Di saat senggang dan ingin menonton
film yang ringan tanpa membuat otak keras berfikir, maka “The Last Witch
Hunter” bisa jadi pilihan yang tepat. Pasalnya, film horor-laga arahan Breck
Eisner ini memang dibuat corny tanpa
perlu menjadi serius bagi penonton. Sampai akhir film, saya bahkan tidak
merasakan bosan menontonnya tapi itu juga tidak lantas membuat film ini disebut
“cerdas.”
“The Last Witch Hunter” berpusat pada
cerita tentang Kaulder (Vin Diesel), seorang pemburu penyihir yang tersisa dari
kelompoknya. Diceritakan dalam flashback
pada sekuen awal, Kaulder melayani organisasi “The Axe and Cross” dalam
menumpas Queen Witch (Julie Engelbrecht) yang dikenal kejam dan amat sakti. Ia
juga yang menimpakan wabah penyakit mematikan.
Pencarian Kaulder dan pemimpinnya yang
disebut Dolan mengarahkan mereka menuju sebuah gua yang dipenuhi dengan
akar-akar pohon tua. Pertarungan antara anggota “The Axe and Cross” dengan
Queen Witch dan pengikutnya tidak bisa dihindarkan. Tidak sedikit teman-teman Kaulder
yang tewas dalam perburuan itu.
Puncaknya, Kaulder berhasil memojokkan
Queen Witch dan menusukkan pedangnya tepat di jantungnya. Sebelum Queen Witch
lenyap, ia sempat mengutuk Kaulder agar hidup abadi dan menderita selamanya. Kutukan
yang persis seperti apa yang diberikan oleh Krishna kepada Aswatama dalam
Mahabharata. Hemm, jika Queen Witch bisa membuat Kaulder tidak mati, mengapa ia
tidak lakukan sendiri pada tubuhnya? Breck Eisner akan memberikan jawabannya di
menjelang akhir film.
800 tahun berlalu sejak insiden
perburuan penyihir itu. Kaulder kini hidup di era modern dan masih berjuang
memburu penyihir jahat. Ingat, hanya penyihir jahat. Penyihir yang tidak
menggunakan kekuatannya untuk menyakiti manusia tidak termasuk dalam daftarnya.
Persetujuan ini dibuat oleh kedua belah pihak antara manusia dengan penyihir.
Kaulder kini mengabdi pada “The Axe
and Cross” yang dipimpin oleh Dolan 36th (Michael Caine). Kesemua pemimpin
organisasi yang disebut Dolan ini mengabadikan dirinya pada Kaulder untuk
membantunya dalam memburu penyihir dan memenjarakannya dalam penjara bawah
tanah.
Di zaman modern ini, Kaulder mudah
beradaptasi dengan lingkungan. Pakaian yang necis, bepergian naik pesawat,
hingga mobil sport mewah melengkapi
kebutuhan hariannya. Jangan lupa, bila ada sosok Vin Diesel maka mobil super
cepat nan mewah harus di bawah kendalinya. Tapi tenang, kali ini Vin Diesel
yang hobi balapan telah beralih sementara menjadi pemburu penyihir. Dengan kata
lain, ia sedang enggan kebut-kebutan. Terbukti ia kalem menggunakan mobilnya.
Nahasnya, Dolan 36th dibunuh di suatu
malam oleh seorang penyihir kuat yang menginginkan kebangkitan dari Queen Witch.
Seorang penyihir Finlandia bernama Baltasar Ketola; dipanggil Belial (Olafur
Darri Olafsson) adalah namanya—sungguh nama yang khas untuk seorang penyihir.
Dolan 36th kemudian digantikan oleh penerusnya yang kemudian bergelar Dolan
37th (Elijah Wood).
Dalam perburuan Belial, Kaulder
dibantu penyihir muda Chloe (Rose Leslie). Ia pemilik bar yang hanya dikunjungi
oleh kaum penyihir saja. Saat Kaulder menginginkan melihat bayangan masa
lalunya lewat bantuan Chloe, Belial datang menyerang. Konfrontasi keduanya
tidak bisa dihindarkan. Sial, bar milik Chloe hancur terbakar akibat dua
kekuatan besar antara Kaulder dan Belial.
Berhasilkah Kaulder menghentikan
Belial dan mencegah kebangkitan dari Queen Witch?
“The Last Witch Hunter” sudah bisa
ditebak sejak awal berjalan jika kita banyak berkaca pada film serupa. Sekuen
awal menjelaskan siapa tokoh antagonis utama di sini. Jika di bagian awal ia
dibuat mati, sudah barang tentu kehadirannya tidak hanya sekedar pelengkap di
bagian awal semata. Pastilah ia memiliki screentime
lebih karena ia seorang antagonis utama. Maka sudah tradisi bila “penyihir
kuno” mati di masa lalu, ia akan bangkit di masa depan. Bukan begitu?
Secara keseluruhan saya menyukai “The
Last Witch Hunter” dan menikmati pertunjukannya. Naskahnya tidaklah cerdas tapi
berhasil menutupi kekurangan menjadi hiburan yang menyegarkan. Di dalam
ceritanya, bagian yang paling menarik adalah menambahkan unsur konspirasi
membuat filmnya lebih thrilling.
Namun daya tarik sesungguhnya ada pada Vin Diesel yang bersuara berat dan keren
ini. Ternyata ia tidak cuma jago balapan, tapi juga berburu penyihir.
Cerdas bikin review, jd pengen banyak belajar dr blog ini.
BalasHapuscukup fun filmnya. btw, sori baru sempet saya add linknya di blog saya. thanks ya :)
BalasHapusseru ini film
BalasHapusDownload/Watch Gods of Egypt (2016) BluRay
Gaya penulisannya benar-benar cerdas
BalasHapus