Bila mengharapkan sebuah drama
romance klasik, saya rasa tidak ada
salahnya untuk menikmati Casablanca yang sudah termahsyur namanya di antara
jajaran film besar lainnya. Kisah cinta yang ditawarkan tidak kacangan dan masih bisa diikuti hingga
sekarang, meski untuk ukuran film yang sudah lama. Dengan performa bagus dari
para cast yang sudah punya nama besar
di eranya, membuat Casablanca tidak sekedar drama romance biasa bersettingkan masa perang.
Perang Dunia II berkecamuk,
Eropa menjadi benua yang diliputi kegelapan dari berbagai ancaman yang
dilancarkan oleh pihak Jerman, tidak terkecuali Perancis. Banyak orang yang
berharap mendapatkan kebebasan dengan pergi menuju Lisbon, Portugis. Tapi sayangnya,
tidak semua orang bisa menuju langsung ke sana. Bagi yang ingin ke Lisbon, harus
transit dulu di Casablanca. Dari sanalah kemudian baru bisa mendapatkan visa
menuju Lisbon, baik dengan uang sogokan atau sekedar keberuntungan. Bagi yang
‘kurang beruntung’, hanya akan menjadi pengungsi yang memenuhi Casablanca
bertahun-tahun lamanya.
Hari itu, Casablanca
digegerkan dengan berita bahwa 2 kurir Jerman telah dibunuh di sebuah daerah bernama
Oran. Kapten Renault (Claude Rains) sebagai kepala polisi di Casablanca mengerahkan seluruh
anggotanya untuk menangkap pembunuhnya, yang tidak lain adalah pejuang pembebasan
Perancis. Kapten Renault sendiri adalah seorang Perancis penjilat, terutama pada
para petinggi dari Jerman, yang tidak lain demi keuntungan dan keselamatannya
sendiri. Diajaklah salah satu petinggi Jerman ke Café Americain milik Rick (Humphrey Bogart) yang ia yakini sebagai tempat
berkumpulnya para pejuang Perancis. Rick sendiri adalah orang yang cool, don
juan, punya
banyak koneksi, dan sangat berpengaruh di Casablanca. Tapi Rick sendiri lebih
memilih untuk mengasingkan diri di ruangannya dari hingar bingar para tamu yang
mampir ke kafenya. Salah satu kenalannya, Ugarte (Peter Lorre) memintanya untuk menyimpan 2
surat transit menuju Lisbon. Oleh Rick, surat tersebut kemudian disimpan di
piano dalam kafenya.
Hubungan Rick dengan Kapt.
Renault sendiri saling menguntungkan satu sama lain. Dimana Rick yang selalu
memberikan Kapt. Renault kemenangan ketika bermain roulette di kafenya, maka Rick diberikan kemudahan dalam menjalankan
bisnisnya di Casablanca. Pada perbincangan mereka berdua, Kapt. Renault meminta
Rick untuk mencegah keluarnya seorang buronan Nazi menuju Lisbon, Victor Laszlo
(Paul
Henreid), yang
kemungkinan berada di kafe milik Rick. Dengan alasan khusus, Rick sebenarnya
ingin melepas Victor ke Lisbon melalui negosiasi dengan Kapt. Renault. Kedatangan
Victor ke Casablanca bersama istrinya, Ilsa Lund (Ingrid Bergman) yang diluar
dugaan rupanya memiliki ‘masa lalu’ dengan Rick. Dalam situasi tersebut, Rick
benar-benar kesulitan. Akankah Rick menahan Victor di Casablanca karena masih
mencintai Ilsa ? Atau membiarkannya pergi ke Lisbon demi melanjutkan perjuangan
kemerdekaan Perancis ?
Tidak salah bila Casablanca
yang dibuat ketika masih berkecamuknya perang benar-benar membawa suasana yang
begitu nyata. Meski tidak ada adegan peperangan yang ditampilkan, tapi dapat
dirasakan atmosfir menakutkannya. Bersettingkan Casablanca, yang merupakan
wilayah Maroko di bawah kekuasaan Perancis, di sana banyak sekali gerakan para
pejuang Perancis dalam meraih kemerdekaan dari cengkeraman Jerman. Kebanyakan
para pejuang tadi merencanakan strategi di kafe milik Rick. Rick adalah orang
yang acuh tak acuh pada banyak hal. Ia awalnya juga tidak peduli dengan gerakan
kemerdekaan Perancis, karena dia sendiri adalah orang Amerika. Rick sebenarnya
juga terjebak di Casablanca. Begitu ia menyimpan surat yang dititipkan Ugarte,
ia berharap sebenarnya berharap untuk kembali ke Amerika. Tanpa disadari Rick,
surat tersebut sebenarnya akan diberikan untuk pejuang Perancis, Victor Laszlo
dan istrinya, Ilsa Lund.
Di sinilah letak keseruannya. Rick
yang biasanya dingin, rupanya tidak bisa melupakan masa lalunya dengan Ilsa. Ia
kemudian dihadapkan pada sebuah pilihan yang sulit, antara ingin ‘menahan’ Ilsa
atas rasa cintanya atau membiarkannya pergi bersama Victor untuk meneruskan
perjuangan kemerdekaan Perancis. Awalnya Rick benar-benar benci dengan
kedatangan Ilsa. Ia masih menyimpan rasa sakit hati karena Ilsa telah meninggalkannya.
Tapi sebenarnya, ada alasan di balik mengapa Ilsa meninggalkan Rick. Apa yang
membuat Rick semakin benci adalah bahwa Ilsa tidak jujur selama ini kalau ia
sudah memiliki suami. Saya sendiri awalnya juga ‘sedikit’ sebal dengan Ilsa
yang telah meninggalkan Rick. Tapi apa mau dikata, Ilsa memang memiliki alasan
yang sangat kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Seandainya saya sebagai Rick,
saya juga tidak bisa dengan mudahnya akan meloloskan Ilsa ke Lisbon. Di situlah
letak ‘ujian’ cinta Rick pada Ilsa. Jika Rick memang benar-benar mencintai
Ilsa, maka ia harus relakan.
Apa yang membuat Casablanca
begitu menarik adalah didukungnya dialog-dialog yang bagus serta kekuatan
performa, dan karakteristik yang begitu kuat. Misalkan saja Kapt. Renault, dia
memang seorang penjilat, terutama pada para petinggi Jerman yang menguasai
Casablanca. Semua itu memang dilakukannya semata-mata hanya untuk mencari aman
saja. Kapt. Renault yang korup ini sebenarnya juga memiliki kebencian terhadap
Jerman yang menguasai negerinya. Liku-liku cerita yang dihadirkan di Casablanca
memang benar-benar bagus dan sangat mengena. Kisahnya sendiri dikemas dengan kompleks
dan tidak bertele-tele. Secara keseluruhan, Casablanca sendiri merupakan
gabungan dari kisah cinta dalam setting peperangan, dimana di dalamnya juga
menyinggung masalah pergerakan perjuangan, pengkhianatan, dan kesetiaan. Maka
tidak salah bila saya menyebut Casablanca sebagai salah satu film romance
terbaik yang pernah saya tonton. Bahkan bagi saya pribadi, Casablanca pun lebih
bagus dari Gone with The Wind yang rilis 3 tahun sebelumnya. Nah, bagi para
remaja atau semua generasi yang menginginkan film bergenre romantis dan
mengangkat arti sesungguhnya dari “cinta”, maka Casablanca inilah yang keluar
pertama sebagai rekomendasi dari saya.
ATAU
10 / 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !