Genre Western identik dengan Cowboy dan adu tembak
menggunakan pistol. Maka Eastern identik dengan para Samurai serta pertarungan
adu pedang (katana). Sebut saja seperti Seven Samurai (1954) atau Harakiri (1962) yang mengambil tema
ksatria legendaris Jepang tersebut. Loyalitas, kebanggaan, serta kemahiran
menggunakan pedang menjadi penghias figur seorang Samurai.
The Twilight Samurai (2002) mengisahkan seorang Samurai
miskin bernama Iguchi Seibei (Sanada Hiroyuki) yang hidup pada masa 3 tahun
sebelum Restorasi Meiji. Kisah hidup Seibei sangat memilukan, selain hidup
miskin ia juga harus merelakan kepergian istrinya selama-lamanya akibat
penyakit paru-paru. Beban membesarkan 2 anak perempuannya, Kayano dan Ito serta
merawat ibunya yang pikun semakin menambah daftar kesengsaraannya. Seibei yang
berasal dari klan Unasaka tersebut bekerja di bagian administrasi di puri klan
hanya mendapat gaji 50 koku, itupun 20 koku habis untuk mengangsur pembayaran
hutang. Berbeda dengan teman kerjanya sesama Samurai yang selalu menghabiskan
waktu untuk minum-minum setelah bekerja, maka Seibei lebih memilih pulang
ketika senja tiba untuk merawat anak dan ibunya. Ajakan teman-temannya pun
sering ditolak. Tidak salah bila teman-temannya menjulukinya Tasogare Seibei
(Seibei si senja).
Pada suatu malam ketika Seibei mengantar pulang teman masa
kecilnya, Tomoe (Miyazawa Rie), datanglah mantan suami Tomoe, Koda Toyotaro
yang marah-marah sambil mabuk hendak mengambil kembali Tomoe yang bersembunyi
di rumah kakaknya. Melihat perlakuan Toyotaro yang seenaknya terhadap Tomoe
dengan menamparnya, maka Seibei tidak tinggal diam menghentikan perbuatan
Toyotaro tersebut. Toyotaro yang seorang ahli pedang pun tersinggung, dan mengajak
Seibei duel pedang di dekat sungai. Tantangan disanggupi oleh Seibei, hingga
keesokan harinya Seibei berhasil mengalahkan Toyotaro hanya dengan sebilah
tongkat. Nama ‘Tasogare Seibei’ pun semakin terkenal hingga memancing seorang
Samurai hebat, Yogo Zenemon (Tanaka
Min) untuk menantangnya. Tapi tantangan ditolak oleh Seibei. Hingga takdir
mempertemukan mereka lagi ketika ‘perintah mulia’ dari Daimyo Hori datang untuk
Seibei agar menghabisi Zenemon. Awalnya Seibei menolak, tapi ia terdesak dan akhirnya
menuruti ‘perintah mulia’ tersebut.
Musik pengiring dari Tomita Isao mengalun lembut pada menit-menit awal berhasil
menggambarkan keadaan seorang Seibei yang memilukan. Kesederhanaan seorang
Seibei berhasil diperankan dengan baik oleh Sanada Hiroyuki yang tampil pula
membawa pedang di The Wolverine (2013). Seibei adalah seorang Samurai rendahan dengan hidup yang
keras, tapi dibalik kesederhanannya tersebut ia memiliki kemampuan luar biasa
sebagai ahli Kogatana (pedang pendek) dan tetap rendah hati. Kisah hidup Seibei
benar-benar digambarkan sangat memilukan sekali, berpakaian compang-camping
serta jarang mandi, ditambah beban berat 2 anak dan ibu pikunnya, serta semakin
“greget” lagi ketika Seibei tidak berani untuk jujur akan perasaannya terhadap
Tomoe. Meski Tomoe rela menjadi istrinya, tapi tetap saja Seibei berusaha
menolak agar tidak semakin menyusahkannya.
Adegan pertarungannya memang tidak se-spektakular di Rurouni
Kenshin, tapi justru di situlah letak keindahannya. Pertarungan adu pedang
digambarkan sangat nyata sekali dan minim skoring musik, sehingga mengundang
decak kagum serta membuat berdebar-debar, siapakah yang akan menjadi
pemenangnya. Seibei bukanlah satu-satunya Samurai miskin di era tersebut.
Seibei adalah salah satu potret dari sekian Samurai miskin kala itu.
Modernisasi memaksa para Samurai tersingkir, hidup miskin dan terlantar, mati
kelaparan, atau mengembara (Ronin). Posisi senapan berhasil menggeser
eksistensi pedang, maka pedang bukanlah kebanggaan lagi. Tak heran pula jika
Samurai harus menjual pedangnya demi sesuap nasi.
ATAU
9 / 10
Mau prediksi togel akurat ?? yuk kunjungi kami di AUTOJP4D
BalasHapusAgen Prediksi Togel Online terbaik cuma di AUTOJP4D
BalasHapus