MENJAWAB "BLOGATHON : THE FILM EMOTIONS"

Postingan ini saya buat untuk menjawab “Blogathon : The Film Emotion” dari Paskalis Damar, author dari blog sinekdoks yang keren abis. Dalam Blogathon yang diposting kali ini, ia mengajak untuk memilih film yang merepresentasikan 5 emotions dalam “Inside Out”, film animasi terbaru dari Pixar. Untuk keterangan lebih lengkap beserta aturan memilihnya, silakan kunjungi langsung blognya di sini.   

Oke, berikut 5 film pilihan saya :

JOY : 3 IDIOTS (2009)

Film arahan Rajkumar Hirani ini bukan sekedar lucu dan berhasil membuat saya tertawa terpingkal-pingkal saja, melainkan sanggup membuat saya bersimpati pada karakternya, menginspirasi, heart-touching, dan di satu sisi juga satir. Tidak ada bosannya dan selalu terasa baru setiap kali menontonnya.  

SADNESS : MILLION DOLLAR BABY (2004)

Sedari awal, Clint Eastwood dengan lihainya berhasil membuat saya bersimpati dan mencintai karakter petinju wanita ini, Maggie (Hilary Swank). Namun, betapa ‘kurang ajarnya’ ia telah menarik keluar sisi mellow saya dengan twist ending yang menyesakkan. Saya harus berfikir ulang untuk menonton yang ketiga kalinya.

FEAR : SANTET - ILMU PELEBUR NYAWA (1988)

Setiap film yang dibintangi ratu horror tanah air kita, Suzanna, adalah ‘mimpi buruk’ saya sewaktu kecil. Khususnya film ini, selain menakutkan, film ini juga membuktikan betapa kreatifnya sineas kita dalam hal practical effect untuk menciptakan setiap creature yang mengerikan sekaligus mengagumkan.

ANGER : MATCH POINT (2005)

Salah satu favorit saya dari karya Woody Allen. Ia ciptakan karakter dengan keambiguan moral yang pastinya akan membuat kita marah, membenci, bahkan hingga mengutuk karakter tersebut. Satu hal yang saya dapat dari film ini adalah “tak perlu takut menjadi jahat, selama keberuntungan tetap mengikuti”.   

DISGUST : THE THING (1982)

Dibandingkan kata ‘takut’, saya lebih memilih ‘jijik’ untuk mendeskripsikan salah satu body horror terbaik ini. Kembali lagi, practical effect memberikan kesan yang begitu realistis. Tentunya, versi remake “The Thing” (2011) yang lebih banyak menggunakan CGI tidak cukup baik mengulang kesuksesan versi orijinalnya.