Selasa, 30 Juni 2015

IN BRUGES [2008]

Mungkin tidak semua orang akan menikmati crime – dark comedy yang bisa dinilai minim action sequence dan komedi yang ditawarkan juga cenderung tidak membuat tawa dengan level LOL, atau mungkin malah sama sekali tidak tertawa. Bisa saja itu merupakan kesan pertama bagi yang belum terbiasa menonton crime – dark comedy, seperti halnya saya saat pertama kali menonton Pulp Fiction (1994), ‘tersesat’ dan tidak tahu cara menikmatinya. In Bruges adalah debut feature-length film Martin McDonagh yang sangat memenuhi ekspektasi saya sebagai film di genre ini. Gelap, tragis, tanpa melupakan kesan lucu di dalamnya.

Senin, 29 Juni 2015

TRAFFIC [2000]

Seperti dalam drama eksperimental karyanya, The Girlfriend Experience (2009), Steven Soderbergh juga bermain dengan plot yang ­non-linier dalam film ini, atau lebih tepatnya adalah multiple plot. Selain itu, ia juga banyak menggunakan permainan warna dalam sinematografi di tiap storyline yang berbeda. Traffic bercerita tentang “narkoba” secara luas dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pecandu, polisi, DEA, pengusaha, hakim, hingga jendral. Traffic berhasil mengeksplorasi secara mendalam mengenai akar dari “narkoba” yang kemudian meluas hingga permasalahan disfungsi keluarga, dilema dan ambigu moral, serta peperangan dalam menghadapinya. Dengan plot yang unik serta tata visual yang sangat bagus merupakan nilai tambahan yang menjadikan Traffic menjadi film yang luar biasa.

Sabtu, 27 Juni 2015

THE LAZARUS EFFECT [2015]

Saya telah membuang waktu berharga selama 83 menit dengan menonton film ini. Berharap mendapat sajian istimewa dengan ‘perkawinan’ dua genre kontras, sci-fi dan horror, yang saya dapat justru adalah sajian yang payah, membosankan, dan mudah ditebak. Harapan saya tidaklah muluk-muluk sebenarnya, cukup film yang ringan, tidak harus berlabel “sangat bagus”, asalkan tidak membosankan. Tapi, The Lazarus Effect telah membuktikan diri sebagai film yang super jauh dari kata “sangat bagus”. Berharap melupakannya ?, tentu!.

Jumat, 26 Juni 2015

PK [2014]

Ini adalah kali kedua kolaborasi Aamir Khan dengan sutradara Rajkumar Hirani yang sebelumnya sukses lewat 3 Idiots (2009). PK adalah komedi satir yang memiliki komposisi yang lebih berat dari 3 Idiots serta menyinggung permasalahan yang sensitif, yaitu ajaran agama dan pencarian akan ketuhanan. Seperti halnya 3 Idiots, Rajkumar Hirani membawakan PK dengan cukup ringan tapi mengena, tanpa perlu membawakan teori-teori yang memusingkan mengenai konsep ketuhanan dan dogma. Tentu yang tidak kalah mengejutkannya adalah kemunculan Sanjay Dutt yang kontroversial di bagian supporting roles (bagian ini Anda bisa mencari tahu sendiri).

Kamis, 25 Juni 2015

THE COVE [2009]

**FILM SUPER**
The Cove adalah film dokumenter yang mengangkat misteri mengenai perburuan masal lumba-lumba di Jepang. Tidak hanya hanya masalah perburuan, The Cove juga banyak memberi informasi pada publik terkait pencemaran merkuri dalam daging lumba-lumba serta menyinggung konspirasi Pemerintah Jepang terkait pembantaian lumba-lumba. Pengambilan gambarnya banyak dilakukan secara rahasia di Kota Taiji, Prefektur Wakayama, Jepang. Disutradarai oleh fotografer dari National Geographic, Louie Psihoyos, Anda akan diajak untuk berpetualang bersama Ric O’Barry (aktivis penyelamatan lumba-lumba) dalam menyikap misteri perburuan lumba-lumba yang menegangkan dan penuh bahaya.

STRANGERS ON A TRAIN [1951]


Hampir semua film karya Master of Suspense selalu bernuansakan crime dan thriller. Meski classic dan sebagian besar filmnya masih hitam putih, tapi ketegangan yang diciptakannya masih dapat dirasakan oleh yang menontonnya di era ini. Strangers on a Train adalah crime thriller yang kental dengan elemen Noir, salah satu dari karya Alfred Hitchcock favorit saya. Bagi yang belum tahu, Noir adalah film drama crime yang banyak menekankan pada keambiguan moral karakternya dan motivasi seksual dalam setiap tindak kriminal yang dijalankannya. Aspek tersebut sangat terasa dalam film ini.  

Selasa, 23 Juni 2015

IT FOLLOWS [2014]


<Mungkin Mengandung Spoiler>

Dengan ramainya film horror yang banyak menampilkan jump scare, It Follows karya sutradara David Robert Mitchell ini rupanya memiliki taste berbeda di tengah-tengah ramainya horror tipikal tersebut. Apalagi, ketegangan yang dihadirkan dalam It Follows lewat terror-terror yang dialami karakter utamanya mampu dirasakan pula oleh yang menontonnya, dalam hal ini adalah saya sebagai penilai.

KIKI’S DELIVERY SERVICE [1989]


Semua karya Studio Ghibli tidak pernah lepas dari yang namanya fantasi dan dunia anak. Dua hal tersebut seolah merupakan ‘kewajiban’ yang selalu ada. Diadaptasi dari novel tahun 1985 karya Eiko Kadono, Kiki’s Delivery Service banyak mengingatkan saya pada Spirited Away (2001), karena film ini juga menggambarkan tentang kemandirian seorang anak serta masa transisinya menuju remaja. Tidak lupa pastinya juga mengandung pesan moral yang baik dan alur ceritanya banyak membuat penonton untuk menciptakan interpretasi yang luas.

Senin, 22 Juni 2015

AKU, KAU & KUA [2014]

Sudah cukup menjamur di Indonesia, film-film yang mengangkat tema pernikahan. Sebagian besar, film bertema pernikahan tidak lepas dari sentuhan komedi. Mulai dari yang lucu sekali hingga yang berkadar cukup. Film yang disutradarai Monty Tiwa ini memiliki segudang cast yang meramaikannya, dengan begitu akan ada banyak ‘rasa’ yang mewarnai jalannya cerita. Bagai rujak buah yang bermacam komposisi, semua nge-mix menjadi satu.

Minggu, 21 Juni 2015

BATTLESHIP POTEMKIN [1925]

**FILM SUPER**

Bicara masalah film propaganda, tidak pernah lepas dari proses dramatisasi yang terkadang menciptakan perpsektif yang pro dan kontra. Tujuan dari proses dramatisasi sendiri tentunya adalah untuk mengambil simpati para penontonnya. Dramatisasi dalam film propaganda biasanya turut diciptakannya pula sosok / karakter yang nantinya dengan mudah begitu dicintai dan dihormati. Selain itu, tentunya tidak lupa juga dengan penciptaan sosok yang begitu dibenci demi penyeimbangnya. Battleship Potemkin ini sering disebut-sebut sebagai salah satu film bisu propaganda terbaik sepanjang masa. Terlepas dari label ‘propaganda’, seluruh aspek dalam film ini memang luar biasa di masanya.

CINDERELLA [2015]

Setiap tahun Disney rutin merilis fairytale yang sudah dikenal sejak dahulu. Meski sebagian besar ceritanya sudah banyak yang tahu, tapi tetap tidak mengurangi keasyikan untuk menontonnya. Cinderella yang dalam Bahasa Jerman disebut Aschenputtel, merupakan salah satu karya legendaris dari Die Brüder Grimm / The Brothers Grimm yang kali ini mendapat bagian dari Disney untuk diangkat ke live action movie. Sedangkan untuk versi animasinya telah diadaptasi Disney pada tahun 1950.

Sabtu, 20 Juni 2015

HANTU JUGA SELFIE [2014]

Sesuai dengan judulnya, ini adalah comedy horror yang pastinya penuh dengan adegan konyol dan (tidak lupa) menyeramkan, meski dengan porsi yang tidak sebanyak film horror pada umumnya. Sebenarnya, ide ceritanya lumayan bagus dengan memakai tren selfie yang sedang booming. Tapi yang namanya horror comedy semacam ini, adegan konyolnya yang over justru membuatnya nampak bodoh. Pengemasannya yang kacau balau, cepat membuat bosan di pertengahan film berjalan.

THE NIGHTMARE BEFORE CHRISTMAS [1993]

Beetlejuice (1989), Corpse Bride (2005), Coraline (2009), Sweeney Todd (2007), Alice in Wonderland (2010), Frankenweenie (2012), semua film animasi stop-motion dan non-animasi yang lahir dari tangan Tim Burton ini selalu memiliki ciri khas creepy, quirky, dan gloomy. Bahkan, Batman (1989 & 1992) pun memiliki suasana horror yang kental ketika mendapat sentuhan dari Tim Burton. Meski tidak duduk di posisi sutradara, The Nightmare Before Christmas yang begitu populer dan memorable ini tetap memiliki ciri khas ala Tim Burton dan bisa dibilang sebagai titik awal untuk film animasi ­stop-motion buatannya yang akan lahir berikutnya.

Kamis, 18 Juni 2015

INCENDIES [2010]


Saya selalu menyukai film yang menggunakan setting nyata dari sebuah peristiwa bersejarah, karena dari situ saya mendapat nilai tambah untuk mempelajarinya lebih lanjut. Film Kanada-Perancis garapan sutradara Denis Villeneuve ini sedikit mengingatkan saya pada film Argentina, The Secret in Their Eyes (2009). Bukan karena alur ceritanya memang, melainkan karena keduanya sama-sama menggunakan setting sebuah konflik/krisis yang terjadi di suatu daerah dan keduanya pun juga mengedepankan aspek misteri yang kuat. Incendies diangkat dari teatrikal drama karya Wajdi Mouawad pada tahun 2003, dan pada tahun 2011 berhasil masuk nominasi di Academy Awards untuk Film Berbahasa Asing Terbaik.   

Rabu, 17 Juni 2015

SHAUN THE SHEEP MOVIE [2015]

Sudah sekitar 8 tahun terhitung sejak 2007, Shaun The Sheep mengudara di stasiun BBC dan sering kali tayang pula di salah satu stasiun tv Indonesia. Shaun adalah karakter spin-off yang sebelumnya muncul pada salah satu episode serial Wallace and Gromit (mulai tayang sekitar tahun 1990). Film lain hasil produksi dari studio Aardman adalah Chicken Run (2000) dan The Pirates! Band of Misfits (2012). Film animasi stop-motion selalu memiliki keunggulan dan tidak kalah dengan animasi 2D atau 3D, seperti detail dalam pembuatan karakternya, set lokasi, hingga stuff yang digunakan.  

Selasa, 16 Juni 2015

THE BICYCLE THIEF [1948]

**FILM SUPER**

The Bicycle Thief sering disebut-sebut sebagai salah satu mahakarya film Itali beraliran neorealism. Neorealism (sering disebut sebagai Golden Age bagi perfilman Itali), merupakan aliran dalam film yang mengedepankan cerita tentang kemiskinan dan kaum pekerja serta menggunakan jasa aktor non-profesional. Film ini juga banyak mendapat penghargaan, salah satunya adalah Academy Honorary Award di tahun 1950. Meski film ini berjudul tentang “pencuri sepeda”, tapi fokus utamanya sendiri mengenai seorang pria yang menjadi korban pencurian sepeda. Kisahnya begitu menyentuh dan memberikan kesan yang sangat mendalam bagi siapapun yang menontonnya. Apalagi, kedekatan hubungan antara ayah-anak sangat ditekankan di sini. Faktor tersebutlah yang menjadikan film klasik ini sangat wajib untuk ditonton.

TOP 5 KARAKTER WANITA DALAM FILM



Banyak sekali karakter wanita yang menarik dalam film. Dari sebanyak itu, saya telah urutkan 5 karakter wanita terbaik dari film yang sudah pernah saya tonton. Pada awalnya, saya sempat terfikir untuk memasukkan Aileen Wuornos (diperankan Charlize Theron) dalam film Monster (2003), tapi kemudian saya jadi teringat Summer Finn dari (500) Days of Summer dan berhasil menggeser Aileen Wuornos di posisi 5. Berikut inilah 5 karakter wanita terbaik yang sudah saya pilih tersebut :

Senin, 15 Juni 2015

SANTA SANGRE [1989]

**FILM SUPER**
<Mungkin Mengandung Spoiler>
Pertama kalinya saya menonton Santa Sangre, saya sudah merasa bahwa ini adalah film yang superb. Lalu kali kedua saya menontonnya, penilaian saya masih tidak berubah kalau film horror yang satu ini benar-benar luar biasa dan berbeda dengan horror pada umumnya. Penuh visual arts yang indah, surrealism, dan pesan moral yang mengena. Tidak mudah sebenarnya bagi saya sendiri untuk memahami secara keseluruhan apa yang dihadirkan oleh Alejandro Jodorowsky pada film ini. Tapi setidaknya, saya sedikit mengetahui bahwa Santa Sangre ini bercerita mengenai usaha manusia dalam melepaskan diri dari belenggu evil yang telah menguasai physical dan psychic.

Minggu, 14 Juni 2015

HEROES OF THE EAST [1978]


Butuh penyegaran ekstra dalam mengatasi kejenuhan akan film-film Hollywood yang cukup sering saya tonton. Saya luangkan khusus untuk hari ini menikmati film-film non-Hollywood demi mencari nuansa, style, dan taste yang baru. Di hari yang cerah ini, pilihan jatuh pada film dari Tiongkok yang dibintangi salah satu aktor legenda martial art-nya, Gordon Liu. Seru, menegangkan, astounding, bahkan lucu di beberapa momennya. Seperti yang sering saya tulis di tiap ulasan, classic martial arts dari Tiongkok selalu memiliki tempat tersendiri di hati saya. Karena dengan menontonnya, saya merasa kembali ke masa kecil yang penuh hiburan seru ini di beberapa stasiun tv.

Sabtu, 13 Juni 2015

A GIRL WALKS HOME ALONE AT NIGHT [2014]

Sejauh yang saya ingat, sudah lama sekali saya tidak ‘jatuh cinta’ pada karakter dalam sebuah film. Kali ini, kembali lagi saya benar-benar merasakan yang namanya ‘jatuh cinta’ pada sebuah karakter film yang sangat tidak biasa. Pasalnya, karakter yang membuat saya ‘jatuh cinta’ tersebut merupakan vampire. Tapi tenang dulu, karena vampire yang satu ini jauh dari kata seram, melainkan berwajah cantik dan memberi efek ‘ngangenin’.

Jumat, 12 Juni 2015

HOME [2015]

Dreamworks rupanya kembali lagi mengalami penurunan kualitas film. Seperti seorang anak yang masih labil, kadang filmnya bagus, kadang pas-pasan, dan kadang juga sangat membosankan untuk ditonton. Meski tagline-nya yang bertuliskan Worlds Collide terlihat memberikan kesan yang begitu ‘gila-gilaan’, nyatanya Home tidak cukup memberikan efek yang begitu massive sesuai dengan tagline-­nya itu. Klise di beberapa bagian ceritanya, dan ‘garing’ di semua lelucon yang dihadirkannya.  

Rabu, 10 Juni 2015

CITY OF GOD [2002]

**FILM SUPER**

Terkadang, menampilkan adegan kekerasan dengan tingkat ultra violence, cukup efektif untuk memaparkan kebutuhan cerita dalam sebuah film. Sebut saja film-film Quentin Tarantino yang tidak pernah lepas dari adegan kekerasan yang mengumbar percikan darah di mana-mana. Hal itu tidak lantas membuatnya menjadi kekerasan yang kosong tanpa arti. Justru dari situlah Tarantino bercerita melalui kekerasan yang ditampilkan dengan begitu elegan. Pun begitu dengan film dari Brazil ini, ultra violence yang memenuhi sepanjang durasinya berlangsung, menjadi cara bertutur yang lebih dari sekedar dialog biasa.

Selasa, 09 Juni 2015

THE SECRET IN THEIR EYES [2009]


Film ini merupakan yang kedua kalinya dari Argentina yang menang di Academy Awards sebagai Film Berbahasa Asing Terbaik. Film crime thriller bersettingkan masa Dirty War (1976-1983) di Argentina ini diangkat dari novel berjudul La Pregunta de sus Ojos (The Question in Their Eyes) karya Eduardo Sacheri, yang juga bertindak sebagai penulis naskah. Dirty War sendiri merupakan masa-masa kelam di Argentina di mana banyak sekali tindak kriminal yang lepas dari jerat hukum.

Senin, 08 Juni 2015

THE EXORCIST [1973]

Diangkat dari novel dengan judul sama karya William Peter Blatty tahun 1971, The Exorcist bisa disebut sebagai salah satu film horror tersukses yang pernah dibuat, baik dari segi komersial maupun kritik. The Exorcist menjadi film horror pertama yang berhasil masuk di nominasi Academy Awards kategori film terbaik dan telah memenangi 2 kategorinya. Ide dari penulisan buku The Exorcist sendiri terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi tahun 1949, di mana subjek utama seorang gadis berusia 12 tahun yang kerasukan makhluk halus dan ditangani oleh 2 orang pendeta.

TAXI DRIVER [1976]

**FILM SUPER**
Taxi Driver adalah alasan saya begitu menyukai film-film karya Martin Scorsese. Saya sendiri memfavoritkan Taxi Driver ini dari semua karya Scorsese lainnya. Robert DeNiro yang selalu menjadi aktor wajib bagi Scorsese hingga era 90-an (kemudian beralih dengan Leonardo DiCaprio di era 2000-an) benar-benar tampil luar biasa cool dan berkarakter cukup sulit ditebak. Dengan perannya sebagai supir taksi, kita diajak berkeliling menikmati jalanan Kota New York di malam hari dan sepak terjangnya dalam pembasmian ‘sampah’ yang menjadikan ia bukan supir taksi biasa.

Sabtu, 06 Juni 2015

L.A. CONFIDENTIAL [1997]

**FILM SUPER**

Pesona Kota Malaikat, Los Angeles, sebagai kota gemerlap nan indah, tapi di balik itu juga penuh dengan kriminalitas yang rasanya tidak pernah surut. Lihat saja, sudah banyak sekali film yang mengangkat setting Los Angeles, dan tidak pernah sekalipun lepas dari image buruk kota tersebut, mulai dari kejahatan kelas teri hingga kejahatan terorganisir se-level Mickey Cohen yang legendaris. L.A. Confidential berfokus pada 3 polisi dengan masing-masing karakteristiknya yang unik, hidup dengan ideologinya sendiri, tapi tetap mereka memiliki satu tujuan untuk memberantas segala bentuk kejahatan.

THIS IS SPINAL TAP [1984]

**FILM SUPER**
Ini adalah film terunik sekaligus salah satu komedi terlucu yang pernah saya tonton. Dengan format film Dokumenter (di film ini disebut Rockumentary) mengisahkan sebuah tur band Heavy Metal asal Inggris, Spinal Tap, ke Amerika sekaligus promosi album terbaru mereka, Smell The Glove, yang telah direncanakan selama 6 tahun lamanya. Berbagai kelucuan dan kekonyolan mewarnai petualangan tur mereka, mulai dari masalah yang bersifat sederhana hingga melibatkan sang manajer. Tidak lupa pula, karakter absurd nan kocak juga menjadi daya tarik film ala dokumenter ini.

Jumat, 05 Juni 2015

NEVER LET ME GO [2010]

Premis yang ditawarkan oleh film yang diadaptasi dari novel karya Kazuo Ishiguro ini sangat menarik sekali, kehidupan mengenai anak-anak manusia yang dibesarkan hingga usia dewasa sampai mereka sudah merasa cukup untuk mendonorkan anggota tubuh mereka melalui beberapa tahapan. Never Let Me Go adalah drama sci-fi yang mengedepankan kekuatan karakterisasi dan kedalaman cerita, terutama aspek humanisme-nya yang sangat kental.

Selasa, 02 Juni 2015

EX MACHINA [2015]

Masih ingat beberapa hari yang lalu saya tengah menikmati film bertemakan Artificial Intelligence berjudul Chappie, yang sangat memusingkan kepala dan melelahkan mata. Bukan karena alurnya yang sulit dicerna, melainkan karena pengemasannya, terutama eksekusinya yang sangat kacau balau di sana sini. Dengan hadirnya Ex Machina yang rilis di tahun dan dengan tema yang sama ini, rasanya memberikan ‘obat penyegar’ untuk melupakan segala kacau balau di Chappie tadi.