Minggu, 11 Oktober 2015

SICARIO [2015]

Dari apa yang nampak di luar, “Sicario” adalah film yang bercerita tentang perang kepada para kartel narkoba dari tanah Meksiko. Maka apa yang akan penonton saksikan tidak lain adalah aksi membuang-buang peluru dan sesekali ledakan yang bakal menciutkan nyali. Sekilas memang seperti itu, ini adalah perang antara kubu yang baik (polisi) dan kubu yang jahat (kartel). Tapi ingat, itu hanyalah apa yang nampak dari luar saja. Di tangan Denis Villeneuve, “Sicario” tergali lebih dalam lewat sajian yang atmosferik dengan menghadirkan terror yang sesungguhnya dan menarik penonton untuk menjadi bagiannya. Apa yang kemudian dialami oleh penonton tidak lain adalah perasaan tidak berdaya karena fisik dan psikis yang telah tergerogoti lewat karakter yang mewakili di dalamnya. Hantaman demi hantaman yang melemahkan bagian luar maupun dalam itu akan meninggalkan rasa muak sebagai tanda untuk menyerah.

Karakter yang mewakili tersebut adalah Kate Macer (Katy Perry Emily Blunt), seorang pasukan khusus FBI yang idealistik, suatu ketika menemukan tumpukan mayat dalam sarang gembong narkoba bersama tim yang dipimpinnya. Kesuksesan yang tidak mudah itu lantas membuatnya direkomendasikan pada Matt Graver (Josh Brolin), penasihat departemen pertahanan yang mengajaknya bergabung dalam tim bentukannya demi mencari siapa yang bertanggung jawab pada kasus tersebut. Dalam perjalanan menuju Texas, Kate bertemu partner Matt yang lihai mengintimidasi, Alejandro Gillick (Benicio del Toro).

Singkirkanlah dari benak Anda bila mengharapkan film yang penuh aksi tembak-tembakan seperti dalam film medioker sejenisnya. Sebab apa yang akan Anda dapatkan dalam “Sicario” adalah bentuk permainan yang membakar secara perlahan lewat visual menyayat dan kemudian menyesakkan pikiran. Hal itu bahkan sudah muncul sedari awal ketika Kate dan para timnya menemukan tumpukan-tumpukan mayat lalu disusul sesuatu yang bombastis berikutnya. Apa yang kemudian dirasakan oleh Kate adalah jijik, muak, dan tidak dipungkiri kebencian juga menyeruak. Denis Villeneuve mengharapkan lewat visual semacam itulah yang mampu membuat penonton merasakan apa yang turut pula dirasakan oleh Kate dan pada akhirnya bayang-bayang kelam pun tercipta dalam pikiran. Di sini, Kate adalah objek penghantar dari segala teror yang akan tersaji di depan. Sebuah teror yang siap menyergap lalu melumpuhkan bagian fisik dan mental serta menyisakan perasaan kacau dan tidak nyaman.   

Aksi seru lewat peluru yang terlontar ke sana ke mari masih tetaplah ada, namun itu hanyalah kulit luar semata. Semua itu sudah dibentuk dengan sedemikian rupa untuk memfasilitasi apa yang kelak dibebankan pada karakter utama di sini, Kate Macer. Ia seorang yang idealistik dan begitu tangguh meski dalam balutan fisik seorang wanita. Namun kemudian ia dihadapkan pada banyak hal yang terus menerus melemahkan kekuatannya meskipun idealismenya masih tetap kokoh berdiri. Serangan demi serangan yang bertubi-tubi pantas saja membuat karakter satu ini meraih simpati penonton seperti karakter yang dahulu Denis Villeneuve tampilkan dalam “Incendies” (2010). Keduanya adalah wanita yang kuat, baik itu secara fisik maupun pendirian yang tidak tergoyahkan. Namun tidak bisa dipungkiri bila rasa sakit yang begitu memilukan terus menerus menghujaninya, maka rasa ketidakberdayaanlah yang tersisa. Di sinilah kemudian penonton ikut terjebak dalam dilema yang dialami oleh sang karakter utama di sepanjang perjalanan dan bermuara hingga akhir. 

Sekali lagi Emily Blunt membuktikan performanya yang begitu prima sebagai wanita tangguh layaknya dalam “Looper” (2012) dan “Edge of Tomorrow” (2014). Sedari awal ia digambarkan sebagai pribadi yang memegang teguh idealisme-nya dan kesan full power yang begitu jelas lewat penampakannya. Tiap rintangan yang ia alami, begitu miris melihatnya semakin ‘kerdil’ di tengah-tengah orang-orang kuat dan ia sendiri pun tidak mampu melakukan apa yang harus dilakukannya. Kehadiran Alejandro Gillick yang begitu abu-abu dan intimidatif jelas merupakan ‘lawan tanding’ di level yang berbeda bagi Kate Macer. Melihat Kate yang terjepit di antaranya, jelas membuat rasa sesak di dada saat merasakan jiwa memberontaknya tidak sesuai dengan kapasitasnya demi mengerahkan segala kekuatan. Atmosfir pun semakin kelam tatkala sinematografer Roger Deakins menangkap gambar di atas Kota Juarez yang gersang dan terus meredup hingga kegelapan tidak terelakkan. Siluet-siluet indah pun kemudian hadir yang di baliknya pastilah tiap bahaya mengintai. 

Perang pada kartel yang dihadirkan Denis Villeneuve dengan menyisipkan instansi korup di dalamnya mungkinlah sudah kerap kali kita saksikan. Masih terasa mengerikan memang, di saat kita sendiri sudah bisa mengira-ngira siapa saja ‘aktor’ yang memuluskannya. Dibanding melihat gambaran secara gamblang seperti itu, Denis Villeneuve sebenarnya memaparkan keadaan dunia kita yang begitu kejam ini dan seperti itulah adanya. Yaitu sebuah dunia yang tidak membela pemegang keadilan layaknya Kate, sebab ia hanyalah bagian terkecil dari dunia yang begitu besar ini. Pejuang keadilan dengan idealisme tinggi seperti Kate ini mengingatkan saya pada Benicio del Toro dalam “Traffic” (2000), dengan tema yang sama ia hidupkan karakter ‘bersih’ namun hidup dalam ketidak berdayaan sebagai minoritas. Dan dalam film terbarunya ini, Denis Villeneuve kembali menciptakan teror yang mencekam dan mencengkeram pikiran, di saat kita hanya bisa menjadi penonton ketidakadilan dan keinginan untuk melawan telah terpenjara rapat.
7,5 / 10

41 komentar:

  1. Maaf anda buat review atau puisi? Atau mau ceramah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om, ini termasuk review yg bagus utk film ini om
      Kagak ngerti knp di komen seperti itu

      Hapus
    2. Review nya bagus dan kata2nya puitis tapi terdengar selalu diulang-ulang. Isi cerita filmnya belum dapet.

      Hapus
  2. Ttp mereview dg cata anda mas iza. Bagusss

    BalasHapus
  3. Mantep reviewnya, yang komen negatif diatas, coba lo nulis kaya gitu. Palingan cuma mampu 1 kalimat doang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sinopsis yang kagak bisa nampilin garis cerita, review memang.. tp bukan sinopsis yang diharapkan

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. kecewa berat sama film ini, poster sama trailer gak sesuai ekspektasi.
    film ini 80% drama. kasihan yg nonton di bioskop, pasti merasa ketipu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, masnya uda kadung ngarep full action sih. Padahal maksud Sicario memang lebih ke ranah misteri dan thriller. Kalo situ ekspektasinya action ya bakal kecewa...

      Hapus
    2. Ah, masnya cuman kurang familiar sama filmnya Denis Villeneuve kali. Saya nonton di bioskop enggak ngerasa ketipu tuh, malah ngerasa beruntung sekali atmosfernya dapet. Nonton adegan di Juarez plus adegan sunset (men-set juga) di TV sih nggak kerasa thrillnya dibanding nonton di bioskop. Tapi ya kembali ke masing-masing sih. Turut berduka cita sih kalau kecewa berat. Lulz.

      Hapus
    3. Ah, masnya kasihan sekali ketipu Denis Villeneuve. "Prisoners" yang ternyata bukan bunuh-bunuhan itu udah nonton mas? "Enemy" yang ternyata sureal itu udah nonton mas? Filmnya Dennis Adhiswara udah nonton? :P

      Hapus
    4. Bodoh..ini bukan film anak-anak.Bukan film asal tembak-tembakan

      Hapus
  6. Ada yg tau gak si kare TTD surat ttg apa di endingnya?
    Bagus filmnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. surat yg isinya kalo operasi yg dijalanin itu sesuai prosedur, si kate ga mau karena kate tau operasinya ga sesuai prosedur, diancam dah tuh sm alejandro .

      Hapus
  7. slh satu sutradara terbaik dalam list sya, critical acclaim untk semua filmnya, gelap suram muram rasa tidak enak yup this is villeneuve. stlah mnonton film ini wow atmospheric mncekam sgt suram, dtambah scoring johan johansson yg sgt mengintimidasi siap mengejar anda.. terakhir benicio luar biasa dsini

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Satu-satunya film yg bisa buat saya berkali-kali lihat dalam 1 minggu. Bukan supaya ngerti inti ceritanya,tapi karena film ini benar-benar bagus.

    BalasHapus
  10. Satu-satunya film yg bisa buat saya berkali-kali lihat dalam 1 minggu. Bukan supaya ngerti inti ceritanya,tapi karena film ini benar-benar bagus.

    BalasHapus
  11. terima kasih atas sinopsis nya...

    BalasHapus
  12. mohon kunjungan baliknya ya gan...

    www.uchiha-uzuma.com

    BalasHapus
  13. Sy bisa nangkep maksud ms Iza ttg film ini. Sy setuju film ini sngt beda spt film gembong narkoba yg pnh sy lihat, cmn ma Iza pake bahasa yg tll bombastis n sastrais, hehehe.
    Sy plg suka pas adegan konvoi masuk n keluar kota Juarez.Terkhusus adegan pas di highway ketika iringan konvoi terjebak macet n terlibat kontak dgn antek gembong narkoba. Cool abis.
    Scara umum sy melihat film Sicario ini memberi kita gambaran betapa complicatedx penegak hukum menanggulangi kejahatan narkoba. Bayangin aj tuh satu kota pendudukx, aparat, n pejabatx bagian dari bisnis narkoba. Belum lg ada byk kelompok yg bermain. Pantesan aj CIA ikut turun tangan. Tentu sj dendam pribadi si Alejandro thd Fausto adalah soal lain.
    Sicario cukup memberi kita wawasan bahwa kejahatan/bisnis benar" extraordinary crime.

    BalasHapus
  14. Msh bingung film ini bagusnya d mn!? 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo bingung pegangan,bagusnya ini film jagoannya cewek hehehehe

      Hapus
  15. Menurut saya bagus filmnya .. jika ada orang yang menilai film bagus dari aksi baku tembak atau actionnya harus banyak mungkin ya mereka masih penonton pemula atau bisa dikatakan masih amatir .. Film tidak bisa dinilai dari satu sisi .. tapi penikmat film yang cerdas akan tau film bagus atau tidaknya dari kuatnya alur cerita ..jadilah penonton cerdas .. tidak ada ceritanya penikmat film tertipu menonton sebuah film dibioskop .. hargailah sebuah film ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan ngejudge orang amatiran cuy, emangnya ente siapa ? harus diakui kalo action nya emang kurang..
      Ane juga sedikit ketipu, soal nya di IMDB Tag-nya Action Crime Drama.
      Tapi plus film ini, beda ama film2 kartel sejenis

      Hapus
  16. Numpang buka lapak
    Barangkali agan2 ada yg minat buat beli mobil honda brio , mobilio dll
    Cp:081219454013 atau kalo mau test drive bisa ke showroom langsung diharapan indah
    Thanks

    BalasHapus
  17. Saya justri melihat Karakter Mercer sebagai Manusia yang menjadi Dungu/Bodoh dalam mempertahankan Aturan di tengah kerasnya pekerjaan yang di Hadapinya

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Filmnya keren dan reviewnya pas. Mancap!

    BalasHapus
  20. Lmyann bagus film nya... Saya suka... Barangkali ada yg bisa share judul film lain yg genre thriller sprti sicario, body of lies, the kingdoms, man on ledge

    BalasHapus
  21. Lmyann bagus film nya... Saya suka... Barangkali ada yg bisa share judul film lain yg genre thriller sprti sicario, body of lies, the kingdoms, man on ledge

    BalasHapus
  22. Lmyann bagus film nya... Saya suka... Barangkali ada yg bisa share judul film lain yg genre thriller sprti sicario, body of lies, the kingdoms, man on ledge

    BalasHapus
  23. Ini film, menurut saya keren dr cerita dan pemainnya.

    BalasHapus
  24. film yg di kritik habis sama walikota juarez..karena menggambarkan keadaan kotanya secara muram dan brutal..padahal doi bilang ga seperti itu keadaannya saat ini...
    good for del toro sebagai sicario..(-sicario ini konon adalah sebutan untuk algojo2 terlatih kartel di mexico..gak tanggung2 tugasnyya juga ngebabat hakim ato polisi..)...profilnya suram bgt disini...

    BalasHapus
  25. Pas nonton filmny gue paham, tapi baca review ini malah bingung. Kalimatnya berbunga bunga, bagus buat puisi atau kontributor di novel novel nya dee aja..

    BalasHapus
  26. Baru nonton ini film, lumayan seru. gaya cool pemeran utamanya mantab. kira2 bakal ada kelanjutan ga ini film. kalo ada kelanjutannya, cerita waktu masih jadi pengacara sampe istri dan anaknya kebunuh bakal asik kayanya diikutin.

    BalasHapus
  27. Nontonnya enak di bioskop. Di Laptop kurang kerasa kerennya filem ini. Aktingnya ok semua. Jalan ceritanya: dendam pribadi pembunuh bayaran yang bekerjasama dengan CIA. Bener gak ya..?

    BalasHapus
  28. movies 123 - Hard to find a thriller like Sicario these days , watch it! My thought is that a good Thriller title is the hardest case you can go for as a movie maker .A good thriller has to keep you hooked and in tense for the whole movie ,worst case for most of the movie.Sicario manages to provide the right amount of thrill and action in a way it keeps you interested through all of the time.Sure it had its flaws and sometimes i was a little disappointed with the decision the writers made with this one but when i look at the whole picture its coming up as a very good film , i honestly couldn't stop watching and was a little sad when it was over. I must say though that this movie has a political opinions in it that you cant overlook and it can be a little con for some viewers. Overall , this movie is truly a gem to Hollywood industry right now , very well written and directed plus it has outstanding cast.
    watch hostiles online free
    hulu blacklist
    deadpool full movie free
    deadpool full movie online free

    BalasHapus

AYO KITA DISKUSIKAN !