Jika Anda mengharapkan tontonan berupa drama keluarga yang dibalut
komedi dan road, sudah sewajarnya saya rekomendasikan film berjudul Little Miss
Sunshine ini. Sebelum kita bicarakan film ini lewat judulnya, apa yang terlintas
ketika mendengar film road yang penuh komedi ? Pasti banyak hal-hal lucu selama perjalanan yang
dilaluinya, bisa saja kesasar atau malah adegan car chaser dengan polisi lalu lintas. Lalu, bercerita tentang apa Little Miss Sunshine ?
Olive (Abigail Breslin) seorang gadis cilik yang sangat terobsesi
mengikuti audisi kecantikan. Kakaknya, Dwayne (Paul Dano) memilih bersumpah
tidak bicara sampai tujuannya tercapai, yaitu lulus ujian pilot. Ayahnya,
Richard (Greg Kinnear) seorang yang memiliki jiwa tak mau kalah, oleh karena
itu ia terapkan pada anak-anaknya agar menjadi pribadi yang selalu menang dalam
banyak hal. Ibunya, Sheryl (Toni Collette) seorang ibu rumah tangga dengan
seorang kakak yang gay, Frank (Steve Carell). Serta, kakeknya yang seorang pecandu
dan penyuka majalah porno (Alan Arkin). Olive dan kakeknya sangat dekat sekali,
bahkan ialah yang selama ini mengajarkan Olive menari. Sungguh sebuah keluarga yang
penuh dengan segala “keunikan” tapi sebenarnya ada semacam sekat antar satu
sama lainnya.
Siang itu setelah mereka makan, Olive mendapat telpon dari salah satu
keluarganya akan diadakannya kontes kecantikan, Little Miss Sunshine pada hari
minggu di Redondo Beach, California. Olive sangat antusias sekali untuk bisa
mengikutinya dan keluar sebagai pemenang. Awalnya Richard menolak, tapi Sheryl
memaksa akan mengantarkan Olive dan kembali pada hari senin. Meski sebelumnya
terjadi perdebatan masalah kendaraan dan siapa yang ikut, tapi akhirnya masalah
itu selesai dan besuk paginya mereka sekeluarga berangkat dengan VW Combi.
Banyak rintangan yang mereka lalui selama perjalanan itu, seperti mobil macet
gara-gara kopling habis, Frank bertemu “pria” yang dicintainya, hingga Olive
tertinggal saat mereka sedang mengisi bensin. Perjalanan pun masih jauh, lalu
rintangan apa saja lagi yang menghadang di depan ? Serta berhasilkan Olive
memenangkan kontes kecantikan Little Miss Sunshine ?
Disfungsi keluarga yang menjadi bagian dari
film ini tidak tampil dengan kelam dan penuh ironi seperti American Beauty
(1999), melainkan penuh dengan komedi. Komedi yang
dihadirkan juga sangat pas dan beberapa momen membuat saya tertawa. Terutama, sang kakek yang
selalu mengumpat dan menasihati hal yang aneh-aneh kepada Dwayne. Di awal
perjalanan, keributan-keributan kecil berbau komedi yang dipicu sang kakek
sempat membuat Richard kesal. Dwayne awalnya terpaksa ikut karena ibunya
menjanjikan sesuatu padanya. Richard juga terpaksa ikut karena paksaan Sheryl.
Sang kakek awalnya tidak diajak, tapi dia memaksa ikut karena selama ini ialah
yang merasa paling berjasa dalam mengajari Olive menari. Sedangkan Frank, hanya
ikut-ikutan. Dalam perjalanan itu, sebenarnya semuanya memiliki berbagai macam
perbedaan. Dengan adanya banyak rintangan yang menghadang, mereka saling bahu
membahu mengatasinya, dan terciptalah kedekatan di antara mereka yang selama
ini sempat renggang.
Seperti film genre adventure, road memiliki kelebihan dalam mengekspos tempat-tempat
yang dilalui dan rintangan yang tidak bisa lepas dalam perjalanannya. Dalam
perjalanan Olive sekeluarga ini, memang ada momen ‘kehilangan’ yang membuat
sedih. Tapi, hal tersebut tidak lantas membuat yang lainnya
jatuh dalam kesedihan yang berlarut-larut, malahan adegan lucu tercipta di
balik itu. Fokus utama Little Miss Sunshine adalah perjalanan Olive yang
diantar keluarganya dalam mengikuti kontes kecantikan. Tapi, bukan masalah
menang atau kalahnya yang ingin diangkat oleh Jonathan Dayton dan Valerie Faris
selaku sutradara, melainkan bagaimana sebuah keluarga kembali menghangat dengan
adanya penyatuan melalui perjalanan ini. Film ditutup dengan adegan yang cukup mengejutkan dan fenomenal bagi
saya. Siapa yang tahu, sang kakek yang sebelumnya selalu bercerita tentang
tarian yang diajarkannya pada Olive, dimunculkan pada bagian akhir itu. Overall, Little Miss Sunshine adalah drama keluarga bagus yang dibalut
dengan komedi dan road yang seru
dan tidak membosankan.
ATAU
9 / 10
Gue suka banget sama film ini. Dengan segala komedi dan keanehannya film ini bener-bener bisa menghibur. Apalagi pas mobilnya rusak dan klaksonnya nyala terus, hahaha.
BalasHapuskarakter favorit mas lutfi siapa di sini ? kalo saya ya jelas sang kakek, hahahaha
HapusSalah satu film favorit gue nih. Kocak, tapi ada sedihnya juga.
BalasHapusNanti blognya bakal dipasang pas laptop saya benar ya, haha :)
terima kasih juga buat mbak keziarhh. habis ini blog Anda akan langsung saya pasang dech. salam kenal sebelumnya
Hapus