Samsara
adalah proyek sekuel dari film dokumenter karya Ron Fricke sebelumnya, Baraka
(1992). Samsara sendiri merupakan istilah yang biasanya digunakan dalam agama
Buddha, yang artinya adalah lingkaran kehidupan, meliputi kelahiran-hidup-mati-reinkarnasi.
Masih sama seperti Baraka, Samsara juga adalah film dokumenter non-narratif
menggunakan kamera 70mm dengan sistim TOAD-AO. Meski durasi dari Samsara lebih
pendek dari Baraka, tapi pengambilan gambarnya sendiri menghabiskan waktu
selama 4 tahun di 25 negara. Sedangkan Baraka sendiri hanya menghabiskan waktu
1 tahun 4 bulan dalam proses pengambilan gambar.
Samsara
banyak mengeksplorasi keindahan yang ada di dunia dari yang bersifat duniawi
hingga keajaiban, baik yang dapat dijangkau oleh kemampuan lahiriah manusia
maupun spiritual. Beberapa tempat yang menjadi jujukan dari Ron Fricke di sini
adalah Bali, Banyuwangi, Petra di Yordania, Leh Ladakh di India, hingga rumah
bekas terjangan badai Katrina. Taman Nasional Arches di Utah kembali lagi
menjadi langganan. Serta tidak lupa, slow motion hingga time lapse kembali
menjadi ciri khas Ron Fricke dalam menyampaikan keindahan-keindahan tempat
tersebut.
Menit-menit
awal menampilkan 3 gadis yang menari Tarian Legong di Bali. Kemudian diikuti
dengan ledakan gunung api Kilauea di Hawaii dan musem barang antik di Kairo,
Mesir. Sesuai interpretasi saya, beberapa tempat atau kegiatan yang diambil
gambarnya dapat merupakan perwujudan dari Samsara itu sendiri. Sebagai
contohnya adalah sebuah perusahaan boneka di Jepang mewakili “kelahiran”,
karena perusahaan tersebut memproduksi/membuat suatu benda, dalam hal ini
adalah boneka. Para gadis penari tari Legong di Bali mewakili “kehidupan”,
dengan hidup tadi, maka manusia dapat menciptakan atau melakukan sebuah karya,
dalam hal ini tarian. Toko peti mati di Ghana mewakili “kematian”, dan
perusahaan pendaur ulang elektronik di Amerika mewakili “reinkarnasi”, karena
produk bekas tadi diolah kembali menjadi produk baru, seperti manusia yang mati
kemudian berreinkarnasi lagi menjadi makhluk baru.
Ada
beberapa adegan dalam Samsara yang terlihat lucu menurut saya. Dalam
pengambilan gambar di Uni Emirat Arab, nampak 2 wanita dengan memakai cadar,
dan di belakangnya ada foto iklan yang menampilkan beberapa pria dengan menggunakan
celana dalam. Kemudian berlanjut dengan adegan di mana 2 wanita muda di Itali
yang berjalan dengan menggunakan pakaian yang ketat. Beberapa adegan tadi
memang nampak kontras sekali. Untuk adegan favorit saya sendiri di sini adalah
ketika para biksu di India, lebih tepatnya di Leh Ladakh, membuat sebuah
lukisan dengan media bubuk berwarna. Lukisan tersebut dibuat dengan sangat
detail sekali dan tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Begitu saya perhatikan
dengan seksama, sepertinya lukisan yang dibuat oleh para biksu tadi adalah
lingkaran kehidupan atau Samsara itu sendiri. Samsara, sebuah film dokumenter
tanpa narasi, tapi mampu membuat siapa saja yang menontonnya akan terpukau dengan
segala keindahan di dunia ini.
ATAU
9 / 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !