Ini
adalah film terunik sekaligus salah satu komedi terlucu yang pernah saya
tonton. Dengan format film Dokumenter (di film ini disebut Rockumentary) mengisahkan sebuah tur band Heavy Metal asal Inggris, Spinal Tap, ke Amerika sekaligus promosi
album terbaru mereka, Smell The Glove, yang telah direncanakan selama 6 tahun
lamanya. Berbagai kelucuan dan kekonyolan mewarnai petualangan tur mereka,
mulai dari masalah yang bersifat sederhana hingga melibatkan sang manajer.
Tidak lupa pula, karakter absurd nan
kocak juga menjadi daya tarik film ala dokumenter ini.
Seorang
sutradara iklan terkenal bernama Marty DiBergi (Rob Reiner) tertarik untuk
mengangkat perjalanan Spinal Tap menjadi sebuah film dokumenter. Spinal Tap
yang telah berdiri selama 17 tahun dan menghasilkan 15 album ini, terdiri dari
2 lead guitar bersahabat, David St. Hubbins (Michael McKean) dan Nigel
Tufnel (Christopher Guest), Derek Smalls (Harry Shearer) sebagai bassist, Viv Savage (David Kaff) sebagai
keyboardist, dan Mick Shrimpton (R.J.
Parnell) sebagai drummer. Tentu saja,
sepak terjang Spinal Tap tidak bisa dilepaskan dari peran besar sang manajer,
Ian Faith (Tony Hendra) yang terkadang harus dibuat susah dengan permintaan
remeh dan aneh dari Nigel. Masalah pun datang ketika pacar David, Jeanine (June
Chadwick) datang dan memegang kendali Spinal Tap, yang tentunya menjadi masalah
bagi sang manajer dan merperkeruh hubungan David dengan Nigel.
Diceritakan
bahwa, sebelum menjadi Spinal Tap, band tersebut telah berubah-ubah nama dan genre berulang kali. David dan Nigel lah
yang pertama kali membentuk, tapi sebelumnya mereka berada di 2 band yang
berbeda. Setelah mereka berdua join,
kemudian mereka membentuk band dengan nama The
Originals, tapi tidak lama mereka terpaksa mengganti nama menjadi New Originals, karena sudah ada band
yang bernama The Originals di tempat
lain. Band The Originals tersebut pun
ikut berganti nama menjadi The Regulars,
lalu David dan Nigel merubah kembali nama band-nya menjadi The Originals, tapi lagi-lagi mereka ubah kembali menjadi The Thamesmen. Yang awalnya dari pop klasik hingga berubah menjadi
sebuah band Heavy Metal besar. Selama
Spinal Tap berdiri, mereka juga telah berganti-ganti drummer dikarenakan selalu tewas dengan berbagai cara yang ‘misterius’.
Adegan
pembukaan yang diisi dengan sejarah dari Spinal Tap sendiri berhasil memancing
tawa saya dengan komedi cerdas yang dihadirkan. Apa yang terjadi pada Spinal
Tap sebenarnya merupakan reality yang
terjadi pada pasang surutnya industri musik kala itu, terutama musik metal. Mengikuti selera pasar hingga
pengaruh dari manajer kerap kali mewarnai segala bentuk perjalanan sebuah band.
Ada dari mereka yang mampu bertahan, adapula dari mereka yang terjebak karena
tekanan dari sang manajer. Selain itu, This is Spinal Tap juga mencoba
mengangkat beberapa fenomena yang terjadi dalam industri musik Inggris terkait
kurang begitu dikenalnya mereka di tanah Amerika, seperti Queen misalnya. Beberapa
fakta tersebut bisa saja disebabkan style
yang diusung oleh band Inggris kurang bisa menyatu dengan warga Amerika pada
umumnya.
Dalam
This is Spinal Tap ini dimunculkan pula karakter wanita bernama Jeanine, yang
tidak lain merupakan kekasih David. Kedatangannya ikut serta dalam tur tersebut
pada awalnya hanya sebagai penyemangat bagi David. Tapi lama kelamaan, ia
memberikan impact yang cukup besar
bagi Spinal Tap, termasuk dalam penataan konsepnya. Pengaruh Jeanine tersebut
tentu saja memancing ketidaksukaan Ian yang telah lama menjadi manajer Spinal
Tap. Ian pun keluar, dan Spinal Tap di bawah kendali seutuhnya oleh Jeanine. Perpecahan
yang bersumber dari wanita inilah yang terkadang sering juga mewarnai lika-liku
kehidupan sebuah band, apalagi sang wanita sendiri memiliki relasi yang dekat
dengan salah satu personilnya. Hal tersebutlah yang juga diangkat oleh Rob
Reiner selaku sutradara, yang mana di film ini ia juga berperan sebagai seorang
sutradara film dokumenter.
Kemunculan
pertama kali Spinal Tap adalah pada acara komedi sketsa bernama The T.V. Show yang juga dibintangi oleh
Rob Reiner tahun 1979. Spinal Tap itulah yang kemudian menjadi bahan untuk
Reiner kembangkan dalam rockumentary/mockumentary berjudul This is Spinal Tap
ini. Semua aktor yang berperan, terutama McKean, Guest, dan Shearer memang
seorang musisi sejati, jadi mereka benar-benar tahu banyak mengenai musik, tidak
hanya dalam film saja. Mereka bertiga pun masih kerap mengadakan tur keliling Amerika
di bawah bendera Spinal Tap dengan lagu-lagu yang sebelumnya mereka bawakan
dalam film ini. Yang pastinya, semua lagunya sangat easy listening. Meski Spinal Tap sendiri hanyalah band fiksi, tapi
keberadaannya dianggap benar-benar sebagai legenda yang pernah ada. Dari seringnya
mereka mengadakan konser tur, album, hingga membuat situs berbagi lagu, Spinal Tap
sudah menjadi bagian dari fenomena masyarakat. Yang perlu diketahui meski
Spinal Tap diceritakan merupakan band yang berasal dari Inggris, tapi ketiga
aktor utama nyatanya adalah asli kelahiran Amerika Serikat.
Untuk
ukuran tahun 1984, This is Spinal Tap adalah film yang telah melampaui
zamannya. Rob Reiner benar-benar memiliki ide brilliant dalam membuat sebuah film dengan konsep dokumenter yang
kemudian ia sebut dengan rockumentary.
Setiap komedi yang dihadirkan dengan segala tingkah polah para karakternya yang
absurd (terutama Nigel) berhasil
membuat saya tertawa di level Laugh of Loud.
This is Spinal Tap bukanlah film komedi biasa yang hanya berisi lelucon bodoh
tidak berotak, melainkan sebaliknya, This is Spinal Tap tidak lain merupakan
refleksi dari reality kehidupan yang
terjadi pada sebuah band, meliputi manajer, konser, tur, promosi album dsb.,
tapi dikemas dengan komedi yang sangat cerdas, segar, dan tetap mengundang
gelak tawa meski sudah ditonton berulang kali. Tentunya, akan sulit untuk
mencari tandingan lain yang lebih lucu dari film ini.
ATAU
9,5 / 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !