Setelah menyaksikan Mulholland Drive (2001) dan tahu bagaimana
gaya film-film dari David Lynch yang surealis, maka saya harus merubah mindset
saya tentang film horror pada umumnya, karena yang akan saya tonton berikutnya adalah
film bergenre horror-nya yang berjudul Eraserhead. Ini adalah film pertama dari
seorang David Lynch. Seperti layaknya Mulholland Drive yang saya kenal lebih
dahulu, tentunya Eraserhead disajikan dengan gaya Lynch yang surealis, penuh
simbol-simbol dan interpretasi.
Henry Spencer (John Nance) seorang pemuda yang bekerja di sebuah
perusahaan percetakan, mendapat undangan untuk makan malam oleh teman wanitanya
yang bernama Mary X (Charlotte Stewart) melalui tetangga di apartemennya. Dalam
jamuan makan malam di rumah Mary tersebut, banyak hal-hal yang aneh dialami
oleh Henry, seperti ayam panggang yang disajikan keluarga Mary tiba-tiba dapat
bergerak sendiri ketika Henry mencoba untuk memotongnya. Kemudian, ditengah
perjamuan makan tersebut, ibu dari Mary (Jeanne Bates) mengetahui bahwa
putrinya, Mary, telah mengandung seorang bayi yang ia duga hasil hubungannya
dengan Henry. Ibunya Mary pun akhirnya memaksa Henry untuk mengakui dan
memintanya untuk menikahi Mary. Henry pun akhirnya menyetujui meskipun dalam
keadaan yang terpaksa.
Waktu pun berganti, hingga akhirnya Mary melahirkan seorang bayi
berwujud seperti alien. Keadaan yang dialami oleh Mary semakin susah semenjak
mengasuh bayi dan tinggal bersama Henry di apartemen kecil nomor 28. Dengan
berat hati, Mary pun akhirnya lebih memilih untuk meninggalkan Henry dengan
bayinya. Henry pun harus berjuang sendiri mengasuh bayinya yang memiliki wujud
tidak seperti lazimnya seorang bayi manusia.
Dari sini sepertinya sinopsis yang saya jelaskan di atas terlalu gamblang,
padahal Eraserhead tidak semudah itu untuk dimengerti. Sinematografi hitam
putih, set dekorasi yang “nyeleneh”, minimnya dialog, skoring musik yang
mencekam, membuat Eraserhead benar-benar nampak seperti film horror bisu di era
20-30an. Beberapa adegan ada juga yang ditampilkan dengan gaya gore, meskipun
dengan porsi yang tidak banyak. Serta tidak lupa, penuh dengan adegan absurd
yang sangat sulit untuk dipahami.
Hingga akhir film pun, saya hanya sedikit bisa memahami apa makna
yang terkandung di balik Eraserhead. Tetapi, saya tidak akan menuliskan hasil
interpretasi saya tersebut di sini. Mungkin presentase akan pemahaman saya pada
Eraserhead hanya berkisar 40 %, jika dibandingkan dengan Mulholland Drive yang
sedikit lebih banyak yang saya pahami. Meski tingkat pemahaman saya yang sangat
sedikit, Eraserhead tetaplah sebuah film horror yang luar biasa bagus dari
beberapa aspek yang mendukungnya. Tidak salah bila kemudian Eraserhead
mendapatkan rating sebagai Cult Movie.
ATAU
9 / 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !