Saya selalu menyukai film-film
Asia, salah satunya dari Tiongkok yang sangat kental dengan unsur martial-artnya. Selain itu, koreografi
dan kostum-kostumnya yang bagus juga menjadi nilai tambahan. Crouching Tiger
Hidden Dragon garapan sutradara Amerika kelahiran Taiwan, Ang Lee, menawarkan
sensasi klasik dari film-film Tiongkok yang penuh dengan aksi laga dan kisah cinta
yang menjadi ‘bumbu penyedap’. Sebagus apakah film yang berhasil memenangkan
kategori Film Asing Terbaik di Academy Awards ini ?
Seorang pendekar terkenal dari
perguruan Wudan bernama Li Mu Bai (Chow Yun Fat) singgah ke tempat salah satu
sahabatnya, Yu Shu Lien (Michelle Yeoh). Kedatangannya tersebut dengan tujuan
untuk memberikan pedang bernama Green Destiny kepada Tuan Te (Lung Sihung)
melalui Shu Lien yang akan berangkat ke Beijing. Mu Bai memberikan Green
Destiny tersebut dengan alasan bahwa pedang tersebut sudah banyak memakan
korban di masa lalu dan sudah selayaknya untuk ia tinggalkan. Ketika Shu Lien
hendak menaruh Green Destiny ke salah satu ruang di rumah Tuan Te, ia bertemu
dengan putri seorang Gubernur, Jen (Zhang Ziyi). Jen nampaknya sangat tertarik
dengan Green Destiny, apalagi ketika Shu Lien menceritakan nama besar Mu Bai. Malamnya,
ada kehebohan di rumah Tuan Te. Seorang pencuri dengan wajah tertutup berhasil
menggondol pergi Green Destiny. Shu Lien kemudian pergi mengejarnya dan sempat
bertarung dengannya, meski akhirnya pencuri tersebut dapat kabur dengan bantuan
dari seseorang.
Berita hilangnya Green Destiny
pun tersebar dengan dugaan pelaku utamanya adalah Jade Fox, yang tidak lain
adalah orang yang telah membunuh guru Mu Bai, pemimpin perguruan Wudan. Mu Bai
pun diberitahu masalah hilangnya Green Destiny dan ia bergegas menuju Beijing.
Benar sekali, malam harinya Jade Fox (Cheng Pei Pei) pun menunjukkan batang
hidungnya. Mu Bai telah sangat lama menantikan saat-saat di mana ia ingin
membalaskan dendam kematian gurunya. Dengan mudahnya, Jade Fox berhasil
dilumpuhkan. Ketika Mu Bai mulai menghunuskan pedangnya untuk segera menghabisi
Jade Fox, datanglah pencuri bertopeng lalu kemudian menangkis pedang Mu Bai
dengan Green Destiny hingga patah. Pertarungan Mu Bai dengan pencuri bertopeng
tadi tidak bisa dielakkan. Meski Mu Bai lebih unggul, tapi ia tidak bisa
mendapatkan Green Destiny kembali karena pencuri bertopeng tadi langsung kabur
bersama Jade Fox. Siapakah sebenarnya pencuri bertopeng tadi ? Berhasilkah Li
Mu Bai mendapatkan kembali Green Destiny dari tangan pencuri bertopeng tersebut
?
Pastinya, dari aspek martial-artnya film ini memang
menghadirkan banyak pertarungan yang seru. Saya menikmati setiap aksi
pertarungan yang dihadirkan, indah dan mengundang decak kagum. Dari segi aspek
drama, khususnya romance, dihadirkan
menjadi 2 bagian, yaitu hubungan Mu Bai dengan Shu Lien serta Jen dengan Lo
(Chang Chen). Hubungan Mu Bai sendiri dengan Shu Lien awalnya memang terlihat
hanya seperti sahabat saja. Tapi lama kelamaan, dari dialog yang ditangkap maka
segala tabir semakin terbuka yang menunjukkan hubungan mereka berdua memang
spesial. Tapi, antara Mu Bai dengan Shu Lien, mereka berdua tidak pernah bisa
jujur untuk mengungkapkan perasaan mereka masing-masing. Sedangkan antara Jen
dan Lo, hubungan mereka berdua sudah dapat ditebak saat pertama kali
ditampilkannya adegan pertama kali mereka bertemu. Tapi akhirnya muncul masalah
di mana Jen harus menikahi pria yang telah diputuskan oleh orang tuanya. Bagi
saya pribadi, kisah cinta yang ditawarkan memang klasik dan tidak terlalu spesial.
Seperti film-film Tiongkok
klasik lainnya, Crouching Tiger Hidden Dragon juga banyak mengangkat kehidupan
para pendekar yang hidup dengan melanglang buana dan suka menantang bertarung
dengan berbagai macam senjata yang dimiliki. Dari segi karakter, sebenarnya
tidak ada yang terlalu istimewa. Misalkan, Mu Bai seorang pendekar hebat yang
berencana membalaskan dendam kematian gurunya. Lo, seorang pengembara yang
jatuh hati pada Jen, meski mereka berbeda jauh latar belakangnya. Sedangkan Jen
sendiri adalah gadis yang berbakat, terutama di ilmu persilatan dan pedang,
tapi tidak pernah merasakan kebebasan. Maka pertemuannya dengan Lo adalah
langkah awalnya untuk mengenal dunia lebih luas dalam mencari jatidiri. Beberapa
kekurangan seperti plot hole banyak
saya temukan di sini. Selain itu, porsi dalam menampilkan adegan pertemuan
pertama Jen dan Lo terlalu panjang dan cukup membosankan. Durasi yang agak
terlalu panjang tersebut sebenarnya bisa dipangkas lagi beberapa menit.
Untuk menilai film ini dari
segi keklasikannya, film ini memang memilikinya. Adegan melompat-lompat di atas
genting atau pertarungan di pohon bambu menjadi ciri khas film-film laga dari
Tiongkok. Minimnya penggunaan CGI dan lebih banyak menggunakan cara manual,
menjadi nilai plus untuk film ini. Kesan klasiknya benar-benar dipegang kuat
dan membawa kenangan akan film-film Tiongkok era 90-an. Secara keseluruhan,
Crouching Tiger Hidden Dragon merupakan film action martial-arts yang cukup menghibur dengan berbagai aksi
laganya, meski masih banyak sekali kekurangan di sana sini. Bukan yang terbaik
memang, tapi untuk nilai klasiknya, saya acungi jempol.
ATAU
7,5 / 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !