Rabu, 18 November 2015

GOODNIGHT MOMMY [2014]


Sejak kali pertama membaca sinopsisnya, ada perasaan ngeri yang tervisualisasi dalam pikiran, disusul rasa ingin tahu yang begitu besar untuk menonton film yang berjudul asli “Ich Seh, Ich Seh” ini. Dari luarnya saja, film ini tampak sebagai arthouse bertempo lambat yang merupakan tipikal film kegemaran saya. Dengan suntikan horror-thriller ke dalamnya, “Goodnight Mommy” sudah bagaikan ‘pembunuh’ yang di tahap pertamanya merayu dengan lembut, menarik secara perlahan, dan menusuk sadis di bagian akhir. Rayuan lembut namun mematikan itu bahkan sudah muncul sedari awal ketika sebuah vintage footage Jerman berisikan paduan suara menyanyikan “Brahm’s Lullaby –Good Evening, Good Night”. Kontennya sederhana memang, tapi kesan creepy itu begitu kuat terpancar dari footage yang sudah dipenuhi bercak hitam itu.

Narasi lantas terlempar pada dua anak laki-laki yang tengah bermain petak umpet di ladang jagung. Mereka adalah Elias dan Lukas, diperankan oleh si kembar sesuai dengan nama aslinya, Elias dan Lukas Schwarz. Tidak berapa lama, sang ibu (Susanne Wuest) datang dalam keadaan seluruh wajahnya terbungkus perban. Namun tidak ada dialog yang menjelaskan detil peristiwa apa yang tengah menimpa sang ibu. Aktivitas ibu dan anak kembar ini kembali seperti semula, berkumpul dan bermain bersama. Di luar dugaan, Elias dan Lukas merasa gelagat yang tidak biasa pada sang ibu pasca operasi wajah. Mereka pun meyakini bila wanita tersebut bukanlah ibu kandungnya.

Bila dialih bahasakan ke dalam Bahasa Indonesia, “Goodnight Mommy” mungkin saja akan terdengar seperti judul sinetron. “Mamaku bukan Mamaku”—mungkin begitu yang tertulis. Terlepas dari judul versi saya yang konyol itu, “Goodnight Mommy” menyimpan konsep cerita dengan aura sangat mengerikan di dasarnya. Tidak perlu repot-repot dengan wujud penampakan macam monster, cukup hanya dengan menghadirkan karakter seorang ibu yang diperban wajahnya. Ada misteri dan tanda tanya besar terselip di dalamnya, “benarkah dia seseorang yang selama ini kita kenal ?”. Membayangkan ada impostor yang meniru penampilan seseorang yang kita kenal dan lantas mendekati kita, patut diakui bila jebakan sederhana dari sutradara Veronika Franz dan Severin Fiala (penulis naskah juga) ini mampu membuat ‘mati kutu’. Efek tidak nyaman itu muncul dari perwujudan sang ibu dengan perbannya, yang sekilas terlihat seperti badut menyeringai dalam cahaya remang. Mengerikan. Itulah kesan pertama saya ketika ‘dicubit’ dengan gambaran seperti itu.

Dengan pelannya, Veronika Franz dan Severin Fiala menceritakan seputar kehidupan sehari-hari Elias dan Lukas yang nampak normal-normal saja. Begitu pula yang terjadi pada sang ibu. Cerita pun bergulir dan mulai memunculkan konflik awal ketika sang ibu nampak mendiskriminasi antara putra kembarnya ini. Kerap kali sang ibu memarahi bahkan memukuli Elias, di saat ia menganggap ketiadaan eksistensi dari Lukas. Tidak percaya sang ibu bisa berbuat demikian, Elias dan Lukas pun mulai meragukan sosok tersebut adalah ibu kandungnya. Berbagai cara pun diperbuat untuk ‘mengembalikan’ sang ibu yang terampas. Sang sutradara pun memilih cara yang cukup ekstrim lewat tangan Elias dan Lukas dalam menuntut hak mereka tersebut. Act pertama dan kedua yang kental dengan psychological thriller pun lantas saja berubah menjadi torture meski masih dalam tingkatan yang bisa diterima. Namun rasa ngilu luar biasa yang ditimbulkan memanglah tidak bisa ditolak. 

Sedari awal, interaksi sang ibu pada Elias dan Lukas memang meninggalkan banyak misteri yang tersebar di sepanjang film. Misteri itupun pada akhirnya terkumpul menjadi sebuah twist—dan saya yakinkan bila ini bukanlah sebuah spoiler. Memang bukan suatu hal yang baru pada twist yang dibawakan oleh duo Franz dan Fiala, tapi tidak lantas pula berakhir menjadi hambar. Efek keterkejutan sudah pasti ada, sembari otak mencoba memutar balik tiap adegan yang telah lewat. Senyum kecil pun terlukis dalam bibir di saat bersamaan kepala ikut mengangguk tanda bahwa twist model lama ini masih bisa diterima. Kemudian, sebab musabab sang ibu hingga diperban memang tidak dijelaskan secara gamblang dalam dialog, tapi mudah untuk ditangkap atas apa yang tengah menimpa keluarga ini. Pastinya ada keterkaitan akan kesalahan di masa lampau yang lalu merasuk pada psikologi salah satu karakternya. Rasa sakit yang telah bertumpuk, lalu berkulminasi pada bagian menjelang akhir yang cukup gila itu.

Keseluruhan, saya sedikit menyoroti segi dramanya yang diisi dengan relasi antara ibu dan anak serta seseorang dengan saudara kandungnya. Relasi itu bersifat rasa saling membutuhkan dan menopang satu sama lainnya. Maka bila salah satunya terjatuh, akibatnya pijakan itu menjadi lemah dan dapat dipastikan akan runtuh. Hubungan itulah yang tercermin dalam “Goodnight Mommy” yang dipoles oleh Franz dan Fiala dengan sentuhan kelam dan tragic. Rupanya, hal itu begitu sinkron dengan footage di awal film yang mengisyaratkan akan ‘tanda perpisahan’ pada tiap lirik yang dikandungnya. Dalam perjalanan menuju perpisahan itu memang dipenuhi kesakitan dan tragis, tapi sudah terbayar lewat ujungnya yang berakhir manis. Dengan mengkombinasikan antara drama dan thriller-nya, saya lihat “Goodnight Mommy” memang sukses menjadi film yang bagus. Namun untuk melangkah dalam sebuah perhelatan penghargaan yang prestisius, saya merasa “Goodnight Mommy” terlalu overrated. 

7 / 10

41 komentar:

  1. film aneh.. sy belm mengerti alur ceritanya.... itu yang dia bunuh ibunya atau bukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gk aneh kok klo jeli..
      Endingnya udah sangat jelas ngungkapin kejadian sbnr nya.. coba nntn uninvited..serupa filemnya.
      *spoiler*





      -Itu memang ibunya-

      Hapus
  2. yang saya bingung pas ending ibunya kan dibakar. brarti elias juga ikut ke bakar??

    *spoiler*

    BalasHapus
  3. Kalau menurut saya sih, udah jelas itu ibu kandungnya yg terbakar. Lukas meninggal saat di danau (tenggelam dan elias mengambang) saat itulah elias masih menganggap lukas hidup dan elias melihat lukas selalu di acuhkan ibunya. Besar kemungkinan ibunya frustasi akan kehilangan anaknya (lukas) ditambah lagi dengan sikap elias yg selalu menganggap lukas Ada, dan masalah perban di wajah bisa kemungkinan itu adalah ulah dari lukas dan elias yg menganggap ibu bukan ibu kandung mereka.


    Yaaaa benar atau tidaknya Kesimpulan saya, saya berharap ada Film ke2 nya. 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini masuk akal si elias sakit jiwa halusinasi dianggap benar2 terjadi. Padahal kakaknya Lukas sudah meninggal. Ibunya berusaha agar Elias hidup dala alam nyata sampai menggapar Elias. Tp dia tidak sadar malah makin parah. Kelihatan sang ibu juga teramat sedih akibat kematan Lukas.

      Hapus
    2. Trus yang waktu ibu nya tel*nj*ng buka perban tu.. Kenapa gerak2 gaje.. Trus mukanya langsung sembuh hemmmm

      Hapus
  4. Tapi kenapa si Lukas di di tampar

    BalasHapus
  5. jadi itu beneran ibunya atau gimana? terus elias dan lukas ikut kebakar?
    pas diending tiba tiba ada ibunya sama mereka berdua. tolong jelasin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ga bisa jelasin. Aku jg ga paham sama film nya wkkw

      Hapus
    2. Iya intinya mreka smua mati ..tp mlah dipertemukan dan bhagia smua

      Hapus
  6. Setuju banget, sangat overrated. Nggak sebanding dengan trailer nya yang menyeramkan dan penuh misteri

    BalasHapus
  7. Saya masih bingung ending nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama. Tapi kalo menurutku emang itu ibu kandungnya. Mereka ketemu di alam arwah wkwkw

      Hapus
  8. Sumpah kesal pengen gua getok tu pala tu anak berdua ��

    BalasHapus
  9. Apakah sebelum film ini ada film sebelumnya . Kok sy kurang paham kalo langsung liat film ini

    BalasHapus
  10. Balasan
    1. Jd sbnrnya si lucas itu udh mati tenggelam pas d danau. Tp elias nya msh menganggap lucas itu msh ada. Nah si elias di bisikin sm si lucas kl itu bukan mama nya.

      Hapus
  11. Kalo menurut gue sih Lukas udah mati, dan si Elias ngiranya lukas masih hidup. Ada adegan ketika mereka kabur lalu pulang ke rumah si ibu cerita ama sopir mengenai perceraian dan kecelakaan, maybe si Lukas mati kecelakaan dan wajah ibunya juga kena jadinya oplas. Kalo endingnya aga Bingung soalnya kenapa tbtb ada ibunya, ato sapa tau oas kebakaran ibu sama Elias kejebak jadi arwah semua deh

    BalasHapus
  12. Terus itu yg adegan si ibu nya jalan ke hutan..buka baju..terus jadi telanjang dan bertingkah kayak yg kesurupan itu apa maksudnya??.. hahaha kaya yg beneran itu bukan ibu nya kan ya..

    BalasHapus
  13. Saya malah tambah ga ngerti karena belum nonton filmnya,hehe😂😂

    BalasHapus
  14. Saya malah tambah ga ngerti karena belum nonton filmnya,hehe😂😂

    BalasHapus
  15. Tp aku msh bingung, kalo ibunya ga bisa liat lucas tp knp lucas ditampar, diomel2in ibunya di kamar dan sempet di videoin di hp jg kan si lucas suruh ngomong sesuatu 😔😔 itu aja sih yg msh aku mikir 2x. Wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu elias gan,si lukas itu yg selalu ngebisikin dan menghasut si elias kalo mau ngapa ngapain atau ngomong apa pun itu

      Hapus
  16. Kalau menurut saya elias punya penyakit jiwa szhiro apa tuh yg hidup dalam halusinasi saya ga tau lukas itu benar benar ada atau tidak. Dan sakit nya itu jauh srbelum si ibu kecelakaan. Si ibu fepresi habis fi crrai suaminya dan kecewa karena anaknya hdp dalam alam lain. Mengenai bunya makan kecoa dll itu hanya delusi elias aja. Sy punya teman dimana bokapnya dakit yg setupa sampai ambil gunting kejar anaknya sendiri. Jadi sy g heran kalau ias sampai membakar ibunya u mendapatjan ibu yg dia inginkan. Intinya elias sakit jiwa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya lu ngejelasin banyak typonya slur wkwkwk

      Hapus
  17. Kunci nya di latar saat lucas dan elias itu main d danau. Sbnernya s lucas itu udh meninggal tp elias msh selalu menganggap lucas itu msh hidup. Elias bisa smp sejahat itu sm ibunya jg karena bisikan dr si lucas sih mnrut aku. Makanya ibunya sllu mengabaikan lucas krn emg s lucas itu udh meninggal.

    BalasHapus
  18. tapi gua masih heran sama ma nya yg pergi ke hutan lalu lepasin pakaiannya ?? itu artinya apa sih

    BalasHapus
  19. Ending sungguh bikin saya bingung, ini sebenarnya keluarganya disfungsional semua, anak kembarnya salah satu mati, terus emaknya ngga bisa menerima kenyataan, harus nonton kedua kali kayanya?

    BalasHapus
  20. menurut gua si itu ibunya sama si lukas udah meninggal pas kecelakaan yang selamat si elias, nah yg di rumahnya tuh temen ibunya karena dia mau rawat si elias, tapi malah ikutan mati juga

    BalasHapus
  21. Klo Itu Ibu kandungnya Kenapa Dia Kehutan Ganti Kulit Makan Kecoa???

    BalasHapus

AYO KITA DISKUSIKAN !