Sesuai dengan judulnya, ini adalah comedy
horror yang pastinya penuh dengan adegan konyol dan (tidak lupa) menyeramkan,
meski dengan porsi yang tidak sebanyak film horror
pada umumnya. Sebenarnya, ide ceritanya lumayan bagus dengan memakai tren
selfie yang sedang booming. Tapi yang
namanya horror comedy semacam ini,
adegan konyolnya yang over justru
membuatnya nampak bodoh. Pengemasannya yang kacau balau, cepat membuat bosan di
pertengahan film berjalan.
Cerita berawal dari 2 gang SMA yang doyan / gila / maniak selfie, gang
cowok terdiri dari Bara (Lionil Hendrik), Randy (Mario), dan Emon (Dono Ijah),
sedangkan gang cewek adalah Loly (Agatha Vallerie), Gea (Marcella Daryanani),
Jean (Aisyah Fadilla), Vega (Angelina Novie Tanjung), dan Helsi (Beby Regita).
Saat itu, Helsi nekat untuk foto selfie sendiri di sebuah mercusuar. Sialnya,
saat ia foto selfie, ada hantu pocong yang tertangkap oleh kameranya. Karena
kaget, ia pun terjatuh dari mercusuar dan tewas seketika. Setelah 100 hari
kematiannya, Lola, Gea, Jean, dan Vega nyekar ke makam Helsi. Rupanya, Helsi
terus menghantui mereka. Bahkan, arwah gentayangan Helsi diam-diam masih suka
selfie dengan teman-temannya.
Arwah Helsi masih tetap menghantui 2 gang ini hingga mereka liburan
kelulusan SMA. Secara tidak sengaja, 2 gang yang bermusuhan gara-gara Bara
diramalkan akan menikah dengan Loly ini, berada di penginapan yang sama saat
liburan. Seperti biasa, mereka habiskan waktu dengan berfoto selfie. Gea yang
memiliki kemampuan meramal dengan kartu tarot, meyakini bahwa tempat liburan
mereka tersebut berhantu. Setiap mereka foto selfie, selalu saja ada hantu yang
numpang muncul di foto mereka. Helsi pun kembali muncul untuk menakut-nakuti, sepertinya
ada pesan rahasia yang ingin disampaikannya.
Pada menit-menit awal, saya cukup terhibur dengan ulah konyol para
manik selfie ini. Kemunculan hantu-hantu yang tidak peduli meski siang hari
ini, juga cukup memberikan tawa segar. Film ini juga menampilkan tribute karakter hantu paling fenomenal
di Indonesia, Si Manis Jembatan Ancol. Kemunculannya sendiri juga cukup
mengagetkan, mengingat karakter hantu ini sudah sejak lama ada dan begitu
legendaris. Atau mungkin, tujuan utama menampilkan sosok Si Manis Jembatan
Ancol dan Hantu Botak ini karena masih diakui / laku sebagai bahan jualan horror comedy.
Tetapi semakin ke sini, film ini hanya menampilkan teriakan-teriakan
para maniak selfie setelah melihat penampakan para hantu. Sedikit-sedikit
teriak, teriak lagi dan teriak lagi. Adegan repetitif kemunculan para hantu di
foto hasil selfie ini juga semakin menambah ‘kegaringan’ lelucon yang
dihadirkan. Ulah para maniak selfie yang sudah kelewat konyol ini tidak lain
adalah bentuk eksploitasi kebodohan yang dimunculkan secara bertubi-tubi, dan
tidak ada kesan lain yang saya rasakan selain ‘kebosanan’ menunggu film ini cepat
selesai. Skoring standard, naskah
pas-pasan, dan sosok hantu yang ditampilkan sendiri juga jauh dari kata
‘menyeramkan’.
Tapi saya cukup menghargai usaha para sineas kita yang mulai mengurangi
/ menghilangkan image gadis-gadis
seksi berlebihan dalam film horror / horror comedy. Sepertinya, sekarang
sudah mulai sepi film horror yang
banyak mengekspos penampilan seksi para cast-nya,
dan era baru untuk pengemasan film horror
yang mengedepankan unsur seram dan cerita yang bagus pun dimulai. Tapi dalam
kasus Hantu Juga Selfie ini, rasanya masih perlu banyak aspek yang harus
diperbaiki. Alur cerita yang cheesy
dan leluconnya yang super duper garing, membuat saya jauh
lebih memilih menikmati horror FTV
(yang menurut saya memiliki kualitas yang sedikit lebih bagus), daripada
membuang waktu dengan horror murahan
semacam ini.
ATAU
3,5 / 10
Horror lokal secara keseluruhan udah bergerak kearah yang bener sih tahun ini. Mulai "Tuyul" sama "Tarot" paling nggak udah berusaha jadi tontonan serem
BalasHapus:)
terima kasih komentarnya mas rasyid.
Hapussudah lama sekali saya tidak nonton horror lokal, tapi pergerakan ke arah yg benar tadi mulai membuat saya optimis horror lokal mulai menunjukkan kualitas yg bagus.
Well, IMO nonton film Indonesia yang ada di bioskop tahun ini mulai jauh lebih memuaskan dari Hollywood :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapus