Juno adalah fim yang
mengangkat tema “kehamilan di luar nikah”, tapi dikemas dengan komedi dan penuh
canda tawa. Saya suka bagaimana Jason Reitman mengangkat tema yang tabu, tapi
tidak ditampilkan dengan nuansa yang penuh kesedihan. Dibintangi aktris Kanada,
Ellen Page (X-Men, Inception) Anda akan mengikuti petualangan gadis muda yang
hamil di luar nikah tapi tetap bersemangat melalui hari-harinya dengan penuh
tawa.
Seorang gadis 16 tahun bernama
Juno MacGuff (Ellen Page) harus menerima kenyataan pahit bahwa ia telah hamil karena
sahabatnya, Paulie Bleeker (Michael Cera). Di usia kandungannya yang menginjak
2 bulan, ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Sebelumnya Juno tidak
pernah membicarakan kehamilannya pada keluarganya, hanya pada Bleeker sendiri
dan Leah (Olivia Thirlby) yang menjadi sahabat sekaligus teman curhat. Juno
kemudian memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. Tapi, keputusannya
tersebut berubah total justru ketika ia sudah berada di dalam klinik aborsi.
Juno kemudian berinisiatif untuk tetap melahirkan anaknya dan memberikannya kepada
orang yang lebih membutuhkan.
Juno pun akhirnya terbuka soal
kehamilannya pada ayahnya (J.K. Simmons) dan ibu tirinya, Brenda (Allison
Janney). Kedua orangtuanya menanggapi masalah yang dihadapi oleh Juno dengan
tenangnya. Bahkan mereka pun menyetujui keputusannya untuk memberikan pada
sepasang suami istri yang telah lama menantikan seorang anak, Mark (Jason
Bateman) dan Vanessa (Jennifer Garner). Bagaimanakah kisah Juno selanjutnya dan
hubungannya dengan Bleeker ?
Meski Juno berkisah tentang
seorang gadis yang hamil di luar nikah di usia muda, tapi tidak ditampilkan
dengan depressive dan kesedihan
yang berlarut-larut, melainkan dikemas dengan sentuhan komedi. Dari opening credit yang colourful mungkin sudah terlihat kalau Juno ini akan dihadirkan
dengan penuh kelucuan, terutama dari hubungan Juno MacGuff dengan Paulie
Bleeker. Mereka berdua bukan sepasang kekasih, mereka adalah sepasang sahabat yang
sama-sama nge-band di sekolah. Kepolosan dan rasa ingin tahu yang besar bagi
anak remaja di usia mereka, menyebabkan terjadinya hubungan ‘bodoh’ tersebut.
Ya, Juno dan Bleeker sendiri tidak tahu akibat perbuatan itu. Bahkan Juno pun
tidak tahu hakikat dari mengandung sebuah bayi. Dengan polosnya Juno berencana
menggugurkannya meski akhirnya ia mengurungkan niatnya tersebut.
Saya suka bagaimana kedua
orangtua Juno menanggapi kehamilannya dengan begitu tenang tanpa harus dikuasai
oleh emosi. Mereka bahkan menyetujui keputusannya untuk memberikan bayinya pada
seseorang yang membutuhkan. Mungkin kisah yang dihadirkan di Juno ini akan
dicap ‘aneh’ atau ‘konyol’ oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih tabu
dengan keadaan tersebut, terkait ‘tenangnya’ orangtua Juno dalam menanggapi masalah
itu. Tapi percayalah bahwa orangtua Juno merupakan contoh yang sangat baik
dalam menyikapi sebuah masalah sebesar apapun harus dengan kepala dingin. Intinya,
emosi tidak akan menyelesaikan apapun. Apakah orangtua Juno merasa ‘santai’
saja dengan kehamilannya ?, tentu saja tidak. Tapi setidaknya orangtuanya tahu
apa yang terbaik bagi Juno.
Awalnya, Juno seolah
benar-benar ingin lepas dengan bayi yang dikandungnya. Begitu ia kenal dengan
Mark dan Vanessa, ia mulai meyakini bahwa bayinya memang berada di tangan orang
yang tepat. Ia mulai memikirkan yang terbaik bagi masa depan bayinya, meski ia
tidak harus merawatnya. Lagipula, Juno masih perlu menikmati banyak hal indah
di masa mudanya. Antara Juno dengan bayinya tentu saja ada semacam ikatan, yang
membuat Juno begitu menyayanginya dan tidak bisa meninggalkan begitu saja. Tapi
di satu sisi, Juno masih merasa ‘berat’ untuk membesarkannya sendiri di usianya
yang masih belia. ‘Tidak bisa dibenarkan, juga tidak bisa disalahkan’. Mungkin
itulah kalimat yang tepat untuk Juno yang tidak tahu apa-apa mengenai hubungan
intim pra-nikah, tapi ketidaktahuannya justru menjadikan masalah baru.
Siklus manusia
normal adalah “cinta” lalu “reproduksi”. Tapi bagi Juno adalah kebalikannya,
“reproduksi” lalu “cinta”. Pada akhirnya Juno merasakan perasaan yang tidak
biasa alias cinta pada Bleeker. Begitulah cinta, sangat irrasional dan datang secara tiba-tiba. Ya, bisa saja bayi dalam
kandungannya menggandeng tangan Juno dan Bleeker serta menyatukan mereka
berdua. Juno tahu yang terbaik bagi bayinya, bayinya pun tahu yang terbaik bagi
Juno. Miris tapi juga lucu apa yang dialami Juno MacGuff ini. Seorang gadis
belia yang melahirkan sebuah kehidupan baru yang indah nan suci di balik sebuah
perbuatan yang bodoh.
ATAU
8,5 / 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !