Kamis, 16 Juni 2016

10 CLOVERFIELD LANE [2016]

Setiap film horror yang melibatkan zombie atau alien selalu saja diawali dengan wrong gas station. Ini sudah tradisi dalam film-film buatan Hollywood. Maka Anda jangan heran ketika menonton film genre ini, kemudian mendapati karakter tengah mampir di SPBU, maka bersiaplah! Teror mencekam akan segera dimulai.

Jika Anda jeli dan punya banyak waktu, silakan cari film serupa. Saya kurang yakin berawal dari mana ide tersebut, yang pasti sudah sangat merasuk dalam film horror semacam ini. Untung saja, kebanyakan SPBU di Indonesia tidak ada yang seseram di Amerika. Jika ada, maka saya sudah khawatir jika harus mengisi BBM di malam hari.

Ternyata apa yang menimpa karakter utama kita di “10 Cloverfield Lane” ini juga sama. Michelle (Mary Elizabeth Winstead), terlihat pergi terburu-buru dari rumahnya. Tidak jelas ke mana arah dan tujuannya. Pula alasan kepergiannya. Filmnya sendiri tidak ingin membahas lebih dalam mengenai itu.

Dalam perjalannya, ia sempat mampir di sebuah SPBU yang sepi. Pandangan mata Michelle penuh kecurigaan dengan mobil di belakangnya. Nampak begitu jelas sekali ketakutan terpancar dari pandangan matanya. Tidak berapa lama ia lanjutkan perjalannya, sebuah mobil terlihat membuntutinya. Kecelakaan pun menimpanya. Lalu pingsan.

Begitu tersadar, ia dalam keadaan terikat dan kaki kanannya patah. Ia merasa tengah disekap dalam ruang bawah tanah. Tiba-tiba muncullah seorang pria yang menghampirinya. Pria itu mengatakan jika ia berusaha menyelamatkannya dari bencana di luar. Pria yang kemudian mengaku bernama Howard (John Goodman) itu mengungkapkan jika udara di luar begitu beracun. Ada serangan alien, katanya.

Tidak semudah itu Michelle memercayai perkataan Howard. Usaha untuk keluar dari sana telah ia persiapkan. Ia yakin jika sedang diculik. Beberapa kali percobaan melarikan diri yang gagal akhirnya membuat Michelle semakin percaya jika di luar begitu berbahaya. Dimulailah kehidupan barunya dalam bungker itu. Howard mengatakan bisa dua tahun mereka di sana. Selain Michelle, Howard juga menyelamatkan tetangganya yang bernama Emmett (John Gallagher, Jr.). 

Hampir satu jam pertama, sutradara Dan Trachtenberg menjalankan film dengan tempo yang lambat. Meski lambat, tetapi film tidak berjalan membosankan. Justru rasa penasaran saya begitu menyeruak dengan apa yang tengah terjadi sebenarnya. Benarkah ada serangan dari alien? Ataukah Howard adalah seorang psikopat yang menculik Michelle dan Emmett?

Paruh pertamanya yang lambat itu lebih banyak diisi dengan pengenalan mendalam terhadap para karakter. Juga kebingungan Michelle atas apa yang ia alami serta hubungannya dengan Howard dan Emmett. Rasa ketidakpercayaan Michelle di awal tadi pun meluluh di paruh kedua. Ketiganya kini mulai menjalin kedekatan lebih untuk sekedar menghabiskan waktu di bungker. 

Ditulis oleh Josh Campbell, Matt Stuecken, dan Damien Chazelle (“Whiplash” 2014), “10 Cloverfield Lane” adalah thriller – mystery yang sangat cerdas khususnya dalam memainkan emosi penonton. Rasa penasaran pun juga ikut diobrak-abrik. Di sini saya merasa menjadi Michelle yang tengah kebingungan mencari jawaban atas peristiwa yang melanda. Benarkah saya harus percaya kepada Howard? Bisa saja kan jika ia berbohong lalu menyekap saya bertahun-tahun? Pertanyaan itu selalu terngiang di pikiran saya sepanjang menontonnya.

Ketegangan dari terornya tidak hanya berasal dari luar bungker yang dipercaya tengah dikuasai alien. Akan tetapi, suasana bungker yang ‘memanas’ atas konflik dari ketiga karakter ini juga. Jika menjadi Michelle, tentu saja saya harus menghadapi ketakutan yang amat besar. Pergolakan batin melawan Howard (percaya atau tidak) serta kemungkinan yang terjadi jika melarikan diri dari bungker.

Skoring garapan Bear McCreary turut pula meningkatkan aura film menjadi lebih thrilling. Musiknya memberikan kontribusi yang kuat sebagai alat pacu jantung di samping naskahnya memang sudah ditulis dengan sangat baik. 

Selain naskah dan skoring yang kuat, jangan pernah lupa dengan performa para cast di sini. Khususnya untuk duo John Goodman dan Mary Elizabeth Winstead yang sebelumnya memang sudah pernah berhadapan dengan alien. Tidak dinyana, John Goodman yang sering kita kenal dengan peran komikal, di sini mampu menunjukkan potensi lainnya. Ia begitu sempurna menjadi Howard yang membuat kita salah arah; sekutu atau musuh?  

2 komentar:

AYO KITA DISKUSIKAN !