-Men
: Apocalypse” kali ini memperkenalkan kepada kita sosok mutant pertama yang bernama En Sabah Nur (Oscar Isaac). Ia juga
dikenal dengan sebutan “Apocalypse.” Yah, begitulah dalam dunia komik. Tiap
karakter harus punya nama alias.
Bercerita
soal Apocalypse, mutant satu ini
telah hidup sejak puluhan ribu tahun yang lalu. Bahkan di post credit scene “Days of Future Past” (2014), Apocalypse
digambarkan tengah membangun Piramida seorang diri. Sebagai mutant pertama, karakternya sudah barang
tentu didewakan. Kekuatannya juga amat luar biasa besar.
Sepertinya
konflik antara mutant dan manusia
sendiri telah ada bersama Apocalypse sejak lama. Bisa dibuktikan bagaimana ia
dikhianati oleh orang-orangnya sendiri saat proses transfer tubuh di sekuen
awal. Apa latar belakang mereka hingga ingin menggulingkannya? Benarkah itu soal
konflik antara mutant dan manusia?
Jika benar, teror apa yang pernah Apocalypse munculkan di zaman Mesir kuno itu?
Saya
tidak berhenti memikirkan hal tersebut. Mungkinkah ini semacam hole atau saya yang terlalu berlebihan
memikirkannya? Baik saya akan sudahi pembahasan akan perkenalan Apocalypse di awal
film. Mari kita lanjutkan saat Apocalypse bangkit di tahun 1983.
Usai
terbangun dari tidur panjang ribuan tahun, Apocalypse memulai rencananya untuk
menguasai bumi. Musnahkan manusia, perbaharui sistem—sederhana. Dipilihlah
anggota “Four Horsemen,” pengikut Apocalypse yang amat setia. Di tim tersebut,
ada Ororo Munroe / Storm (Alexandra Shipp), Psylocke (Olivia Munn), Angel (Ben
Hardy), dan Erik Lehnsherr / Magneto (Michael Fassbender).
Keempatnya
jelas menjadi ancaman bagi bumi—bahkan untuk sesama mutant itu sendiri. Charles Xavier / Professor X (James McAvoy),
Raven / Mystique (Jennifer Lawrence), dan Hank McCoy / Beast (Nicholas Hoult)
harus bersatu untuk mengalahkan Four Horsemen. Jangan lupa Apocalypse juga.
Bagian
menariknya adalah karakter-karakter dalam X-Men yang familiar bagi kita,
dimunculkan kembali dalam versi lebih muda (termasuk Storm), mereka adalah Jean
Grey (Sophie Turner), Scott Summers / Cyclops (Tye Sheridan), serta pendatang
baru Kurt Wagner / Nightcrawler (Kodi Smit-McPhee). Plus Peter Maximoff a.k.a.
Quicksilver (Evan Peters) yang kembali muncul dengan sekuen slow-mo.
Tapi sayangnya itu bukanlah hal baru meski ada penambahan durasi.
Saya
oke saja bila sebagian besar dialognya banyak yang canggung. Saya juga tidak
masalah bila tidak ada yang menjadi signature
untuk seri ini. Bagian yang menjadi masalah bagi saya adalah pada sosok
Apocalypse itu sendiri. Sebagai supervillain
yang digelari nama “bencana,” ia justru tampil apa adanya. Ia bahkan kehilangan
wibawa untuk disebut sebagai mutant
terkuat. Mulai dari properti pendukung hingga ‘gaya bicara’ sekali pun,
Apocalypse tidak layak disebut musuh yang mengancam. Payah!
Pimpinan
musuh justru sibuk mendandani sekutunya? Oh, tidak. Ada apa dengan karakter
ini? Wahai Bryan Singer (sutradara) dan Simon Kinberg (penulis naskah), apa
yang telah kalian lakukan pada Apocalypse? Mengapa kalian lucuti potensi dari
karakter ini? Saya baru sadar jika Apocalypse banyak menghabiskan durasi dengan
lalu lalang ke sana ke mari merekrut pasukan. Tanpa kerajaan pula—oh, akhirnya
punya, tapi cuma sebentar.
Bagi link download min
BalasHapusada perombakkan pergantian karakter Apocalypse yang diperlihatkan dalam trailernya..
BalasHapussaya rasa,,apocalypse sudah cukup mumpuni untuk dikatakan bencana dari pengaruh dan yang mampu ia lakukan..
X-Men Apocalypse Review
noce gan Kunbal ya
BalasHapushttps://moviesider.studio/news/4-film-marvel-terbaru/
BalasHapus