Steven
Spielberg memang dikenal luas dengan film-film bergenre sci-fi. Namanya mulai
terangkat lewat film Jaws yang disutradarainya tahun 1975. Berturut-turut kemudian ia rutin
membuat film sci-fi lainnya seperti Close Encounters of The Third Kind (1977),
E.T. (1982), hingga Artificial Intelligence (2001). Satu tahun sejak perilisan
A.I., Spielberg kembali dengan film sci-fi berjudul Minority Report.
Pre-Crime, departemen pencegahan
terhadap perbuatan kriminal yang dipimpin oleh Lamar Burgess (Max von Sydow)
mampu mendeteksi perbuatan kriminal yang akan terjadi, kemudian mereka dapat
menangkap pelakunya sebelum sempat melakukan perbuatannya. John Anderton (Tom
Cruise) sebagai chief bertugas memetakan lokasi terjadinya peristiwa itu dengan
bantuan 3 orang peramal yang disebut Pre-Cog. Mereka terdiri dari Agatha
(Samantha Morton) yang terkuat serta si kembar, Arthur dan Dashiell. Pre-Crime
terbukti sukses menurunkan tingkat kriminalitas, tapi kesuksesan tersebut juga
membuat kontra beberapa pihak, salah satunya adalah FBI yang menurunkan
anggotanya, Danny Witwer (Colin Farrell), untuk memeriksa ke dalam markas
Pre-Crime. Danny melihat adanya kecacatan dalam Pre-Crime, dimana mereka harus
menangkap seseorang yang belum benar-benar berbuat kriminal.
Atas penglihatan Agatha, John pergi
menuju Department of Containment, lokasi diamankannya para ‘calon’ pelaku
kriminal. Anehnya, identitas pelaku pembunuhan wanita tersebut tidak pernah
diketahui, serta arsip berupa videonya juga hilang, seperti ada yang menghapusnya.
Tak lama, panggilan tugas datang. John seakan tidak percaya pelaku kriminal
yang akan ia tangani berikutnya adalah dia sendiri yang berusaha membunuh
seorang pria bernama Leo Crow. Tidak ingin tertangkap atas perbuatan yang
‘belum’ dilakukannya, segera John melarikan diri dengan dikejar FBI dan
teman-temannya di Pre-Crime. Dengan bantuan Dr. Iris Hineman (Lois Smith), ia
menyarankan John untuk mencari laporan kecil/Minority Report tersebut untuk
mengungkap siapa pembunuh wanita tersebut.
Kesan pertama setelah menonton
Minority Report adalah ini film yang sangat hebat, luar biasa, menegangkan,
mempermainkan emosi, serta semua rasa bercampur menjadi satu. Saya suka sci-fi,
tapi bukan karena berdasar genre yang membuat saya sangat menyukai film ini.
Pre-Crime, sebuah departemen yang sebenarnya diciptakan untuk mengurangi
tingkat kriminalitas, ternyata menyimpan sebuah kecacatan. Sejak menit-menit
awal menontonnya, saya sudah tahu bahwa apa yang dilakukan Pre-Crime ini jelas menyalahi
hak asasi seorang manusia. Bagaimana tidak, menangkap seseorang yang jelas
belum terbukti bersalah ? Informasi tentang ‘calon’ kriminal tersebut bersumber
dari penglihatan para peramal, Pre-Cog. It’s ok, anggap saja Pre-Cog tidak
pernah salah, tapi bisa saja ‘calon’ kriminal tersebut memiliki masa depan lain
sehingga mereka bisa membatalkan usahanya untuk berbuat kriminal.
Akting luar biasa dari Tom Cruise dan
Max von Sydow nampak jelas dengan karakter yang mereka mainkan masing-masing.
Sinematografi dan setting bangunan di masa depan hingga mobil Lexus yang
futuristik semakin memperkuat kesan bahwa teknologi manusia masa itu sudah
tingkat hyper. Menggabungkan Pre-Cog (manusia dengan kemampuan meramal) dengan
layar scanning yang canggih membuat pemandangan yang tidak biasa. Secanggihnya
teknologi masa itu masih ada kepercayaan yang tinggi tentang keberadaan manusia
dengan kemampuan vision/melihat masa depan. Alur cerita yang kuat dalam
Minority Report berhasil dibangunan dengan berpijak pada kecacatan mengenai
sebuah sistem. Di balik Pre-Crime yang dijalankan tampak ‘sempurna’, masih
memiliki kecacatan, termasuk orang-orang yang bergerak di dalamnya. John
memiliki kecacatan, begitu juga Lamar, dan para Pre-Cog. Semua manusia bisa
saja memiliki kesalahan. Minority Report ditutup dengan adegan yang fantastis
dimana masa depan dari Pre-Crime dihadapkan pada John dan Lamar. Mereka berdua
harus memilih pilihan yang tepat.
ATAU
9,5 / 10
Wah, jadi pengin nonton nih film. Sebenernya saya udah lama denger judul film ini, namun belum sempat nonton filmnya.
BalasHapus
BalasHapusPAKAI PULSA XL = AXIS = TELKOMSEL
|| POKER | DOMINOQQ | CEME | CAPSA | SAKONG||
Khusus di Bulan ini POKERAYAM ada
Merdeka Deposit Min Rp.50.000 Bonus 4.500 || Merdeka Deposit Min Rp.100.000 Bonus 8.000
Merdeka Deposit Min Rp.200.000 Bonus 17.000 || Merdeka Deposit Min Rp.500.000 Bonus 45.000
WhastApp : 0812-9608-9061
Lnk : WWW. POKERAYAM. US