Sabtu, 18 Juni 2016

AIRLIFT [2016]

Beberapa waktu lalu teman saya sempat menuliskan statusnya di akun Blackberry Messenger. Dalam statusnya itu, teman saya menunjukkan kekaguman pada “Airlift” ini. Benar, saya tahu dia menyukai film-film India. Saya juga. Tapi jarang-jarang dia mengungkapkan rasa sukanya terhadap film tertentu dalam pesan instan.

Tidak berapa lama, ia mengirimkan pesan pribadi pada saya. Ia menanyakan apakah saya sudah pernah menonton “Airlift.” Saya katakan belum, tapi sempat mendengar informasinya. Jika saya sampai disarankan untuk menonton, maka boleh jadi ini adalah film yang sangat bagus. Saya penasaran.

“Airlift” adalah (lagi) film India yang diangkat dari kisah nyata. Atau peristiwa nyata lebih tepatnya. Akhir-akhir ini sepertinya India memang getol memproduksi film dari biografi orang ternama. Bukan sembarang figur, karena yang diangkat harus seseorang yang memberikan dampak besar bagi sekitarnya.

Dengan mengadaptasi kisah dari tokoh ternama, hasil yang diharapkan adalah mencuri hati penonton. Filmnya sendiri juga akan penuh dengan momen uplifting, kisah heroik, hingga inspiratif bagi pemirsanya. Sah-sah saja tentunya. 

“Airlift” punya tagline “misi penyelamatan terbesar sepanjang sejarah.” Ini bukan sesuatu yang hiperbolis. Kenyataannya memang seperti demikian. Diceritakan pada sekitar bukan Agustus tahun 1990, terjadi penyerbuan tentara Irak ke Kuwait yang dilatarbelakangi persoalan minyak. Di Kuwait sendiri, terdapat ratusan ribu warga India.

Memang pada awalnya tentara Irak hanya memburu warga Kuwait saja. Tidak ada masalah dengan warga India. Apakah hal itu menjamin keselamatan mereka? Pada akhirnya memang tidak. Warga India di sana tetap merasakan ketakutan dan ancaman dari tentara militer Irak. Langkah yang harus ditempuh adalah memulangkan kembali warga India yang berjumlah di atas 150.000 itu ke tanah airnya. Jumlah yang sangat besar untuk eksodus di era modern.

Ada nama Ranjit Katiyal (Akshay Kumar) di balik kisah tersebut. Ia seorang pebisnis sukses yang berbasis di Kuwait. Ia tinggal bersama istrinya, Armita (Nimrat Kaur) dan putri semata wayangnya. Setelah pecahnya serangan Irak ke Kuwait, Ranjit berfikir pula untuk kembali ke India. Tapi hati nuraninya mengatakan untuk bertanggungjawab menyelamatkan ratusan ribu warga India yang terjebak di sana.

Ranjit telah tinggal selama bertahun-tahun di Kuwait. Ia berhasil dalam menjalankan usahanya di sana. Pola pikirnya sudah bukan lagi “India,” melainkan “Kuwait” yang didominasi orang-orang kaya. Maka terjadilah pertarungan batin dalam dirinya ketika ingin kembali pulang ke India. Apakah India masih membutuhkannya? Apakah India masih ada di dalam hatinya? Bukankah selama ini ia menjadi “orang Kuwait?”

“Airlift” tidak sekedar mengisahkan heroiknya Ranjit dalam menyelamatkan ratusan ribu warga India di Kuwait. Akan tetapi ini kisah mengenai patriotisme, nasionalisme, dan kebanggan menjadi warga India. Ini film yang thought-provoking. Benarkah sosok Ranjit Katiyal yang memiliki mindset sebagai orang Kuwait, masih memerlukan India sebagai tempat untuk pulang? Pertanyaan ini juga untuk saya, ketika tanpa sadar saya pernah merasa menjadi “orang asing.”

“Airlift” memiliki similaritas dengan “Hotel Rwanda” (2004) dan “Argo” (2012). (a) misi menyelamatkan ribuan kaum yang tertindas; (b) petualangan penyelamatan dengan cara yang tidak biasa. Dalam adegan terakhir, Air India memiliki kontribusi besar dalam usaha pemulangan warga India tersebut. Ini tentu prestasi yang membanggakan untuk maskapai penerbangan itu. Merupakan kebanggan hingga tercatat dalam sejarah, tidak heran jika Air India menjadi sponsor untuk film ini.  

Film ini disutradarai oleh Raja Krishna Menon; merangkap sebagai penulis naskah bersama Suresh Nair, Rahul Nangia, dan Ritesh Shah. Ini film yang bagus tapi kurang intens dalam menghantarkan emosi. Pesan yang disampaikan mudah untuk diterima, memang. Hanya saja perubahan tone yang terkadang tidak konsisten, membuat film sedikit kurang berirama. Akan tetapi kekurangan kecil itu patutlah dimaafkan.

1 komentar:

AYO KITA DISKUSIKAN !