Semua karya Studio Ghibli tidak pernah lepas dari yang namanya fantasi
dan dunia anak. Dua hal tersebut seolah merupakan ‘kewajiban’ yang selalu ada.
Diadaptasi dari novel tahun 1985 karya Eiko Kadono, Kiki’s Delivery Service
banyak mengingatkan saya pada Spirited Away (2001), karena film ini juga
menggambarkan tentang kemandirian seorang anak serta masa transisinya menuju
remaja. Tidak lupa pastinya juga mengandung pesan moral yang baik dan alur
ceritanya banyak membuat penonton untuk menciptakan interpretasi yang luas.
Seorang gadis penyihir usia 13 tahun bernama Kiki (Minami Takayama)
memutuskan untuk mengembara dalam upayanya untuk menjadi pribadi yang mandiri
dan mencari banyak pengalaman. Sudah menjadi tradisi bagi
penyihir untuk melakukan hal tersebut di usia yang masih muda. Setelah mendapat
restu orangtuanya, berangkatlah Kiki dengan sapu terbang dari ibunya dan
ditemani kucing hitamnya, Jiji (Rei Sakuma), yang dapat ia ajak bicara. Dalam
pengembaraannya, ia berusaha mencari kota di dekat laut untuk menetap.
Banyak kesulitan yang Kiki alami selama proses pencarian tempat tinggal
di kota. Bahkan, ia sempat terkena tilang oleh polisi. Untungnya, ia berhasil
ditolong oleh seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya, Tombo (Kappei
Yamaguchi). Tombo sangat terkesan dengan kemampuan terbang Kiki, meski Kiki
sangat ketus sekali dalam menanggapi keberadaan Tombo. Setelah membantu Osono
(Keiko Toda) si pemiliki toko roti Gutiokipan, Kiki diizinkan untuk tinggal di
rumahnya. Tidak ingin diam saja, Kiki lantas menawarkan diri untuk membantu
Osono dalam mengantarkan pesanan roti. Berbekal kemampuan terbangnya, Kiki kemudian
menjadikannya sebagai pekerjaan.
Di usianya yang menginjak 13 tahun, Kiki sudah dituntut untuk mandiri.
Semua itu tidak lain merupakan langkah awalnya sebelum menginjak masa remaja.
Di kota bergaya Eropa inilah, Kiki melatih kemandirian dan pencarian pengalaman
hidup yang lebih banyak. Seperti siswa yang sedang magang, para penyihir di
usia tersebut diwajibkan untuk homestay dengan
mencari rumah di sebuah kota, hitung-hitung membantu sang pemilik sebagai
tambahan pengalaman. Di film ini, sosok seorang penyihir memang membuat orang
biasa takjub dan terkadang juga membuatnya diacuhkan. Meski rasa ketakjuban
ada, tapi setiap orang yang melihat Kiki (sebagai penyihir), tidaklah sampai
terkejut secara berlebihan. Yang tidak kalah lucunya, Kiki sempat ditilang oleh
polisi, meskipun si polisi juga tahu bahwa gadis dengan sebatang sapu yang ia
tilang bukanlah gadis biasa.
Tidak hanya kemandirian Kiki saja yang coba diangkat Hayao Miyazaki di
sini, melainkan juga masa transisinya menuju remaja dengan menempatkan karakter
Tombo sebagai pengukurnya. Awalnya, Kiki memang ketus sekali tiap Tombo
mengajaknya bicara. Bukan karena benci, tidak lain hal tersebut merupakan
perasaan malu yang lumrah ada pada anak di usia tersebut ketika sedang
menghadapi lawan jenisnya. Apalagi, ini adalah pengalaman pertama Kiki jauh
dari rumah dan bertemu dengan anak laki-laki seumurannya merupakan hal yang
masih baru baginya. Bahkan sempat pula ditampilkan Kiki yang cemburu ketika
Tombo bersama dengan teman-teman perempuannya. Semua itu tidak lain merupakan
fase perubahan Kiki dari yang awalnya anak-anak, kemudian menjadi seorang
remaja.
Dalam Kiki’s Delivery Service ini, ada pula momen desperate yang dihadirkan, yaitu ketika Kiki kehilangan kekuatan
terbangnya dan ia juga tidak lagi mampu berbicara dengan Jiji. Saya memiliki
interpretasi terkait bagian ini. Sebenarnya, bagian ini pun masih bercerita
mengenai transisi Kiki dari anak-anak menuju remaja. Kekuatan magis Kiki dapat
diinterpretasikan sebagai bagian dari fantasi / imajinasi dalam kehidupan seorang
anak. Dengan Kiki kehilangan kekuatan magisnya, maka itu merupakan titik balik
Kiki menuju fase remaja, karena sebagian besar anak remaja cenderung mulai
jarang berfantasi layaknya anak-anak. Ingat, bahwa setiap film-film dari Studio
Ghibli selalu menekankan unsur fantasi / imajinasi yang merupakan bagian dari
kehidupan anak-anak, dan hal tersebut begitu kental terasa di bagian ini. Fantasi
/ imajinasi merupakan batasan atau pemisah antara fase ‘anak-anak’ dengan
‘remaja’.
Jika saya perhatikan lebih detail, semua penyihir yang ditampilkan
dalam film ini hanyalah penyihir wanita saja (witch). Bukti yang memperkuat adalah tentunya dengan keberadaan ibu
Kiki yang seorang penyihir dan gadis penyihir yang ditemui Kiki saat perjalanan
ke kota. Sedangkan ayah Kiki, saya meyakini bahwa ia hanyalah seorang manusia
biasa. Dengan begitu, hubungan antara Kiki dan Tombo yang semakin erat dapat
mengindikasikan bahwa kelak Kiki akan mengulangi hal yang sama seperti pada
orangtuanya, yaitu pernikahan antara penyihir dengan manusia biasa. Cerita
memang tidak sampai di situ, tapi saya mencoba untuk membuat interpretasi
sendiri ke arah depan.
Pesan moral yang ingin disampaikan oleh Hayao Miyazaki di sini tidak
lain berhubungan dengan kemandirian dan pengalaman yang harus dicari oleh
setiap anak. Dengan mencari pengalaman, maka akan didapatlah teman atau
tempat-tempat baru untuk dikunjungi, jadi tidak hanya stuck saja dengan keadaan yang ada. Untuk masalah kemandirian, saya
tidak berfikir bahwa kemandirian di usia anak-anak haruslah dengan bekerja,
melainkan cukup dengan membantu meringankan pekerjaan orangtua di rumah. Pola
pikir kemandirian masyarakat di Jepang dan Indonesia sebenarnya cukup berbeda,
di mana anak-anak Jepang di usia muda banyak yang mengisi waktunya dengan kerja
sambilan atau disebut arubaito. Tentu
saja ‘kemandirian’ yang disampaikan dalam Kiki’s Delivery Service ini jauh
lebih sesuai dengan pola pikir masyarakat Jepang. Saya tidak bermaksud mengkomparasikan
keduanya, karena keduanya memiliki pola pikir yang completely berbeda dan fair
saja menurut saya.
Overall, Kiki’s Delivery Service adalah sajian yang sangat luar biasa bagus,
penuh pesan moral, dan didukung pula visual
indah yang memanjakan mata. Kembali lagi Hayao Miyazaki merebut hati dengan
ide-ide brilliant-nya yang ia
tumpahkan pada petulangan gadis penyihir yang penuh fantasi ini.
ATAU
9 / 10
Promo Bonus: UANG TUNAI
BalasHapus- Bonus UANG TUNAI Extra 10% (New Member)
- Bonus UANG TUNAI Extra 5% (Setiap harinya)
- Bonus UANG TUNAI RakeBack Tanpa Minimal T.O (HOT Promo)
- BONUS SAHUR UANG TUNAI
Bonus Sahur Khusus di jam 03.00 s/d 06.00
- BONUS NGABUBURIT UANG TUNAI
Bonus Ngabuburit Khusus di jam 17.30 s/d 20.30
WhastApp : 0812-9608-9061
Lnk : WWW. POKERAYAM. TOP
langsung bisa coba dahulu dengan nominal deposit Rp 10.000,-kamu tidak akan menyesal bergabung dengan VITAPOKER. Selamat Bergabung dan Salam Jackpot !
BalasHapusPromo Terbaru Poker Online – Promo Menjelang Ramadhan Pokervita 1440 Hijriah
KLIK SINI LANGSUNG!!!
Informasi Lebih Lanjut:
| Whatsapp : +62 812-222-2996
|lINK KAMI di : WWW.POKERVITA.VIP
ghibli memnag tidak pernah mengecewakan
BalasHapuscara berhenti xl prioritas