Menyebut “45 Years” atau “Amour” (2012) mungkin lebih tepat dengan
sebutan “romansa senior”. Atau mungkin “pernikahan senior” ? Salah satunya bisa
dipilih. “45 Years” bercerita tentang pasangan yang telah menikah sesuai dengan
judulnya; menikmati hari-hari dengan bahagia. Apa lagi yang ingin dicari ?,
selain kedamaian dan ketenangan berdua akan arti dari ‘pernikahan emas’. Pada
mereka-mereka yang telah menyentuh usia pernikahan hampir setengah abad,
pastinya aneka badai sudah pernah diterjang. Artinya pendewasaan dalam
menghadapi segala masalah dalam pernikahan dapat diselesaikan dengan ‘dingin’. Singkat
kata, pernikahan semacam ini dapat dikatakan bakal awet tanpa goyah.
Mereka yang terlibat dalam pernikahan langgeng itu adalah Geoff (Tom
Courtenay) dan Kate (Charlotte Rampling). Keduanya akan melangsungkan pesta
pernikahan mereka yang hampir menginjak usia 45 tahun. Geoff dan Kate hidup
bahagia bersama dengan shepherd dog
bernama Max. Siapa pun bisa saja berasumsi bahwa pernikahan lama antara Geoff
dan Kate berjalan baik-baik saja. Namun sedikit menimbulkan tanya ketika
keduanya hampir-hampir saja jarang terlihat bersama. Adegan di awal-awal film
ketika Kate mengajak jalan-jalan Max seorang diri cukup memberikan alasan.
Seminggu sebelum pesta yang akan mereka rayakan di hari Sabtu, Geoff
mendapatkan sebuah surat dari Swiss. Surat tersebut menjelaskan bahwa kekasih
Geoff, Katya, yang telah menghilang 50 tahun lalu ditemukan. Tubuhnya ditemukan
dalam celah pegunungan Alpine sewaktu mereka berdua mendaki bersama. Dikatakan
dalam surat bahwa tubuhnya tetap terawetkan dalam es meski puluhan tahun
lamanya.
Metafora a ghost from the past
menghinggapi Geoff. Ada keinginan besar baginya untuk pergi ke Swiss demi
melihat pujaan hatinya dahulu. Kate tahu keadaan Geoff. Ia tentu melarangnya
pergi jauh apalagi sampai harus mendaki tempat yang tinggi. Dari sini, mungkin
premis “45 Years” akan terdengar silly
macam Captain America yang tetap muda dalam kuburan es. Tapi saya janjikan
kepada Anda, bahwa tidak akan ada kemunculan “hantu masa lalu” dengan wujud
gadis muda berusia senja layaknya Adaline.
Sejak tiba surat tersebut, Kate menyadari ada gelagat yang tidak biasa
pada Geoff. Ia lebih sering membaca buku “Kierkegaard” daripada harus
menghabiskan waktu bersama Kate. Waktu satu minggu (dalam film dibuat countdown) sebelum pesta pun tidak diisi
dengan agenda soal pesta tersebut. Terlihat sekali bahwa Kate harus sendirian
mengurusi segala persiapan pesta yang sangat penting bagi mereka. Di saat itu
pula, kebiasaan lama Geoff menghisap rokok muncul kembali. Bahkan pernah Kate
mendapatinya duduk sendiri termenung di bangku sambil merokok. Mungkinkah sosok
Katya hidup kembali dan membayangi pernikahan mereka ?
Usia pernikahan memang boleh tua; tapi itu tidak lantas membuatnya jaya
bila tidak ada komitmen yang mengikatnya. Saya mungkin tidak pantas mengatakan
ini karena belum menikah. Tapi dengan melihat beberapa sampel, saya rasa
komunikasi adalah sarana paling vital dalam melanggengkan pernikahan. Dengan
berkomunikasi, keluh kesah yang selama ini terpendam dapat dipikul bersama demi
meringankan beban. Komitmen untuk jujur dan terbuka harus dipegang kuat.
Sebaliknya bila salah satu atau keduanya menyimpan rapat rahasia, perasaan
tidak saling percaya akan tercipta. Pernikahan dengan angan-angan indah sampai
mati pun akhirnya tinggal harapan.
Pada adegan terakhir saat Geoff dan Kate berdansa, lagu berjudul “Smoke
Gets in Your Eyes” dari The Platters berkumandang. Lagu tersebut sengaja Kate
pilih demi mengenang pernikahan mereka dahulu dengan lagu yang sama. Saya
mengambil ponsel, membuka mesin pencari “Google”, kemudian mencari tahu isi
lirik dalam lagu tersebut. Mengejutkan—lagu itu tepat menggambarkan isi hati
Kate selama seminggu ini. Silakan Anda mencari tahu sendiri liriknya, sebab
saya tidak bisa menuliskannya dalam ulasan ini.
Bukan dalam adegan final saja
lagu “Smoke Gets in Your Eyes” berpengaruh pada karakter dalam film ini. Saat
adegan pertengahan, dimana Geoff dan Kate tengah berhubungan badan, Kate
meminta Geoff untuk membuka matanya. Ada makna tersirat pada bagian ini. Jika
menyinkronkan dengan lagu, permintaan Kate tersebut adalah keinginannya agar
Geoff kembali menatapnya sebagai sesorang yang dicintai. Namun ketika cinta
hilang, mata pun terbutakan. Seperti halnya api yang padam, asapnya memaksa
mata untuk menutupnya. Mungkinkah cinta Geoff sudah tiada bagi Kate ? Yang
pasti, cara pandang Kate soal pernikahan telah berubah.
Bandar Kartu Online PALING Murah Bisa Pakai Pulsa!!!
BalasHapusBISA BAYAR PAKAI PULSA TELKOMSEL XL & AXIS
YANG GAME DARI KAMI YANG TERLENGKAP
MULAI DARI |POKER | CEME | DOMINO99 | OMAHA | SUPER10 |
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
> Minimal Deposit : 10.000 > Minimal Withdraw : 20.000
> Bonus RAKEBACK Tiap Minggu > Proses Deposit & Withdraw PALING CEPAT
> Support Semua Bank Lokal di Indonesia
Bayar Pakai OVO
Bayar Pakai Gopay
Bayar Pakai Pulsa
WhastApp : 0813-3355-5662
WWW POKERAYAM CC