Kini saatnya flashback dengan karya Alfonso Cuarón
5 tahun sebelum perilisan Children of Men (2006), drama comedy berbalut road
trip, And Your Mother Too. Mungkin judul tersebut terasa sedikit aneh dan
membuat bertanya-tanya, atau mungkin sebelum menonton filmnya pikiran kita akan
tertuju bahwa ini adalah film drama yang mengangkat tema keluarga dan unsur
humanisme. Padahal, kenyataannya film ini justru banyak mengandung unsur seks, nudity,
bahasa yang kasar, tapi tanpa mengurangi unsur komedinya. Judul filmnya sendiri
sebenarnya tercipta dari hubungan antar karakter-karakter utama di sini.
Adegan pertama saja sudah dibuka dengan desahan nafas yang
mengiringi hubungan ranjang sepasang sejoli bernama Tenoch (Diego Luna) dan Ana
(Ana López
Mercado). Ana yang akan berliburan ke Eropa, harus memegang janji dari Tenoch
bahwa tidak akan tidur dengan pria manapun. Di tempat lain dengan kejadian yang
sama, Julio (Gael García Bernal) yang sempatnya-sempatnya berhubungan intim
dengan Cecilia (María Aura), padahal Cecilia akan ke bandara untuk liburan ke
Eropa bersama Ana. Ya, mereka berempat adalah sahabat, terutama Tenoch dengan
Julio yang tak terpisahkan. Hidup dengan 11 aturan yang mereka buat. Menghisap
ganja dan lomba renang adalah hal yang paling sering Tenoch dan Julio lakukan.
Suatu ketika pada sebuah acara yang dihadiri oleh presiden,
Tenoch bertemu dengan sepupunya, Jano, yang lama tidak bertemu. Hadir pula
istri Jano, Luisa (Maribel Verdú) yang menarik hati Tenoch dan Julio untuk
kemudian berinisiatif mengajaknya ke pantai Heaven Mouth. Tentunya, Heaven
Mouth tidak benar-benar ada, hanya akal-akalan mereka berdua yang ingin
meniduri Luisa. Masalah pun muncul menimpa Luisa, sang suami, Jano mengaku
berselingkuh, dan hal tersebut semakin menguatkan hati Luisa untuk mengikuti
ajakan Tenoch dan Julio. Dimulailah perjalanan mereka dengan mobil sewaan dan
berbekal alamat dari temannya yang sedang sakaw, Saba (Andrés Almeida). Banyak
sekali pengalaman yang mereka alami selama perjalanan menuju pantai khayalan
tersebut, mulai dari pertengkaran Tenoch dan Julio karena pengakuan
perselingkuhan, hingga terbongkarnya rencana “nakal” mereka berdua yang telah disadari
oleh Luisa sejak awal.
Ada unsur komedi di sini tidak terus-terusan memancing tawa hingga
akhir, tapi juga ada momen-momen yang membuat haru. Dialog bagus dari sudut
pandang narator (Daniel Gimenéz Cacho) semakin memperkuat karakter-karakter,
setiap detail dari latar belakang para karakter juga diceritakan, tentunya dengan
komedi. Dengan adanya narator tersebut, maka kita tidak melihat semua
penghakiman dari masalah yang terjadi melalui sudut pandang Tenoch, Julio,
ataupun Luisa. Semua karakter dibuat dengan seimbang.
Karakter Tenoch dan Julio sangat dalam untuk dianalisis. Tenoch
dan Julio memiliki masa lalu yang kelam, tanpa perlu mereka ceritakan
masing-masing. Mereka berdua sangat dekat, tapi tetap menjaga privasi satu sama
lain. Itulah hal yang ‘lucu’ dari Tenoch dan Julio, kedekatan yang sangat erat
tidak lantas membuat mereka saling terbuka. Hingga pada tengah perjalanan
menuju Heaven Mouth, Julio mengakui telah bercinta dengan Ana yang membuat
Tenoch marah sejadi-jadinya. Keadaan pun berbalik ketika Tenoch juga mengakui telah
bercinta dengan kekasih Julio, Cecilia. Maka datanglah Luisa sebagai penyelamat
yang mengikat kembali persahabatan mereka yang mulai retak. Biar bagaimanapun,
justru dengan perjalanan akal-akalan inilah yang membuat mereka berdua saling
terbuka, menceritakan pengalaman seks dan perselingkuhan mereka sebagai bahan
guyonan, yang sebelumnya adalah hal yang tabu bagi mereka. Maka, Luisa yang
awalnya sebagai “korban” inilah yang kemudian menjadi sosok seorang “ibu” bagi
Tenoch dan Julio.
ATAU
9 / 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !