Mungkin masih belum banyak film
bertemakan cyber-bullying, dan “Unfriended”
telah sukses mengusung tema yang sangat menarik tersebut. Sebuah tema yang
hingga sampai saat ini masih marak terjadi dan butuh penanganan serius. Pesan
yang terkandung di dalamnya pun juga penuh arti dengan mengajak banyak orang,
terutama para remaja, untuk segera menghentikan tindakan cyber-bullying yang pada akhirnya berakibat fatal. Berbeda dengan
film found footage lainnya yang ramai
menggunakan shaky cam, “Unfriended”
menawarkan sesuatu yang bisa dibilang baru dan inovatif melalui laptop’s screen-nya. Film arahan Levan
Gabriadze ini rupanya berhasil membuat merinding dan menakut-nakuti saya.
“Unfriended” diawali dengan Blaire
(Shelley Hennig) yang tengah mengobrol dengan kekasihnya, Mitch (Moses J.
Storm) via Skype. Kemudian berlanjut dengan ketiga temannya yang ikut join, Jess (Renee Olstead), Ken Smith
(Jacob Wysocki), dan Adam (Will Peltz). Mereka bertiga diundang oleh akun tanpa
foto profil, “billie227” yang mengaku sebagai Laura, teman mereka yang telah
tewas bunuh diri setahun sebelumnya akibat korban cyber-bullying. Karena tidak berhasil membongkar identitas orang
yang dianggap iseng tersebut, mereka lantas menuduh teman lainnya, Val
(Courtney Halverson) dan mengundangnya dalam chat. Tanpa ada satupun yang mengakui, teror pun datang silih
berganti.
Siapakah yang telah membuat malu Laura
hingga ia nekat memutuskan untuk bunuh diri ?. Belum terjawab secepat itu,
sebab itu bagian dari kepingan misteri dalam film ini. Sebelum Blaire mengobrol
dengan Mitch, ia masih sempatnya menonton video detik-detik kematian Laura
melalui situs “LiveLeak”, dan berlanjut pada video party yang berisikan Laura, dalam channel YouTube. Video pun terhenti sebab Blaire mendapat panggilan
dari Mitch, yang tentunya menyisakan misteri besar tentang apa yang terjadi
sesungguhnya dalam video tersebut. Perlu bersabar terlebih dahulu, sebab
misteri akan terkuak demi sedikit. Sembari menunggu, kita disuguhi dengan cybering hingga percakapan-percakapan
ringan ala anak SMA ini. Semua baik-baik saja sampai datangnya akun misterius
bernama “billie227” dan akun Facebook dari Laura yang terus mengirimkan pesan
pada Blaire. Hantu kah ?. Hacker kah
?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus menggelayut dan semakin membuat
penasaran tiada henti.
Levan Gabriadze bersanding dengan
naskah yang ditulis Nelson Greaves sanggup membuat ketakutan tiap penonton
bahkan lewat adegan-adegan yang terbilang sederhana, seperti akun yang tidak
bisa di-unfriend, kiriman
gambar-gambar provokatif, sampai link yang
mengarah pada forum soal ‘kesurupan’. Sederhana, tapi sangat efektif dalam
menakut-nakuti. Akting natural para cast
yang notabene kurang familiar, sanggup memancing kengerian lewat ditampilkannya
ekspresi-ekspresi ketakutannya. Pengambilan gambar interface dari layar laptop tersebut terbukti ampuh menyeret
penontonnya untuk turut menjadi bagian dan merasakan apa yang dirasakan oleh
para karakternya. Bahkan tidak butuh waktu lama, Levan Gavriadze semakin
meningkatkan intensitas ketegangannya dengan cara ‘mengeliminasi’ salah satu
karakternya. Alhasil, teror mencekam lewat Skype itupun semakin menunjukkan
bahwa hal itu bukanlah semata-mata permainan biasa.
Supernatural dan
cybertech, dua hal yang berbanding
jauh ini mampu dikemas dengan begitu baik dan rapi. Permainan-permainan visual
lewat typing, copy-paste, sending mail,
sampai dengan mengerahkan “anti-Trojan” untuk menghentikan pelaku teror,
semakin menambah keseruan demi keseruan berbalutkan suasana mencekam. Maka jika
timbul pertanyaan di benak Anda seperti, “mengapa tidak matikan saja
laptopnya?”, Levan Gabriadze telah mempersiapkan jawaban klasik berupa death-threat. At this point, Levan Gabriadze tidak hanya menanamkan pesan untuk stop cyber-bullying, tapi juga merambah
mengenai adiksi internet yang tidak bisa dilepaskan begitu saja oleh kalangan
remaja. Adiksi tersebut sudah mengarah pada tindakan-tindakan kriminal yang
sebelumnya hanya dipandang iseng atau sepele.
Setelah merasa lega lewat terkuaknya
misteri mengenai video berisikan Laura, rupanya “Unfriended” tidak lantas
membiarkan kita tenang begitu saja. Masih banyak lagi hal-hal kompleks yang
coba dibocorkan sesuai dengan berjalannya durasi film, salah satunya mengenai
kepalsuan persahabatan lewat death-game yang
disebut “Never Have I Ever”. Terkait tema utama yang diusung film ini,
bahwasanya tindakan cyber-bullying
justru dilakukan oleh mereka-mereka yang memiliki relasi dekat. Dengan asumsi
bahwa semakin ‘dekat’ para pelaku, maka tekanan yang diterima korban cyber-bullying pun semakin berat.
Menjelang menit-menit akhir, saya
sudah tidak peduli lagi terhadap keeksistensian dari si pelaku teror. Baik itu
seorang hacker yang juga mengenal
dekat mereka atau memang nyata ‘hantu’. Sebab, saya sudah begitu terpuaskan
lewat ceritanya yang terjalin kuat meskipun kita cukup mampu menebak bagaimana
film ini akan berakhir. Tingkat thrilling
yang disajikan dalam “Unfriended” pun memang benar-benar melebihi ekspektasi saya
sebelumnya. Pada bagian eksekusinya mungkin akan meninggalkan berbagai pandangan,
bisa saja Anda akan suka atau sebaliknya. Well,
kalau saya suka dengan bagaimana film ini diakhiri. Verdict, “Unfriended” adalah salah satu contoh bahwa film yang
meski berbujet rendah, mampu membuktikan kedigdayaannya selama memiliki
pengemasan yang bagus.
7,5 / 10
Ini filmnya lumayan bagus walaupun low budget tapi kreatif banget lah ga nyesel nontonnya, dan ini filmnya tentang pertemanan yang ga solid, mereka punya rahasia masing-masing dan nusuk dari belakang semua
BalasHapusSalah satu film yang justru ditonton via lappy makin berasa sensasinya. Kejutan yang menyenangkan, kaya waktu nonton Film Babadook.
BalasHapuslow budget sih bisa di bilang but ini film kreatif bgt menurutku, keren dah.
BalasHapusdownload film horor
trus pembunuhnya siapa?
BalasHapusGa tau siapa yang ngebunuh
BalasHapusLaura kayaknya jadi setan gan ^
BalasHapusNext unfriended : dark web thn ini
BalasHapusdulu saya mengidap penyakit masuk angin, setelah saya berobat keklinik tongfang sekarang saya menjadi pengendali angin
BalasHapusTERIMA KASIH KELINIK TONGFANG :)
njayy
Hapusreview film nya bagus sekali, silahkan mampir balik ke blog saya ya... banyak fakta unik yang ada di sini, thank u
BalasHapushttps://faktaunik321.blogspot.com/