Genre film fantasi selalu mengajak para penikmatnya untuk
menjelajahi dunia imajinasi secara lebih mendalam. Tidak hanya itu saja
sebenarnya, para penikmatnya juga diberikan kebebasan untuk menyikapi setiap
peristiwa penuh imajinasi/magis tersebut dengan jawaban antara nyata ataupun
tidak. Film Meksiko karya Guillermo Del Toro yang juga menelurkan karya besar
lainnya seperti Hellboy (2004)
dan Pacific Rim (2013) ini bisa dikatakan sebagai film fantasi jenius nan gelap
serta memiliki banyak sekali keindahan-keindahan di balik kisahnya. Tidak salah
bila Pan’s Labyrinth terpilih sebagai perwakilan dari Meksiko untuk kategori
film asing terbaik pada Academy Awards 2007.
Ofelia (Ivana Baquero) adalah gadis kecil yang sangat gemar
melahap buku-buku dongeng fantasi, maka tidak salah bila kepercayaannya
terhadap makhluk-makhluk mitologi tertancap dalam pikirannya. Sang ibu, Carmen
(Ariadna Gil) yang dalam keadaan mengandung terpaksa mengajak Ofelia untuk
mengikuti suami barunya, Kapten Vidal (Sergi López) untuk tinggal dalam rumah
penggilingan di dalam hutan. Ofelia yang tidak bisa lepas terhadap hal-hal yang
berbau fantasi dari buku yang sering ia baca, terkadang membuat ibunya merasa
sedih. Keyakinan Ofelia makin kuat lagi manakala ia mendapati labirin tua
berada tak jauh dari rumah penggilingan dimana ia tinggal bersama ibunya. Di
dalam labirin terdapatlah sang penjaga berupa makhluk tinggi besar setengah
kambing bernama Faun (Doug Jones). Ia bertugas sebagai pembawa pesan dari Raja
kerajaan bawah tanah untuk Ofelia yang diyakini adalah reinkarnasi dari
putrinya. Ofelia dapat menjadi putri sang Raja dengan menyanggupi 3 syarat yang
diberikan oleh Faun.
Jauh dari hingar bingar fantasi dari alam bawah tanah, maka
keadaan di atas tanah penuh dengan konfrontasi antara pasukan Spanyol yang
dipimpin Kapten Vidal dengan pasukan pemberontak yang berjuang secara gerilya
di dalam hutan. Mercedes (Maribel Verdú) yang bekerja sebagai pembantu untuk
keluarga Kapten Vidal adalah seorang mata-mata dari kaum pemberontak.
Keberadaannya sangat berpengaruh besar dalam mensukseskan perlawanan terhadap
tentara Spanyol. Mercedes yang sangat membenci Kapten Vidal, seringkali pula
menjadi pelindung bagi Ofelia dari kekejamannya, terutama semenjak kematian
ibunya setelah melahirkan adik laki-lakinya. Pergolakan batin pun dirasakan
oleh Ofelia. Di satu sisi ia harus belajar kuat untuk menjaga perasaan ibunya
yang tidak menyukai hal-hal berbau fantasi yang dipercayai Ofelia, dan di satu
sisi lagi Ofelia harus mempercayai keberadaan Faun untuk menjalankan 3 syarat
yang diberikan. Sanggupkah Ofelia menyelesaikan 3 syarat tersebut dan kemudian
menjadi seorang tuan putri ?
Pan’s Labyrinth benar-benar film fantasi yang sangat sangat
dark! Paling dark dari berbagai film fantasi yang pernah saya tonton. Bagaimana
Del Toro menggabungkan 2 latar belakang yang berbeda antara dunia fantasi yang
bersinggungan dengan dunia nyata era tahun 1944 sangat lah luar biasa. Sebagian
kita melihat seperti film-film perang antara tentara pemerintah yang berusaha
keras untuk membumihanguskan perlawanan dari kaum pemberontak (kemungkinan kaum
komunis), sebagiannya lagi kita melihat dunia fantasi dengan berbagai macam
makhluk mitologi beserta setting tempat yang hanya terdapat dalam buku-buku
dongeng saja.
Saya rasa apa yang dialami oleh Ofelia tidak ada bedanya
dengan yang dialami oleh Satsuki dan Mei dalam My Neighbor Totoro (1988).
Bagaimana alam fantasi dengan para makhluknya bersinggungan dengan dunia tempat
peradaban manusia berada. Apa yang dilihat oleh Satsuki dan Mei adalah sama
dengan apa yang dilihat oleh Ofelia. Bisa jadi makhluk-makhluk tersebut
benar-benar ada, dan bisa jadi pula adalah khayalan semata dari seorang
anak-anak. Kedua film ini memang menekankan akan kekuatan dari sebuah
imajinasi. Jawaban kembali ke penonton. Akankah kita menolaknya dengan sudut
pandang kita sebagai orang dewasa ataukah sebaliknya.
ATAU
9,5 / 10
hi pak iza anwar salam kenal, mau coment nih. saya belum nonton pas labyrint tapi dari cerita bapak tampaknya penuturan fantasinya lebih serem.
BalasHapusyang pasti kalau my neighbour totoro (ini dah nonton) lebih enak di nikmatin
Saya baru nonton, dan emang saya bukan ahli dalam perfilman,saya penikmat film yg sangat awam,menurut saya film inj tidak cocok di tonton oleh anak2, terlalu sadis dan seram,sumpah aq nonton film ini mual2 dan emosi.saya juga bingung pesan apa yg mau disampaikan oleh film ini,yg saya dapat hanya cerita kesakitan,beda dgn film fantasy lain yg masih ada unsur komedi dan pesan bagus didalamnya
BalasHapusSaya baru nonton, dan emang saya bukan ahli dalam perfilman,saya penikmat film yg sangat awam,menurut saya film inj tidak cocok di tonton oleh anak2, terlalu sadis dan seram,sumpah aq nonton film ini mual2 dan emosi.saya juga bingung pesan apa yg mau disampaikan oleh film ini,yg saya dapat hanya cerita kesakitan,beda dgn film fantasy lain yg masih ada unsur komedi dan pesan bagus didalamnya
BalasHapusFilm nya keren banget.
BalasHapus