Pesona Kota Malaikat, Los Angeles,
sebagai kota gemerlap nan indah, tapi di balik itu juga penuh dengan
kriminalitas yang rasanya tidak pernah surut. Lihat saja, sudah banyak sekali
film yang mengangkat setting Los Angeles, dan tidak pernah sekalipun lepas dari
image buruk kota tersebut, mulai dari
kejahatan kelas teri hingga kejahatan terorganisir se-level Mickey Cohen yang legendaris.
L.A. Confidential berfokus pada 3 polisi dengan masing-masing karakteristiknya
yang unik, hidup dengan ideologinya sendiri, tapi tetap mereka memiliki satu
tujuan untuk memberantas segala bentuk kejahatan.
Jack Vincennes (Kevin Spacey) dikenal sebagai
sersan di divisi narkoba yang ‘doyan’ uang, flamboyan,
dan tidak mau lepas dari segala pemberitaan bagus di media-media cetak,
terutama dalam sepak terjangnya ketika membasmi kejahatan. Selain itu, ia juga
mendapat ‘tambahan’ sebagai penasihat di sebuah serial tv berjudul Badge of Honor. Di satu departemen, ada
juga Bud White (Russel Crowe) yang juga seorang polisi yang taat hukum, hanya
saja ia terlalu mudah naik darah, dan paling benci ketika tahu seorang wanita
diperlakukan dengan kejam. Di antara keduanya, Sersan Ed Exley (Guy Pearce) lah
yang paling terlihat tenang, jujur, anti suap, tapi sangat terobsesi untuk
diterjunkan sebagai detektif, meskipun akhirnya ia sudah dipromosikan sebagai
Letnan.
Suatu ketika, terjadi pembunuhan di
sebuah kafe bernama Nite Owl. Salah satu korbannya merupakan anggota dari LAPD,
Dick Stensland (Graham Beckel) yang tidak lain merupakan sahabat dari Bud.
Kasus tersebut kemudian ditangani oleh Kapten Smith (James Cromwell) dan juga
Ed. 3 tersangka pembunuhan telah ditangkap dan kasus pun ditutup. Rupanya, Bud
terusik dengan kematian sahabatnya tersebut untuk tetap terus menggali kasus
penembakan tersebut. Dalam pencarian fakta, Bud sempat berhubungan akrab dengan
seorang wanita bernama Lynn Bracken (Kim Basinger) dan kemudian mengarahkannya
pada seorang pebisnis kelas atas. Di waktu yang sama, Ed juga berupaya keras
memecahkan kasus pembunuhan yang seakan-akan ditutupi tersebut. Bersama dengan
Jack, penyelidikan tersebut pun mengarahkan mereka pada ‘tikus’ yang jauh lebih
besar.
L.A. Confidential memang kental
mengangkat banyak tindak kriminal yang umum terjadi di Los Angeles, pembunuhan,
pemerkosaan, hingga kasus narkoba. Tidak hanya itu juga, dunia gemerlap malam
yang biasanya tidak pernah lepas dari peran bad
cop, turut pula diangkat di sini. Hampir semua jajaran karakter yang muncul
di film ini, baik itu meliputi politikus, jaksa, pebisnis, wartawan, hingga
polisi, semuanya tidak lepas dari perbuatan ‘kotor’. Di L.A. Confidential ini,
kita akan diperkenalkan dengan 3 karakter utama polisi yang sesuai dengan
deskripsi saya di atas. Masing-masing dari mereka memiliki karakteristik yang
unik dan memang hal itulah yang coba ditekankan oleh sang sutradara, Curtis
Hanson, untuk menunjukkan bahwa meski 3 polisi ini memiliki watak yang
berbeda-beda, akan tetapi mereka memiliki satu tujuan yang sama dalam
menegakkan keadilan.
Jack adalah polisi selebritis, Bud
menyukai kekerasan dalam setiap tugasnya, sedangkan Ed yang terlihat kalem,
rupanya memiliki obsesi yang sangat besar untuk menjadi seorang detektif. Pada
awalnya, 3 polisi ini memang tidak pernah ditampilkan akrab satu sama lainnya,
selain karena mereka memang bekerja di divisi yang berbeda. Pembangunan
karakter mereka diperkuat pula dengan dialog yang semakin mengesankan sisi
ideologis mereka, dan tentunya tidak pula lupa performa yang bagus. Bagi saya
pribadi, Russell Crowe lah yang berakting paling bagus di sini dalam perannya
sebagai opsir Bud yang terkadang tenang, tapi juga tiba-tiba ‘meledak’ bagaikan
bom waktu. Tapi ada juga momen di mana 3 polisi ini ditampilkan dalam keadaan desperate, sehingga mereka menunjukkan
sisi lainnya, seperti ketika Bud yang memukuli Lynn karena cemburu, padahal ia
sangat membenci ketika tahu wanita diperlakukan kasar, atau ketika Ed meragukan
dirinya sendiri ketika mendapat penghargaan Medal
of Valor, yang ia merasa tidak terlalu berkontribusi besar atas
penganugerahannya tersebut.
Kesan suspense terasa sangat kuat sekali dalam film ini. Pada awalnya,
kita akan disuguhi tentang kasus penembakan di sebuah kafe bernama Nite Owl. Dalam
berjalannya cerita, rupanya kasus tersebut dengan cepat berhasil diselesaikan.
Namun, kasus tersebut bisa saja merupakan decoy,
untuk kasus dengan skala lebih besar yang akan muncul. Dari sinilah kemudian,
Bud serta Ed dan Jack menyelidiki kasus tersebut hingga ke akarnya. Dan tentu
saja, kasus penembakan yang awalnya dinilai sebagai kasus ‘biasa’ karena murni
perampokan itu, rupanya turut menjaring orang-orang berpengaruh di Los Angeles.
Hal tersebut tidak lain merupakan imbas dari ditangkapnya sang bandar
narkotika, Mickey Cohen dan tewasnya beberapa panglimanya, sehingga melahirkan
‘pendatang baru’ untuk berebut mengisi kekosongan kekuasaan ‘hitam’ tersebut.
Apa yang membuat L.A. Confidential
menjadi film crime yang sangat bagus,
menegangkan, seru, dan luar biasa adalah tentu saja tidak lepas dari
pembangunan karakternya yang kuat dan alur cerita yang dapat memancing atensi
penonton untuk terus mengikuti kepingan-kepingan misterinya menjadi sebuah
fakta secara utuh. Penggunaan background
Kota Los Angeles yang dikenal sebagai Kota Malaikat bak surga, menjadi daya
tarik utama film ini ketika masalah besar itu justru muncul di kota yang
diagungkan ini. Lagi-lagi, korupsi dan perbuatan ‘kotor’ lainnya menggerogoti
departemen-departemen yang seharusnya menjadi pelindung. Untuk adegan actionnya ditampilkan dengan porsi yang
cukup dan tetap membawa suasana yang menegangkan. Tapi untuk klimaksnya
sendiri, rasanya semua yang terbaik disimpan untuk bagian yang terakhir ini.
Saya suka klimaksnya yang begitu seru dan ‘menggigit’. Hingga kini, saya masih
tetap menjagokan L.A. Confidential ini sebagai film crime terbaik sekaligus favorit saya.
ATAU
9,5 / 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !