Serial kartun “Rugrats” adalah favorit
saya semasa SMP dahulu. Hampir setiap harinya saya meluangkan waktu untuk
menontonnya. Maka tidak mengherankan bila saya hafal dengan semua karakter yang
ada. Sudah sejak lama Nickelodeon begitu gencarnya memperkenalkan kartun-kartun
produksinya. Selain “Rugrat,” ada juga yang tayang bersamaan di stasiun tv
tanah air seperti “Hey Arnold!,” “The Wild Thornberrys,” dan “SpongeBob
SquarePants.”
Sudah cukup lama saya tidak lagi
menonton serial kartun “Rugrats.” Salah satu versi movie-nya juga pernah saya tonton (lupa movie yang ke berapa) sebelum “Rugrats in Paris” ini. Dengan
menonton movie kedua “Rugrats” ini,
saya berharap bisa kembali bernostalgia dengan para bayi-bayi cerdik dan juga
menggemaskan ini.
Untuk “Rugrats in Paris” ini, film
memfokuskan pada karakter Chuckie (Christine Cavanaugh). Tahu yang mana, tidak
perlu lagi saya jelaskan. Film dimulai ketika gang bayi bersama orangtuanya
menghadiri sebuah pesta. Angelica (Cheryl Chase) yang paling dewasa dan paling
nakal berlagak sok bos di depan bayi-bayi lain. Di sana ada Tommy (E.G. Daily),
si kembar Phil dan Lil (keduanya disuarakan oleh Kath Soucie), serta adik
laki-laki Tommy, Dil (Tara Strong). Siapa duga, adegan awal ini ternyata adalah
parodi dari “The Godfather” (1972); lengkap dengan “kepala kuda.”
Dalam pesta tersebut, para mama menari
sambil menggendong para bayi. Di sana nampak Chuckie yang bersedih sebab ia
telah ditinggal pergi selamanya oleh sang ibu sejak kecil. Walau pun sedih,
sang ayah (Michael Bell) tetap menghiburnya dengan penuh kasih sayang.
Cerita kemudian bertolak ke Prancis.
Di sebuah wahana anak yang bernama EuroReptar, salah satu robot Reptar
raksasanya mengalami kerusakan. Ayah Tommy (juga Michael Bell), sebagai
insinyur di baliknya mendapat panggilan dari menejer wahana, Coco La Bouche (Susan
Sarandon) untuk segera datang ke Prancis guna memperbaiki. Karena menerima
panggilan di waktu yang tidak tepat, Ayah Tommy lantas mengajak keluarga dan
temannya—termasuk para bayi untuk bebarengan ke Prancis.
Jika sudah mengenal serial “Rugrats,”
pastinya sudah tahu formula apa yang dimilikinya. Seperti halnya film keluarga
dengan bumbu petualangan, diperlukanlah karakter villain di sini. Fungsinya tidak lain demi menciptakan efek
keseruan yang nantinya melibatkan karakter-karakter anak kecil sebagai hero. Villain di sini adalah Coco La Bouche sendiri. Ia seorang wanita
oportunis, berkuasa, tapi benci dengan anak-anak.
Suatu ketika, pemilik dari EuroReptar,
Mr. Yamaguchi (Mako) hendak mengundurkan diri dan mencari pengganti. Coco
berharap banyak untuk menggantikannya. Sayangnya, Mr. Yamaguchi tidak
memilihnya karena sifat Coco yang bertolak belakang dengan wahana anak yang
dikelolanya. Ya, sifat Coco yang tidak keibuan membuatnya dieliminasi. Coco
lantas berfikir untuk mencari pasangan dan mengakrabi seorang anak. Lewat
Angelica, ia menyasar ayah Chuckie. Bagaimana kelanjutan dari ceritanya sudah
bisa Anda prediksi.
Karakter Chuckie mendapat sorotan
utama pada film ini. Sutradara Stig Bergqvist dan Paul Demeyer telah membangun cukup
kuat karakter Chuckie di bagian awal sebagai sosok anak yang merindukan kasih
sayang ibu. Di satu sisi, sang ayah juga menginginkan agar anaknya mendapatkan
kebahagian layaknya anak seumuran. Pastinya, Coco La Bouche yang bengis bukanlah
kandidat utama sebagai ibu baru bagi Chuckie. Di pihak lain diceritakan pula
karakter Kira Watanabe (Julia Kato); asisten Coco yang seorang ibu penyayang
dengan anak seumuran dengan Chuckie. Kita akan tahu kemana film ini akan
berlanjut.
“Rugrats in Paris” memang cukup sukses
menghibur dan membangkitkan kenangan lama saya. Seperti saat dulu ketika masih
sering mengikutinya, keseruannya didapatkan lewat tingkah menggemaskan nan over the top dari para gang bayi ini. Reptar
sebagai figur kesayangan dari Tommy, ditampilkan dalam ukuran robot besar menggemparkan
Paris. Sekuen kejar-kejarannya bisa Anda cermati adalah parodi dari “Godzilla”
dan juga “King Kong.” Mungkin tidak terasa spesial saat kembali menontonnya,
tapi “Rugrats in Paris” terlalu penting untuk saya lupakan sebagai tontonan
favorit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !