Belum banyak memang film Eropa bergenre misteri, thriller, atau
crime yang pernah saya tonton. Meski begitu, The Girl With The Dragon Tattoo
bisa jadi pilihan utama film dengan genre yang saya sebutkan sebelumnya,
mengingat popularitas dan pujian kritikus film yang diterima. Adapula yang
mengatakan bahwa ini adalah film Eropa terbaik sepanjang masa. Bahkan, tak
perlu lebih dari satu dekade, film ini telah menarik hati pihak Hollywood untuk
membuat versi remake-nya pada tahun 2011. Ya, hanya terpaut 2 tahun saja antara
versi original Swedia dengan versi remake Hollywood. Saya berani bertaruh,
bahwa ini lah satu-satunya film (hingga saat ini) dengan rentang waktu remake
paling cepat.
Seorang jurnalis terkenal bernama Mikael Blomkvist (Michael
Nyqvist) didakwa penjara selama 3 bulan karena diduga telah menuduh seorang
ahli keuangan Erik-Hans Wennerstrom {Stevan Sauk) atas jual beli senjata dan
penipuan. Reputasi baiknya sebagai jurnalis yang jujur pun hancur. Hingga suatu
ketika, datanglah panggilan yang meminta bantuannya untuk mengungkap misteri
pembunuhan yang tak terpecahkan hingga 40 tahun. Henrik Vanger (Sven-Bertil
Taube) seorang konglomerat pimpinan dari Vanger Concern lah yang meminta
bantuannya. Ia meminta Blomkvist untuk mencari tahu hilangnya keponakan
kesayangannya yang bernama Harriet Vanger. Henrik meyakini bahwa hilangnya
keponakannya tersebut karena dibunuh oleh kerabat dekat sendiri. Mikael pun
menyanggupi dengan iming-iming uang yang banyak, dan tentunya ada keingan
meminta bantuan Vanger untuk memperbaiki reputasinya.
Dalam usahanya memecahkan misteri tersebut, Blomkvist ternyata
dimata-matai oleh seorang hacker wanita yang bekerja pada perusahaan keamanan
Milton bernama Lisbeth Salander (Noomi Rapace). Lisbeth berpenampilan gothic, heavy
smoker, dan berlatar belakang kelam. Keingintahuan dari Lisbeth dalam
memata-matai Mikael ternyata justru menyeretnya dalam memecahkan kasus
tersebut. Lisbeth menyumbangkan kemampuannya dalam meretas informasi, serta
Mikael yang ahli mengumpulkan fragmen-fragmen misteri tersebut menjadikan mereka
kompak dan tak bisa dihindari benih-benih cinta pun tumbuh.
The Girl with The Dragon Tattoo sangatlah kompleks. Banyak unsur
yang diangkat kemudian dijadikan satu, seperti pembunuhan berantai, politik,
romansa, dan bahkan unsur ritual kultus (meski tidak banyak). Jalinan misteri
yang tersebar kemudian perlahan-lahan menjadi satu dalam tempo yang lumayan
cepat, membuatnya sangat asyik untuk diikuti setiap menitnya. Pengumpulan
fakta-fakta dari misterinya berupa lembaran-lembaran foto mampu menciptakan
ketegangan, seolah-olah penontonnya merasakan menjadi Mikael Blomkvist. Jangan
lupa pula peran Lisabeth Salander yang sangat vital hingga bagian akhir. Noomi
Rapace sukses memerankan karakter gadis bertato naga yang misterius, penuh
peircing, tapi di luar itu jati dirinya yang sesungguhnya bisa dibilang
berbanding dengan penampilan luarnya.
Fakta menarik lainnya adalah karakter dari Mikael dengan Lisbeth
itu sendiri. Mikael seorang jurnalis paruh baya dengan reputasi yang baik serta
tak kenal takut selama ia dapat mengungkapkan sebuah fakta. Sedangkan Lisbeth
yang berpenampilan sebagai pemberontakan akibat masa lalunya atas kebencian
pada figur seorang ayah, membuatnya menjadi krisis kepercayaan terhadap setiap
pria yang ia temui, hingga ia bertemu Mikael dan merubah semua pandangan
tersebut. The Girl with Dragon Tattoo ditutup dengan ending twist yang (seingat
saya) sedikit berbeda dengan versi remake 2011. Saya pribadi, tentu menyukai
versi original Swedia ini.
ATAU
9 / 10
Love this movie!!
BalasHapusDan sepertinya nggak tertarik untuk menonton remakenya because I hate hollywood remake movie~
Tapi kalo hanya menonton MÄN SOM HATAR KVINNOR doang rasanya kurang komplit tanpa menonton triloginya secara komplit walaupun dua film yang lain tersebut nggak segreget yang ini
Nonton versi Fincher. Film ini memang keren.
BalasHapus