Seorang Martin Scorsese dikenal dengan karya-karyanya berupa
film bertemakan gangster Itali penuh dengan adegan kekerasan, sebut saja
seperti Goodfellas (1990), Taxi Driver (1975), The Departed (2007), dan masih
banyak lagi. Saya salah satu penikmat film yang paling sering memfavoritkan
film-film Martin Scorsese. Tapi tidak jarang pula beberapa film dari Scorsese
lepas dari trademark tersebut. Hugo (2011) yang bisa dibilang sebagai film
terlembut dari seorang Scorsese, dan Shutter Island yang dirilis setahun
sebelumnya yang begitu menegangkan dan mind-blowing.
Di Shutter Island, Leonardo DiCaprio berperan sebagai
seorang marshal bernama Teddy Daniels. Bersama partnernya, Chuck Aule (Mark
Ruffalo), ia mendapat permintaan dari Dr. Cawley (Ben Kingsley) untuk memecahkan
misteri menghilangnya salah satu pasien rumah sakit jiwa Ashecliffe di Pulau
Shutter. Menghilangnya pasien yang bernama Rachel Solando sangat misterius dan
tidak masuk akal. Tidak ada satupun saksi yang sempat melihatnya di detik-detik
menghilangnya. Dr. Cawley sebagai penanggung jawab RS jiwa tersebut menyarankan
Teddy dan Chuck untuk tinggal sementara di pulau sembari menunggu badai di
pulau tersebut mereda.
Keeseokan harinya, ditemukan lah secarik kertas berisikan
catatan yang tertinggal di kamar Rachel Solando. Namun, dengan bantuan Dr.
Cawley sekalipun masih belum ditemukan tanda-tanda kemana menghilangnya Rachel
Solando. Sedikit demi sedikit bayang-bayang masa lalu dari Teddy pun terungkap
meski masih terlihat samar-samar. Masa lalunya sebagai tentara Amerika ketika
perang Normandia serta pembantaian terhadap tentara Jerman dan “penampakan”
isterinya dengan menyebut nama pria misterius, Andrew Laeddis, masih menjadi
misteri yang bertumpukan. Hingga akhirnya Teddy menyadari ada yang terasa janggal
dengan RS jiwa Ashecliffe. Ia teringat dengan seorang pria bernama George Noyce
yang menjadi korban eksperimen di RS jiwa tersebut. Dari situ lah Teddy merasa
bahwa ia dengan Chuck telah dijebak untuk kemudian dijadikan korban berikutnya.
Ketika Teddy merasa semua misteri yang awalnya samar tiba-tiba semakin jelas,
maka tiba-tiba Rachel Solando akhirnya ditemukan. Lalu, bagaimana dan di mana
Rachel Solando melarikan diri ?
Gelap, menegangkan, dan membuat bertanya-bertanya. Itulah
kesan pertama hingga pertengahan ketika menonton Shutter Island. Banyak misteri
yang dimunculkan sedari awal termasuk masa lalu Teddy menambah semakin
banyaknya beban yang dirasakan penonton untuk menyusun misteri tersebut menjadi
satu kesatuan jawaban. Keberadaan Chuck di sini membuat saya di ambang
keraguan. Apakah dia benar-benar orang yang terlibat di sini atau kah hanya
sekedar decoy? Semua karakter pendukung di sini memiliki peranan penting
sendiri-sendiri, termasuk seorang dokter Jerman, Dr. Naehring (Max von Sydow).
Penambahan efek CGI ternyata juga banyak digunakan pada film ini. Hal tersebut bisa
dikatakan mempengaruhi beberapa film Scorsese berikutnya.
Secara keseluruhan Shutter Island memiliki tempo penceritaan
yang lumayan cepat. Ending twist di sini memang dijadikan Martin Scorsese
sebagai alat pamungkas. Semua dialog dari menit-menit awal jika dicermati
dengan sangat baik sebenarnya merujuk jawaban akhir dari film ini. Memang perlu
menonton lebih dari satu kali untuk membuktikannya. Shutter Island memang
mengingatkan saya kepada salah satu mahakaryanya Alfred Hitchcock, Vertigo
(1958). Ending twist dan jawaban yang membuat mind-blowing menjadi sedikit
kemiripan keduanya. Perbedaannya adalah jika Shutter Island dibangun dengan
banyak menebar misteri di sana sini, maka Vertigo berjalan lebih tenang tanpa
membuat penontonnya tahu bahwa ada misteri yang disebar. Well, saya tidak akan
membahas banyak mengenai Vertigo. Overall, saya sangat menikmati Shutter
Island. Sajian yang luar biasa meski bukan karya terbaik dari seorang Martin
Scorsese.
ATAU
8,5 / 10
apakah ini semacam film horor?
BalasHapusBukan, ini film pungo bos
BalasHapusjujur saya udah beberapa kali nonton tapi tetep ga ngerti hehe...
BalasHapusmenurut ku jawabannya di balikin ke penonton. teddy daniels benar" gila n ngebuat fantasi cerita di alam fikirannya. atau dia terjebak di sana di jadiin pasien
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskalau menurut aku sih menonton film ini cuman buang-buang waktu dan uang.
BalasHapussama dengan sinetron indonesia berputar-putar gak jelas. mending nontom naruto 😂
goblok
HapusBapak kau gak jelass!
HapusJustru ini film yg dinikmati sm orang2 dengan otak jenius dan cerdas. Karna ada teka teki di dalamnya & twist yg bikin kagum. Cuma naruto doang tau mu ya bocah!!
Intinya si 'leonardo'ini,..korban dari konspirasi besar,..yang berada d pulau tsb.(dokter,polisi,kepala rumah sakit,..bahkan rekannya sendiri) sudah mnjebaknya,..
BalasHapusbukan itu intinya, Leonardo lah orang gila yang memainkan peran. mereka yang berada disana hanya mengikuti cara bermain leonardo saja. itu.
BalasHapusMenurut saya, Teddy memang terjebak di RSJ itu, dan dia di jadikan experimen, dan memang akhirnya ngga bs keluar dari pulau iti, jadi penghuni tetap seperti tahanan (pasien) lainnya
BalasHapusSaya sdh nonton filmnya... Dan misterinya SDH terpecahkan... Dan intinya si Andrew ingin disadarkan dari halusinasi akutnya oleh kepala dokter si botak, sehingga si botak membuatkan jalan cerita untuk menyadarkan si Andrew dari halusinasi fantasi tingkat dewa yg di buat sendiri. Tapi kalo yg nonton sampai akhir dia sbnrnya SDH waras/sadar tapi karena dia akan langsung dipenjara Krn kasus membunuh istrinya, jadi dia pura" menjadi gila kembali... gitu menurut saya...
BalasHapusTerakhir dia bilang chuck lagi, itu sengaja biar ga dipenjara gitu?
HapusIya dia pura2 gila lagi, kan dia tanya... Mending hidup jadi monster atw mati jadi apaa gitu lupa. Nah dia sengaja pura2 masih gila supaya akhirnya dia dibawa ke mercusuar dan otaknya di cederai karena dia ga sanggup nanggung bebn hidupnya...dia pilih jadi mayat hidup aja...btw baru nonton kmrn dan terobsesi Shutter Island haha
HapusDia memilih untuk Labotomy... Itulah inti dari filmnya... Baca Labotomy di google
HapusRachel solondo yg ketemu di gua,itu apakah ikut memainkan peran terlibat sprti dokter yg botak?
Hapus?????????? Tergantung pengertian pribadi masing masing. Sungguh karya yg sangat bagus.penonton di ajak berfikir
BalasHapusIntinya cerita tersebut adalah misi pengembalian ingatan. Uniknya bukan diceritakan dari sudut pandang kerja para pengembali ingatan(dokternya) itu sendiri,tetapi diceritakan dari sudut pandang si orang gila.
BalasHapusMenurut saya ada dua kesimpulan dari film tsb. pertama, teddy adalah org gila yg dibantu utk mengingat semua ingatannya di masa lah agar menjadi waras. Kedua, teddy adalah org waras yg dijebat utk menjadi gila utk tujuan eksperimen spt yg dikatakan Salando. Apapun itu kedua alasan itu sama2 masuk akal. Silahkan nonton dan putuskan menurut anda spt apa. Yg jelas film ini mengajak kita utk berfikir.
BalasHapusSelera satu orang dengan yang lainnya berbeda-beda memang. Yang menurut kita tidak masuk akal atau absurd, belum tentu menurut orang lain begitu. Menurut saya, Teddy merupakan seorang pasien di rumah sakit tersebut, dia mengidap halusinasi dan delusi. Di mana, di cerita ini, ia hanya berhalusinasi bahwa ia adalah Teddy dan bukannya Andrew (yang Teddy bilang sebagai pembunuh istrinya) dan ia memercayai hal itu (delusi). Bahkan meski mengingat masa lalunya di akhir cerita (bukan bermaksud spoiler), Teddy tidak pernah akan sembuh. Ia kembali menjadi Teddy, dan menyangka psikiaternya adalah temannya, partnernya sebagai marshal.
BalasHapusMenurut aku lebih seru baca coment nya drpda nonton filmnya😁✌kalian luar biasa
BalasHapussi leonardo kenak pnyakit skizo .
BalasHapusIa bener skli😊😊
Hapusfilm yang buat mikir keras tapi seru ending nya dibagi 2 kubu
BalasHapussusu kental manis
Filmnya kereen,,,jdi nambah ilmu u ank2 psikologi nie
BalasHapusHanya orang yang pernah gila yang dapat mengerti film ini
BalasHapusWkwkwkwkkwkw... heran ya, kok ada yg berkesimpulan bahwa teddy dijebak oleh konspirasi pihak RSJ ya... udah sangat jelas kok bahwa si Teddy ini yang gila, dan sedang diupayakan untuk penyembuhan mengikuti alur jalan cerita si pasien... adegan dan percakapan sepanjang film bisa dicermati dengan seksama maka akan nyambung dengan ending film ini..
BalasHapusTapi ada alasan yg gak masuk akal klo si leo ini beneran gila. Misalnya anak laki2 yg sebelumnya gak ada dlm pikiran dia. Cuma anak perempuan sm istrinya aja yg muncul. Sm perkataan si dokter rachel di goa. Seperti banyak pikiran yang ditanam dan disambung sehingga gak mausk akal, itu artinya dia debri obat utk memanipulasi pikirannya. Terus dia mulai bermimpi setelah dikasih pil
HapusPengen nnton
BalasHapusudah denger banyak review dari orang yang udah nnton ini. banyak yang bilang gangerti walopun udah nnton berkali2. tp barusan gua nnton ini barusan aja baru selesai sebenernya gak serumit jalan ceritanya. dari yang gue tangkep disini itu ya si teddy itu adalah kepribadian yang diciptain dr fantasinya andrew laidders mantan US Marshall yang membunuh istrinya sendiri karena istrinya membunuh ketiga anaknya karena istrinya emg dasarnya udah gila dan orang2 udah ngasihtau si andrew kalo istrinya itu gila tp ttp gadengerin dan akhirnya kejadian pembunuhan ketiga anaknya terjadi. sebelumnya istrinya juga udah pernah ngomong sama si andrew klo ada yang salah sama diri istrinya tp si andrew lagi2 gaperduliin. dan orang2 di RSJ itu ngebantu si andrew buat bisa sadar lagi dari fantasinya dengan cara ngikutin jalan cerita yg ada diotaknya dia berharap supaya nntinya dia bakal tau kebenarannya sendiri. dan bener dengan cara itu akhirnya mereka berhasil ngembaliin kewarasannya andrew. andrew akhirnya sadar dan inget masa lalunya tp pada akhirnya dia lebih pilih mati aja daripada idup sebagai monster karena dihantui masa lalunya. dan diakhir itu sebenernya dia itu cuma pura2 delusi lagi karna dia pilih lebih baik mati sebagai pria baik daripada jadi hidup sebagai mosnter. sekian.
BalasHapusSebenernya ga dimtiin tapi di labotomy...diambil bagian otaknya jadi dia kaya zombie gitu...baca deh di gugel...seru juga pelemnya, ilmiah...hehe eik bru nongton kamren
HapusKeren, alur cerita yg sangat keren. Kalo kita tidak memperhatikan adegan per adegan, kita akan terjebak pada pemikiran bahwa pihak rsj tsb sedang melakukan eksperimen terhadap pasien2... yg ternyata pada dasarnya mereka sedang berusaham memulihkan ingatan si andrew alias teddy tsb dengan cara mengikuti permainannya... dan pada akhir cerita sebenarnya beliau sudah sadar dan pulih, tetapi karena tidak ingit mengingat masa lalu yg kelam dan menyedihkan, dia memutuskan untuk pura2 sakit/gila lagi...
BalasHapusTapi bagaimn dg peran rachel yg asli d gua? Apa itu jg fntasix teddy? Ksh pncerahan donk
BalasHapusTeddy gak gila... pertimbangannya:
BalasHapus1. Istrinya mati terbakar bukan terbunuh oleh pistol
2. Teddy tak punya anak, anak perempuan yg dilihatnya adalah korban perang
3. Wajah 2 anak laki2 yg mati tidak diperlihatkan karena tak ada memori akan hal itu
4. Semua halusinasi datang dan pergi secara tiba2 (ex: Istri teddy), berbeda dengan noyce (di penjara) & Rachel (di Goa)
5. Pasien wanita yg memberi pesan RUN pada Tedy
6. Chuck memanglah dokter Sheehan dan bukan marshal (polisi), terbukti saat ia kesulitan mencabut pistol di adegan awal
7. Analisa Rachel tentang rokok dan obat2 yg diberi kepada teddy sbg pemicu delusi semakin parah adalah fakta... terdapat perbedaan penggambaran antara delusi yang muncul (muncul dan pergi seketika dan disadari oleh tedy), memori traumatis tedy (berupa ingatan dimasa lalu) dan realita (digambarkan berlawanan dengan delusi) ... Hal itu diperkuat oleh pernyataan noyce dalam penjara ("mereka mulai bermain2 dalam pikiranmu)
8. Adegan akhir dimana chuck/sheehan menggeleng kepala bukan berarti laeddis belum sembuh, namun bermakna Teddy belum berhasil dipengaruhi menjadi gila (dibrainwash sbg laddies si pembunuh) kemudian perawat datang dengan peralatan medis pembedahan otak (labotomy)...
9. Di awal wajah kepala sipir memgingatkan tedy akan laeddis (botak dengan wajah penuh luka)... disebutnya "seperti penjahat perang"... tentu ada kaitannya pula dg dokter yg fasih berbahasa Inggris namun orang Jerman (dimana tedy pernah memiliki memori buruk akan pembantaian orang2nya)...
10. Pernyataan Ben Kingsley si dokter botak (lupa namanya) yg bilang kalo tedy udh 2 tahun, 9 bulan yg lalu pencapaianmu sudah seperti ini, memberi kertas yg bertuliskan the law 4 dan who is 67 dengan tempat yg mudah ditemukan oleh tedy, dan diakhir cerita digunakannya sbg mind twist bahwa tedy selalu menyebut 4 nama dg variasi (anagram) yg berpola dan mengarahkannya untuk mengakui dialah pasien ke 67 dg deskripsi palsu yg sebelumnya sengaja telah dibawa2 oleh chuck, padahal dimalam sebelumnya tedy telah mendengar pembicaran para dokter bahwa total pasien berjumlah 24 dibangsal A dan B serta 22 dibangsal C (total 66)... Jadi secara tidak sengaja pasien ke 67 yg dicari teddy justru diarahkan oleh pihak RS sebagai dirinya. (Namun di poin ini juga dpt berarti sebaliknya yaitu tedy adalah laddies yg menuduh Rachel Solando sbg pasien ke 67, karena jika film ini dibuat tanpa mind blowing dengan ending hanya perspektif Dr Ben Kingsley dan Dr Sheehan maka tuduhan pasien ke 67 adalah rachel solando hanyalah delusi tedy, sekalipun ini sudah dibantah dlm poin 4)
Aku yang nonton Shutter Island . dua kali, masih bingung dengan sifat Teddy. Apa sebenarnya dia pasien di RS itu? Karena yang kutangkap adalah mungkin si Teddy ini berkepribadian ganda. Thanks
BalasHapus