Kamis, 17 Maret 2016

THE LAST WITCH HUNTER [2015]

Di saat senggang dan ingin menonton film yang ringan tanpa membuat otak keras berfikir, maka “The Last Witch Hunter” bisa jadi pilihan yang tepat. Pasalnya, film horor-laga arahan Breck Eisner ini memang dibuat corny tanpa perlu menjadi serius bagi penonton. Sampai akhir film, saya bahkan tidak merasakan bosan menontonnya tapi itu juga tidak lantas membuat film ini disebut “cerdas.”

“The Last Witch Hunter” berpusat pada cerita tentang Kaulder (Vin Diesel), seorang pemburu penyihir yang tersisa dari kelompoknya. Diceritakan dalam flashback pada sekuen awal, Kaulder melayani organisasi “The Axe and Cross” dalam menumpas Queen Witch (Julie Engelbrecht) yang dikenal kejam dan amat sakti. Ia juga yang menimpakan wabah penyakit mematikan.

Pencarian Kaulder dan pemimpinnya yang disebut Dolan mengarahkan mereka menuju sebuah gua yang dipenuhi dengan akar-akar pohon tua. Pertarungan antara anggota “The Axe and Cross” dengan Queen Witch dan pengikutnya tidak bisa dihindarkan. Tidak sedikit teman-teman Kaulder yang tewas dalam perburuan itu.

Puncaknya, Kaulder berhasil memojokkan Queen Witch dan menusukkan pedangnya tepat di jantungnya. Sebelum Queen Witch lenyap, ia sempat mengutuk Kaulder agar hidup abadi dan menderita selamanya. Kutukan yang persis seperti apa yang diberikan oleh Krishna kepada Aswatama dalam Mahabharata. Hemm, jika Queen Witch bisa membuat Kaulder tidak mati, mengapa ia tidak lakukan sendiri pada tubuhnya? Breck Eisner akan memberikan jawabannya di menjelang akhir film. 

800 tahun berlalu sejak insiden perburuan penyihir itu. Kaulder kini hidup di era modern dan masih berjuang memburu penyihir jahat. Ingat, hanya penyihir jahat. Penyihir yang tidak menggunakan kekuatannya untuk menyakiti manusia tidak termasuk dalam daftarnya. Persetujuan ini dibuat oleh kedua belah pihak antara manusia dengan penyihir.

Kaulder kini mengabdi pada “The Axe and Cross” yang dipimpin oleh Dolan 36th (Michael Caine). Kesemua pemimpin organisasi yang disebut Dolan ini mengabadikan dirinya pada Kaulder untuk membantunya dalam memburu penyihir dan memenjarakannya dalam penjara bawah tanah.

Di zaman modern ini, Kaulder mudah beradaptasi dengan lingkungan. Pakaian yang necis, bepergian naik pesawat, hingga mobil sport mewah melengkapi kebutuhan hariannya. Jangan lupa, bila ada sosok Vin Diesel maka mobil super cepat nan mewah harus di bawah kendalinya. Tapi tenang, kali ini Vin Diesel yang hobi balapan telah beralih sementara menjadi pemburu penyihir. Dengan kata lain, ia sedang enggan kebut-kebutan. Terbukti ia kalem menggunakan mobilnya.

Nahasnya, Dolan 36th dibunuh di suatu malam oleh seorang penyihir kuat yang menginginkan kebangkitan dari Queen Witch. Seorang penyihir Finlandia bernama Baltasar Ketola; dipanggil Belial (Olafur Darri Olafsson) adalah namanya—sungguh nama yang khas untuk seorang penyihir. Dolan 36th kemudian digantikan oleh penerusnya yang kemudian bergelar Dolan 37th (Elijah Wood).

Dalam perburuan Belial, Kaulder dibantu penyihir muda Chloe (Rose Leslie). Ia pemilik bar yang hanya dikunjungi oleh kaum penyihir saja. Saat Kaulder menginginkan melihat bayangan masa lalunya lewat bantuan Chloe, Belial datang menyerang. Konfrontasi keduanya tidak bisa dihindarkan. Sial, bar milik Chloe hancur terbakar akibat dua kekuatan besar antara Kaulder dan Belial. 

Berhasilkah Kaulder menghentikan Belial dan mencegah kebangkitan dari Queen Witch?

“The Last Witch Hunter” sudah bisa ditebak sejak awal berjalan jika kita banyak berkaca pada film serupa. Sekuen awal menjelaskan siapa tokoh antagonis utama di sini. Jika di bagian awal ia dibuat mati, sudah barang tentu kehadirannya tidak hanya sekedar pelengkap di bagian awal semata. Pastilah ia memiliki screentime lebih karena ia seorang antagonis utama. Maka sudah tradisi bila “penyihir kuno” mati di masa lalu, ia akan bangkit di masa depan. Bukan begitu?

Secara keseluruhan saya menyukai “The Last Witch Hunter” dan menikmati pertunjukannya. Naskahnya tidaklah cerdas tapi berhasil menutupi kekurangan menjadi hiburan yang menyegarkan. Di dalam ceritanya, bagian yang paling menarik adalah menambahkan unsur konspirasi membuat filmnya lebih thrilling. Namun daya tarik sesungguhnya ada pada Vin Diesel yang bersuara berat dan keren ini. Ternyata ia tidak cuma jago balapan, tapi juga berburu penyihir.

4 komentar:

AYO KITA DISKUSIKAN !