Lewat “Whale Rider,” Keisha
Castle-Hughes meraih rekor nominator termuda di Oscar sebelum kemudian dipatahkan
oleh Quvenzhané Wallis dalam “Beasts of the Southern Wild” (2012). Di
film ini, ia berperan sebagai Paikea, gadis Maori muda yang membuktikan bahwa
sanggup menyejajarkan dirinya dengan para laki-laki. Keberanian dan
ketangguhannya akan menuntunnya menjadi penerus ketua suku yang sejak dahulu
hanya ditempati oleh laki-laki.
Paikea (dipanggil “Pai”) terlahir
memiliki saudara kembar. Tapi sayangnya, saudara kembarnya yang laki-laki tidak
bisa tertolong ketika lahir. Begitu juga dengan sang ibu. Ayah Paikea,
Porourangi (Cliff Curtis) meninggalkannya ke Jerman untuk meneruskan
cita-citanya di bidang seni. Sudah menjadi tradisi di Suku Maori, bila anak
laki-laki pertama dari kepala suku akan melanjutkan posisi sang ayah.
Porourangi lebih menuruti kata hatinya. Tidak salah jika ia selalu berselisih
paham dengan ayahnya.
Pai kemudian dibesarkan oleh sang kakek
yang dipanggilnya Koro (Rawiri Paratene). Bersama juga neneknya (Vicky
Haughton). Kakek Koro awalnya kurang menerima Pai karena perempuan. Tapi
perasaan iba telah mengubahnya. Kakek Koro juga kerap melatih anak-anak
laki-laki Maori untuk bisa menggantikannya sebagai kepala suku. Di baliknya,
jiwa kepemimpinan dan tekat kuat Pai berusaha bangkit melanjutkan.
Pertentangan Kakek Koro dengan Pai
tidak terelakkan. Puncaknya adalah ketika Pai ketahuan saat berlatih senjata
tradisional Maori. “Taiaha” namanya. Sebagai penonton, kita sudah tahu jika
kelak Pai akan berhasil menyandang predikat kepala suku. Kemampuannya akan
diakui, khususnya oleh Kakek Koro. Tapi untuk menuju ke sana, ia harus
melunakkan hati Kakek Koro yang sekeras batu.
Nama “Paikea” berasal dari leluhur
Suku Maori yang mendiami pantai sebelah selatan Selandia Baru. Namanya berasal
dari Bahasa Maori yang berarti “paus bungkuk”—saya yakin sekali itu paus bungkuk.
Bentuk tubuhnya khas dan terdapat bercak-bercak putih di seluruh tubuhnya. Dikisahkan
bahwa zaman dahulu Paikea (atau Kahutia Te Rangi) diselamatkan oleh paus bungkuk
dan mengendarainya hingga ke daratan. “Whale Rider” didasarkan pada mitos
tersebut.
“Whale Rider” disutradarai dan ditulis
oleh Niki Caro. Hasil adaptasi buku berjudul sama karya Witi Ihimaera. Ini
adalah coming-of-age drama. Ini juga
film yang mengangkat feminism (saya
menyukai ini). Dan ini adalah film yang memakai konsep “The Chosen One;” konsep
yang sudah kerap Anda lihat. “Whale Rider” memang memiliki banyak sekali bagian
klise di dalamnya. Tapi itu tidaklah menjadi kelemahan di tangan Niki Caro.
Dalam pengarahannya, “Whale Rider”
menjadi menarik dengan memperkenalkan kebudayaan setempat ditambah aura magis
di dalamnya. Semangat gotong royong orang laut dan termasuk di dalamnya
pelestarian adat istiadat semakin meningkatkan pesona film ini.
Selain berupaya dalam menunjukkan
budaya Suku Maori di kancah dunia, “Whale Rider” adalah drama sederhana dengan
konflik seputar keluarga. Salah satunya adalah ayah (di sini sekaligus kepala
suku) yang terlalu mendoktrin anak-anaknya. Dan lagi, bahwa laki-laki dianggap lebih
layak dalam banyak hal dibandingkan perempuan. Di sinilah paham feminism berbicara. Bahwa perempuan juga
memiliki hak serta status yang setara dengan laki-laki.
Saya tidak tahu mengapa bisa menyukai
film sederhana nan klise ini. Kisahnya bukan sesuatu yang baru lagi. Namun satu
yang pasti, “Whale Rider” memiliki aura magis kental yang menjadi daya
tariknya. Puncaknya ada pada sekuen ketika fenomena cetacean stranding (paus terdampar). Di mana paus bungkuk yang
paling besar (mungkin saja Paikea), memanggil Pai dan mengizinkannya menaiki
punggungnya dengan gagahnya. Nyanyian para paus membuat saya merinding.
Pakai Pulsa Tanpa Potongan
BalasHapusJuga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
Game Populer:
=>>Sabung Ayam S1288, SV388
=>>Sportsbook,
=>>Casino Online,
=>>Togel Online,
=>>Bola Tangkas
=>>Slots Games, Tembak Ikan
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
|| Online Membantu 24 Jam
|| 100% Bebas dari BOT
|| Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA
WhastApp : 0852-2255-5128
Agens128 Agens128