Minggu, 03 Mei 2015

DARK CITY [1997]

**FILM SUPER**

Alex Proyas yang dikenal dengan film-film sci-fi psikologi ini berhasil membuat saya jatuh cinta dengan karyanya yang berjudul Dark City ini. Tahun 2009 lalu ia merilis film sci-fi psikologi juga dengan judul Knowing, tapi tidak berhasil memikat hati saya. Saya tidak menganggap Knowing adalah film buruk, tetapi lebih tepatnya adalah film yang kurang baik secara eksekusi. Meski begitu, di menit-menit awal Knowing disusun oleh Proyas dengan baik, menegangkan, dan penuh misteri. Seketika semua perasaan tersebut hilang dan hanya tersisa kernyitan di dahi melihat bagaimana eksekusinya. Mari berhenti sejenak membahas Knowing dan kita mulai dengan film yang segelap judulnya ini.
Diawali dengan adegan dimana John Murdoch (Rufus Sewell) terbangun dari tidurnya di bak mandi, bingung serta ia lupa siapa dirinya dan apa yang telah ia lakukan. Berbekal dengan identitas dalam tasnya, ia mencoba mencari tahu jati dirinya. Di waktu yang bersamaan, John dituduh telah membunuh banyak wanita atas investigasi dari inspektur Frank Bumstead (William Hurt). Frank kemudian mengembangkan kasus tersebut hingga mendapati seorang wanita, Emma (Jennifer Connelly) yang tak lain adalah isteri dari John. Tapi setelah John dan Emma bertemu kembali, ia lupa akan masa lalu dan siapa jati dirinya sesungguhnya. Hilangnya memori John bukan tanpa sebab, melainkan dicuri oleh para alien untuk dipelajari dengan bantuan Dr. Schreber (Kiefer Sutherland).     

Beberapa kali John sempat berhadapan dengan para alien bermuka pucat, bertopi, dan berstelan panjang tersebut. Tapi dengan mudahnya John berhasil mengalahkan mereka dengan kemampuan sama dengan yang dimiliki para alien tersebut, Tuning. Tuning adalah kemampuan untuk merekayasa ulang sesuatu, menciptakan atau menghancurkannya sesuka hati hanya dengan kekuatan pikiran. Apa yang dilakukan oleh para alien dengan kemampuan Tuning tersebut adalah untuk merekayasa ulang bangunan di kota tersebut tiap jam 12 malam. Para alien juga memiliki kekuasaan untuk merubah status kehidupan manusia dari miskin ke kaya atau sebaliknya. Rekayasa ulang juga berakibat membuat warga yang tinggal di kota tersebut lupa dengan apa yang mereka lalui/lakukan sebelumnya. Dengan kemampuan John yang super tersebut, ia menjadi ancaman bagi para alien.
Setting kota yang gelap dan bangunan ala Tim Burton di Batman (1989 & 1992) sukses menjadikan kota ini disebut Kota Kegelapan. Unsur psikologi sangat kental tertanam dalam film ini. Karakter para alien digambarkan memiliki bentuk seperti manusia, karena sebenarnya mereka menggunakan tubuh manusia sebagai wadah mereka (possess). Bukan tanpa alasan mengapa Proyas mendeskripsikan para alien di sini dengan bentuk manusia. Mereka (alien) mencoba untuk menjadi manusia dan mempelajari hakikat manusia. Oleh karena itu, para alien menculik setiap manusia  untuk mengambil memori dari otak dengan menggunakan injeksi/suntikan. Dengan menanamkan memori yang diinjeksi ke pikiran mereka, maka mereka seutuhnya menguasai kemampuan atau kenangan dari manusia hasil injeksi tersebut. Sedangkan Kota Kegelapan yang dibuat ulang oleh para alien adalah tempat untuk mewadahi sekaligus mempelajari secara detail tentang manusia.

Beberapa hal Knowing memiliki kemiripan dengan Dark City. Alien? Tentu saja. Lihatlah bagaimana para alien di Knowing “menularkan” kemampuannya serta mengajak para manusia untuk berkomunikasi. Keberadaan alien yang selalu mengawasi kehidupan manusia di Knowing sangat mirip sekali dengan yang ada Dark City. Ending, Dark City dan Knowing sama-sama memiliki ending dengan skala besar dan bombastis. Tapi sayangnya Knowing terlihat seperti memaksakan diri untuk segera berakhir, sehingga timbul pertanyaan dalam diri saya “Terus...?” Coba bandingkan dengan Dark City yang dieksekusi dengan indah, sehingga saya dapat berfikir ke depannya apa yang selanjutnya akan dilanjutkan oleh John beserta orang yang dicintainya.
ATAU
9,5 / 10

1 komentar:

AYO KITA DISKUSIKAN !