Rabu, 06 Mei 2015

AN EDUCATION [2009]

Sampai sekarang, tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada beberapa orang tua dengan pandangan yang kolot dalam mengatur anaknya. Seperti contoh, memaksakan anaknya untuk menuruti pendapatnya tentang menjadi apa ke depannya, harus bersekolah di mana, atau bahkan harus menikah dengan siapa. Secuil fakta tersebut menjadi tema yang diangkat dalam film garapan Lone Scherfig yang juga berasal dari memoir jurnalis Inggris, Lynn Barber.

Seorang gadis SMA di tahun 60-an, Jenny (Carey Mulligan) selalu menghabiskan waktunya hanya untuk belajar. Semua itu dari paksaan ayahnya, Jack (Alfred Molina) yang menuntut Jenny agar selalu mendapatkan nilai bagus di sekolah serta dapat diterima kuliah di Oxford. Jenny memiliki ketertarikan terhadap semua hal berbau Perancis dan hobi bermain cello. Tapi, hobinya tersebut tidak banyak mendapatkan dukungan dari ayahnya. Bagi ayahnya, sebuah hobi tidak perlu dituntut untuk dipelajari, karena hobi ya hobi. Suatu hari sepulang sekolah, hujan membasahi tubuh Jenny dalam perjalannya menunggu bis untuk pulang. Di situlah awal perkenalan Jenny dengan David (Peter Sarsgaard) yang menawarkan diri mengantarkannya pulang. Melihat kebaikan dari David yang terlihat baik dan dewasa, akhirnya Jenny pun memutuskan menerima ajakannya. 

Hingga pertemuan mereka berikutnya, Jenny semakin dekat dengan David. Terlihat jelas bahwa Jenny tidak bisa menolak pesona luar biasa dari seorang pria dewasa bernama David tersebut. Bahkan, ayah Jenny yang biasanya berpikiran keras saja tidak bisa menolak permintaan David ketika mengajak Jenny keluar. Nampak sekali ayahnya tidak bisa berkata apa-apa ketika berhadapan dan berbicara dengan David yang memang pintar ‘merayu’ tersebut. Hubungan Jenny dengan David pun berlanjut hingga ke tingkatan yang lebih serius lagi. Banyak waktu Jenny habiskan bersama David, dan tidak ada perlawanan apapun dari ayahnya yang memang menyetujui hubungan mereka. Lama kelamaan, nilai pelajaran Jenny di sekolah semakin memburuk dan ia sendiri mulai melupakan pentingnya pendidikan.
Saya suka cerita sederhananya yang dikemas dengan tidak biasa. Saya juga suka karakter David, Jack, dan Jenny. Sesuai judulnya, film ini berfokus pada pentingnya sebuah pendidikan dan mengejar cita-cita . Tapi sebenarnya tidak hanya itu saja, film ini juga mengangkat tentang fenomena yang seringkali terjadi pada mereka di masa coming-of-age. Masa di mana ketika seseorang tengah mencari serta membentuk jati diri dan membutuhkan bimbingan dari orang-orang terdekat, terutama orang tua. Tapi kenyataannya, tidak sedikit pula mereka yang berada di masa tersebut banyak mendapat tekanan dan paksaan. Mereka dipaksa untuk mengikuti apa yang telah menjadi kehendak orang tua, tanpa mempedulikan apa sebenarnya yang dinginkan. Dalam hal ini, Jenny yang bermimpi ingin ke Perancis dan menyukai hal-hal berbau Perancis kerap kali mendapat tentang dari ayahnya. Hobi Jenny dalam bermain cello pun juga tidak mendapat dukungan lebih dari ayahnya.

Seperti layaknya remaja lain, Jenny memiliki banyak impian. Jenny turuti apa yang ayahnya minta. Tapi kebalikannya, apa yang Jenny inginkan malah tidak pernah ia dapatkan dari ayahnya. Maka kemunculan David yang membuatnya terpesona itu bak malaikat penolong yang melepaskan semua bebannya selama ini. Dengan David, ia bisa mengenal dunia luar yang begitu luas. Sosok David memang luar biasa menurut saya, lihatlah bagaimana ia menawarkan diri untuk menolong Jenny saat pertemuan pertama mereka ketika hujan. Karakter David dibangun dengan dialog yang sangat bagus dan dengan mudahnya ia meluluhkan hati remaja polos. Ayah Jenny, Jack, bisa dibilang adalah orang yang pendiriannya mudah berubah. Pada mulanya ia memaksa Jenny belajar keras agar bisa diterima di Oxford. Tapi sejak kemunculan David, ia mulai merasa Jenny tidak perlu lagi sekolah tinggi, toh Jenny bisa hidup dengan David yang sudah mapan. Pergolakan batin dialami Jenny ketika ia merasa bahwa lampu hijau dari ayahnya tersebut justru menghancurkan mimpi-mimpinya. Kemudian ia sadari bahwa tiada yang lebih indah dari melanjutkan pendidikan untuk membangun mimpi-mimpi.    
ATAU
9 / 10

2 komentar:

AYO KITA DISKUSIKAN !