Jika Anda sangat kecewa dengan
The Last Air Bender (2010) dan After Earth (2013) yang sangat membosankan
dan terlihat murahan, maka cobalah kembali ke 10 tahun sebelumnya dan nikmati karya
M. Night Shyamalan yang bergenre horror psikologi ini, The Sixth Sense.
Dr. Malcolm Crowe (Bruce Willis) malam itu tengah merayakan
keberhasilannya bersama istrinya, Anna (Olivia Williams), atas diterimanya
penghargaan sebagai dedikasinya di bidang psikologi anak. Kebahagiaan itu
sekejap berubah menjadi perasaan mencekam karena istrinya mendapati ada barang
di rumahnya yang sengaja dirusak oleh orang yang masuk melalui jendelanya. Dugaan
tersebut memang tepat, sesosok pemuda tiba-tiba muncul dari dalam kamar mandi.
Merasa mengenal Dr. Crowe, pemuda yang nampak kedinginan dan terbebani
mentalnya itu berusaha mengingatkan Dr. Crowe bahwa dirinya dulu adalah mantan
pasiennya. Dr. Crowe berusaha mengingatnya meski ia lupa siapa nama pemuda itu.
Tak berapa lama, Dr. Crowe ingat tapi pemuda itu kemudian menembakkan pistolnya
tepat ke arah Dr. Crowe dan membuatnya tersungkur. Pemuda itupun turut mengakhiri
hidupnya.
Di tempat lain, Dr. Crowe juga memiliki pasien anak lain bernama Cole
Sear (Haley Joel Osment). Cole memiliki kepribadian tertutup, tidak memiliki
teman, dan ia menganggap banyak orang menyebutnya “aneh”. Suatu hari, Dr. Crowe
datang berkunjung ke rumah Cole yang hanya ia tempati berdua bersama ibunya,
Lynn (Tony Collette). Awalnya, Cole memang sedikit canggung dengan keberadaan
Dr. Crowe yang selalu mengikutinya kemana saja. Dr. Crowe merasa dirinya wajib
membantu, karena seperti anak
yang ia tangani lainnya, Cole memiliki masalah secara psikologis. Di sela-sela
kesibukannya ia menangani Cole, Dr. Crowe juga menyempatkan waktu untuk
mengunjungi istrinya. Dari seringnya Cole bertemu Dr. Crowe, membuat mereka
berdua semakin akrab dan terbuka satu sama lain. Hingga akhirnya, Cole
membuat pengakuan pada Dr. Crowe bahwa ia sering melihat orang mati berjalan
seperti orang hidup, atau dengan kata lain adalah hantu. Apakah yang dilihat
Cole itu benar-benar hantu atau hanya sekedar fenomena secara psikologi ?
The Sixth Sense berjalan dengan lambat, tapi tetap asyik untuk diikuti.
Menggabungkan unsur horror dengan psikologi menjadikan TSS cukup unik, karena
berbeda dengan horror biasanya yang lebih ke arah thriller. TSS bercerita
tentang seorang anak bernama Cole yang memiliki indera keenam, sehingga ia
dapat melihat hantu. Kemampuannya tersebut mempengaruhi aspek psikologisnya,
maka tidak jarang ia dipanggil “aneh” oleh orang lain. Kemunculan sosok hantu
di TSS cukup sering, meski tidak ditampilkan dalam bentuk terlalu seram/separuh
monster. Dengan kata lain tampilannya lebih nyata seperti hantu pada umumnya. Senjata
utama Shyamalan dalam TSS adalah endingnya yang twist, sehingga membuat
penonton tidak menyadari apa yang terjadi pada karakter Dr. Crowe selama film
berjalan. Shyamalan berharap, dengan ending twist tadi penonton merasakan
sensasi luar biasa setelah ia “permainkan” dalam ending yang sebelumnya tidak
pernah terpikirkan oleh penonton. Ending twist tersebut cukup sukses membuat
saya untuk mengulang beberapa adegan sebelumnya yang menjadi kunci dari endingnya.
Tapi tunggu dulu, di situ pulalah letak bagian krusialnya.
<SPOILER>Jika dicermati lebih
dalam lagi, ada momen dalam TSS yang bisa dibilang absurd. Absurd di sini lebih
ke arah kekurangan, bukan kelebihan. Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Dr.
Crowe sudah tewas dalam insiden penembakan oleh seorang pemuda di menit-menit
awal. Kemudian, tanpa disadari ia telah mati dan menjadi “hantu”. Next, Dr.
Crowe, seorang psikolog anak, ia datang untuk menangani masalah psikologis yang
dialami oleh Cole. Oke, dari sini semua normal. Mari coba kita pikir lagi,
mungkinkah seorang psikolog tiba-tiba datang untuk menangani seorang anak tanpa
persetujuan dari orang tuanya terlebih dahulu ? It’s oke, Cole dapat melihat
Dr. Crowe yang sudah menjadi “hantu”, lalu bagaimana dengan ibunya ? Bukankah
ibunya tidak memiliki indera keenam ? Lalu bagaimana ia bisa menangani masalah
Cole tanpa persetujuan ibunya yang tidak bisa melihatnya ? Ingat, kuncinya
adalah Dr. Crowe tidak “menyadari” bahwa sudah mati. Jadi ia menganggap
semuanya berjalan dengan normal<SPOILER>
TSS memang dikemas dengan bagus oleh Shyamalan, tapi kekurangan berupa plot
hole tadi sudah cukup untuk “merusak” secara keseluruhan. Dengan mengabaikan
plot hole tadi, TSS masih bisa menjadi film horror psikologi yang layak
ditonton.
ATAU
8 / 10
Coba tonton lagi, ada bnyk clue sebenarnya ..ini film sempurna banget mengecoh penonton.
BalasHapusMenurut saya tidak ada plot hole. Dr. Crowe begitu saja mendatangi Cole, tidak ada interaksi antara Dr. Crowe dengan Ibunya Cole atau orang di sekitar Cole, jadi hanya ada interaksi antara Dr. Crowe dengan Cole, anak indigo yg dapat melihat Dr. Crowe yg telah meninggal (dalam hal demikian, tidak perlu persetujuan Ibunya kan?) Secara keseluruhan film ini sempurna! 10/10
BalasHapus