Ini adalah pertama kalinya
mainan Lego diadaptasi ke dalam film animasi stop-motion. Berbeda dengan versi direct-to-video (film yang
langsung rilis ke video) sebelumnya yang menggunakan full animasi
3D, di sini The Lego Movie benar-benar dibuat dengan format stop-motion dari jutaan pieces Lego. Bagaimanakah keseruan
ceritanya ?
Seorang pekerja bangunan,
Emmet (Chris Pratt) selalu mengawali hari dengan penuh kebahagiaan dan
senyuman. Hampir setiap hari ia selalu menonton acara TV favoritnya, “Where’s
My Pants” dan mendengarkan lagu favorit, “Everything is Awesome”. Pada suatu
sore ketika ia dalam perjalanan akan pulang setelah bekerja, ia bertemu dengan
seorang wanita berjubah hitam yang berada di lokasi proyek tempat ia bekerja. Awalnya,
Emmet berusaha menelepon pihak berwajib karena wanita tersebut berada di lokasi
yang dilarang untuk umum. Siapa sangka, wanita tersebut justru membuat Emmet
kepincut. Wanita jubah hitam yang sebelumnya terlihat mencari sebuah relic (benda pusaka) itu kemudian pergi
untuk mencari relic tersebut. Emmet
pun mengejarnya hingga ia terperosok ke dalam lubang dan menuju ruangan di
bawah tanah. Di dalamnya, Emmet melihat sebuah benda asing yang belum pernah ia
lihat sebelumnya. Dari dalam benda tersebut terdengar bisikan yang meminta Emmet
untuk memegangnya. Begitu dipegang, kemudian ia tidak sadarkan diri.
Setelah bangun, Emmet kemudian
diinterogasi oleh Bad Cop (Liam Neeson) yang kadang-kadang berubah menjadi Good
Cop, terkait sebuah benda yang menempel di punggungnya. Menurut Bad Cop tersebut,
benda itu merupakan penghalang bagi penguasa bisnis kejahatan, Lord Business
(Will Ferrell) dalam rencananya menguasai dunia. Emmet tidak bisa menjawab
karena dia tidak tahu menahu soal benda tersebut, hingga akhirnya menyebabkan
kemarahan Bad Cop tadi untuk menghancurkannya dalam mesin peleleh. Dalam
keadaan bahaya tersebut, datanglah Master
Builder wanita berjubah hitam tadi, Wyldstyle (Elizabeth Banks), untuk
menolongnya. Kedatangan Wyldstyle untuk menyelamatkan Emmet karena prophecy (nubuat) dari Vitruvius
(Morgan Freeman) bahwa Emmet adalah The
Special yang akan menyelamatkan dunia dan mengalahkan Lord Business. Bagaimanakah
kelanjutan petualangan Emmet dan Wyldstyle selanjutnya ? Lalu, bagaimanakah
cara Emmet dalam mengalahkan Lord Business yang akan menguasai dunia ?
Ide cerita dari The Lego Movie
sebenarnya sangat sederhana sekali dan sudah sering dibuat menjadi film, yaitu From Zero to Hero, dimana Emmet yang
awalnya nobody dan keberadaannya
tidak pernah diakui, kemudian ia bisa menjadi somebody dalam menyelamatkan dunia dari tirani. Jika Anda tahu Naruto,
maka seperti itulah dia. Tapi dalam pengembangannya, The Lego Movie menjadi
tontonan yang bagus dan menghibur karena banyaknya komedi yang dihadirkan dan
didukung pula dengan berbagai macam Lego serta segala bentuk dari hasil kekreativitasannya.
Komedi yang muncul sepanjang film juga sangat lucu sekali, benar-benar membuat
saya tertawa terpingkal-pingkal. Beberapa hal absurd yang tampil seperti crossover para superhero DC : Batman,
Superman, WonderWomen, Green Lantern, hingga Gandalf, Dumbledore, dan
kemunculan dadakan Millennium Falcon beserta awaknya menjadi salah satu
tambahan kelucuan di sini. Tentunya yang menjadi senjata utama dan benar-benar
mengagetkan di sini adalah crossover
twist-nya yang saling menghubungkan antar Universe.
Bagi pecinta Lego, The Lego
Movie merupakan impian yang menjadi kenyataan. Di sini kita akan lihat banyak
sekali (jutaan pieces mungkin) Lego
yang dihadirkan dan masing-masingnya dapat dibangun menjadi berbagai macam
bentuk lagi. Konsep utama dari mainan Lego yang merupakan “kekreativitasan”
tidak bisa lepas dari The Lego Movie ini. Sang antagonis jahat, Lord Business
adalah seorang pebisnis yang sangat membenci para manusia kreativ yang dapat membangun
ulang dari berbagai macam benda. Oleh karena itu, ia berencana menguasai dunia
dengan Kragler (lem) untuk melekatkan masing-masing benda agar tidak bisa di-rebuild. Dengan kata lain, Lord
Business mencoba menghentikan kekreativitasan manusia. Maka, Emmet yang sebelumnya
dinubuatkan sebagai The Special berusaha
keras menghentikan segala rencana jahat Lord Business dengan menggunakan relic yang menempel di punggungnya dan segala
macam kekreativitasan yang ia miliki.
Pesan yang terkandung dalam
The Lego Movie sendiri memang tidak jauh dari “kreativ” tadi. Dengan fokus
utama mainan Lego, maka siapa saja bisa membuat apapun dengan hanya berbekal
kreativ dan tidak lupa pula sentuhan imagination.
Sedangkan Kragler (lem) sendiri yang fungsinya dapat untuk merekatkan benda,
tepat sekali dipilih menjadi “senjata mematikan” milik musuh untuk membuat
antar bricks Lego tidak bisa lagi
dibongkar pasang. Phil Lord dan Christopher Miller selaku sutradara dan penulis
naskah tahu betul bagaimana menciptakan sebuah dunia fantasi dari banyak Lego
ini dapat dinikmati oleh semua kalangan, tidak hanya anak-anak saja. Bahkan, ada
beberapa komedinya memang tidak disasarkan pada anak-anak.
Untuk lagu soundtracknya yang
berjudul Everything is Awesome dari Tegan
& Sara cukup easy listening dan
sangat tepat diputar di bagian awal ketika Emmet memulai mengawali hari.
Overall, The Lego Movie adalah film animasi stop-motion
terbaik versi saya setelah Fantastic Mr. Fox (2009) karya Wes Anderson. Untuk ide
kreativ-nya yang menggunakan Lego bisa dikatakan ide paling pertama dan fresh dari semua film animasi stop-motion yang pernah ada. Saya
sebenarnya cukup kecewa atas tidak terpilihnya The Lego Movie dalam nominasi animated feature di Academy Awards tahun
ini. Mungkin bisa jadi karena waktu pemutarannya yang masih di awal-awal tahun
2014 kemarin. Tapi tidak masalah bagi saya, karena yang pasti The Lego Movie
sudah memiliki penggemarnya masing-masing dan membuktikan sebuah kualitas yang
tidak biasa pada animasi stop-motion.
ATAU
9 / 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !