Selama
dua hari ini saya menonton period drama
secara berurutan. Setelah kemarin ada “Brooklyn,” kini ada “Carol”. Menariknya,
kedua film ini sama-sama bersettingkan tahun 1952. Tidak kalah mengejutkannya,
John Crowley (sutradara “Brooklyn”) awalnya direncanakan untuk menyutradai film
yang dibintangi Cate Blanchett dan Rooney Mara ini. “Carol” diangkat dari novel
berjudul “The Price of Salt” karya Patricia Highsmith, kemudian diadaptasi
dalam naskah oleh Phyllis Nagy. Jika Anda pernah menonton film noir klasik
tentang swap murders tahun 1951, Patricia
Highsmith lah penulis novelnya.
Seorang
shopgirl di sebuah department store memandang wanita glamor
berambut pirang beberapa meter di depannya. Tatapannya pada wanita tersebut
penuh rasa penasaran layaknya seseorang yang jatuh cinta pada pandangan
pertama. Ceritanya akan berbeda jika ternyata wanita yang dipandangi itu juga
membalas dengan pandangan yang sama. Kamera lantas bergerak ke samping kemudian
kembali ke titik semula. Wanita tersebut menghilang. “Kemana wanita cantik itu
? Ah, sayang belum jodoh,” mungkin inilah apa yang saya katakan jika shopgirl tersebut adalah saya.
Tapi
ternyata jodoh. Wanita bernama Carol Aird (Cate Blanchett) itu muncul di
hadapan Therese Belivet (Rooney Mara), si shopgirl
itu. Carol rupanya sedang mencari hadiah natal (boneka) untuk putri semata
wayangnya. Ternyata stok boneka habis. Therese menawarkan boneka yang lain. “Apa
boneka favoritmu ketika empat tahun ?”, tanya Carol pada Theresse. “Aku ? Aku
tidak.... tidak banyak, jujur saja”, jawab Theresse. Selang berapa lama, Carol
bertanya lagi, “Lalu apa yang kau inginkan di usia itu ?” Dijawab oleh
Theresse, “Sebuah mainan kereta.”
Percakapan
tersebut merupakan kunci yang diselipkan Phyllis Nagi dalam mengungkapkan
identitas asli karakternya. Meski pun tanpa penjelasan secara rinci terkait
latar belakangnya, keduanya sudah bisa ditebak. So, apa yang terjadi ketika dua
orang saling memandang satu sama lain dengan tatapan yang dalam ? Keduanya
saling memiliki ketertarikan. Apa yang terjadi jika keduanya memiliki gender yang sama ? Tetap saja keduanya
saling tertarik. Nah, sekarang Anda telah mendapatkan drama LGBT di depan mata.
Carol
Aird adalah seorang sosialita. Cara berpakaian, berbicara, dan setiap inchi
dalam penampilannya sanggup menggambarkan hal itu. Carol sendiri tengah
menghadapi proses perceraian dan perebutan hak asuk anaknya dengan mantan
suami, Harge (Kyle Chandler). Di pihak lain ada Therese Belivet, gadis muda
yang cantik dan sederhana. Rambut pendek dan mata lebarnya banyak mengingatkan
kita pada sosok Audrey Hepburn yang manis itu. Mungkin jika “Carol” dibuat di
awal 50-an dengan jarak berdekatan dengan novel, Hepburn sudah pasti
menggantikan Mara. Usia Hepburn di awal 50-an bahkan jauh lebih muda dari Mara
saat di “Carol” ini. Sudah saya cek di wikipedia.
Therese
adalah tipikal gadis yang mudah bergaul. Ia gampang membuat siapa pun kepincut
padanya. Diajak ngobrol soal apa pun bisa. Ia memiliki ketertarikan dengan
dunia fotografi. Pada dasarnya, Theresse sudah memiliki kekasih, Richard Semso
(Jack Lacy) namanya. Namun saya yakin, hubungan tersebut hanya status biasa
bagi Theresse. Bersama Richard, Theresse banyak berkumpul dengan teman-temannya
yang banyak didominasi pria. Perlu dicatat lagi, bagian ini juga merupakan
kunci dalam membuka karakternya. Subtle,
perlu kejelian untuk menangkapnya.
Selepas
pertemuan awal dalam department store,
Carol meninggalkan sarung tangannya di depan Theresse. Saya ragu hal itu bentuk
ketidaksengajaan. Keraguan yang sama ketika Cinderella menjatuhkan sepatu
kacanya agar dipungut pangeran. “Ayo kejar aku !”, mungkin seperti itulah hati
Carol berkata. Hubungan keduanya lantas menjadi dekat. Diajaklah Therese ke
rumah Carol. Pertemuan Therese dengan suami Harge (mantan suami Carol yang
sedang berkunjung), tidak terhindarkan. “Bagaimana kau bisa mengenal istriku?”,
tanya Harge pada Therese.
“Carol”
disutradarai oleh Todd Haynes. Bersama dengan Phyllis Nagy, ia menceritakan
kisah percintaan yang tidak biasa dengan begitu halusnya. Romansanya tidak
tercipta dari desahan yang menggebu dengan vulgar, melainkan lewat tutur kata
hingga gesture yang
menyiratkan—senyumannya, pandangan matanya. Banyak kunci disebar di sepanjang
film menciptakan teka-teki tentang “siapa dia,” “apa hubungan mereka,” sampai
“apa rencana mereka selanjutnya ?”. Semua terangkum dalam satu romansa seperti
dalam hidup ini yang kadang ada manisnya, kadang pula ada pahitnya.
Lagi2 Oscar nge-snub Todd Haynes, kurang apalagi coba dia? udah bikin film seindah ini dgn akting yg luar biasa pula, hufh----
BalasHapusDan Mara? No way dia Supporting, she is Lead! sama kayak Blanchett
love this movie
BalasHapusjujur dari film ini saya jadi tertarik dengan cate, dan mulai mencari tahu lebih banyak lagi tentang dia, ternyata saya sudah beberapa kali mennton film dia tapi tidak pernah ngeh kalau itu dia. seperti yang dituturkan penulis, bahwa film ini begitu lembut dan halus. membuat penikmat film merasa seperti terbawa oleh alur filmnya. karakter2 nya pun sangat kuat. thanks buat reviewnya. review yang cantik.
BalasHapusReviewnya bagus, saya udah download duluan baru baca review ini dan gara" Cate juga sih :v udah ngefans dia sejak berperan jadi Galadriel sampe Hela tahun lalu, filmnya menghanyutkan karena romansa sangat terasa sama Rooney, bukan vulgar yg heboh. Memang ngga baca novelnya juga. Tapi saya sampe nonton 3x :v
BalasHapusGara gara nonton Cate Blanchett as Hela di thor, lalu download semua filmnya and mau ditonton semua. Ini baru aja selesai nonton film "carol", OMG nih film bagus banget (alur cerita, kostum, setting, dll) and actingnya bagus banget. Hanya dengan lihat ekspresi mata kita bisa tau feeling apa yg lagi dirasakan Cate (longing, sad, happy, sad, frustation, dll). Luar biasa emang Cate (di film blue jasmine juga luar biasa actingnya Cate)
BalasHapusBandar Kartu Online PALING Murah Bisa Pakai Pulsa!!!
BalasHapusBISA BAYAR PAKAI PULSA TELKOMSEL XL & AXIS
YANG GAME DARI KAMI YANG TERLENGKAP
MULAI DARI |POKER | CEME | DOMINO99 | OMAHA | SUPER10 |
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
> Minimal Deposit : 10.000 > Minimal Withdraw : 20.000
> Bonus RAKEBACK Tiap Minggu > Proses Deposit & Withdraw PALING CEPAT
> Support Semua Bank Lokal di Indonesia
Bayar Pakai OVO
Bayar Pakai Gopay
Bayar Pakai Pulsa
WhastApp : 0813-3355-5662
WWWPOKERAYAMUS
Review yang bagus! Saya penggemar baik film dan bukunya. Cate Blanchett selalu mendapatkan hati saya!
BalasHapus