Ini adalah perkenalan pertama saya dengan film karya David Lynch, disusul
setelah ini saya akan berencana juga menonton Eraserhead (1977) dan tentu
me-reviewnya. Kesan pertama saya setelah menonton film karya David Lynch ini
adalah.......... sangat kurang ajar. Saya telah ratusan kali menonton film, dan
ini pertama kalinya saya mendapati film sejahat ini. Ya, sangat jahat sekali.
Menyiksa pikiran penontonnya, serta membuatnya terus untuk memikirkan jawaban
akhir dari filmnya. Saya perlu mendapatkan banyak referensi dari mereka yang
sudah pernah menontonnya, dan itu sangat banyak membantu. Meskipun pada
akhirnya saya punya jawaban tersendiri, karena ini semua tentang interpretasi
setiap individu, saya pun juga bebas untuk memilikinya.
Adegan awal dimulai ketika Rita (Laura Elena Harring) hendak dibawa ke
sebuah tempat dengan mobil, yang tak lain bernama tempat tersebut bernama
Mulholland Drive. Namun tiba-tiba mobil berhenti secara paksa, dan kedua orang
yang mengantarkannya tersebut meminta Rita untuk keluar dari mobil sambil salah
satunya menodongkan pistol. Dalam hitungan detik, sebuah mobil tiba-tiba
melintas dan menabrak mobil yang dinaiki Rita hingga menyebabkannya hilang
ingatan. Dalam adegan lain, kita diperkenalkan dengan Betty (Naomi Watts) yang
dalam perjalanannya menuju Hollywood, dan untuk sementara ia menumpang di
apartemen milik bibinya. Tak disangka, Rita yang kehilangan ingatan tersebut
ternyata bersembunyi di apartemen yang akan ditempati oleh Betty tanpa
sepengetahuan bibinya.
Ada juga sutradara terkenal Hollywood, Adam (Justine Theroux) yang terpaksa
harus melepas aktris pilihannya sendiri atas tekanan dari gang mafia, yang
memaksanya untuk menerima aktris yang sudah dipilihnya. Sungguh malangnya,
istri dari Adam sendiri justru malah berselingkuh hingga menyebabkan
keuangannya dibekukan. Ini baru 3 karakter yang saya tulis di sini, maka Anda
akan mendapati beberapa karakter lain dalam tiap adegan berbeda, namun saling
memiliki benang merah. Setiap karakter pun dijelaskan cukup detail latar
belakangnya.
Dari total keseluruhan ceritanya sendiri, dapat dibagi menjadi 2 chapter
(meskipun tanpa keterangan tertulis mengenai pembagiannya). Chapter pertama
penceritaannya dengan tempo lambat dan cenderung berpotensi membosankan bagi
mereka yang tidak terbiasa dengan film bertempo lambat. Setelah adegan
bertemunya Betty dengan Rita, kemudian disusul dengan banyak adegan yang
sifatnya berupa fragmen-fragmen terpisah. Sedangkan untuk chapter kedua
bertempo lebih cepat, dengan alur penceritaan dari flashback antara
Rita-Betty-Adam.
Saya membayangkan setiap adegan dalam Mulholland Drive adalah sebuah puzzle
yang kemudian Lynch (penulis naskahnya juga) meminta penonton untuk menyusun
setiap kepingan misteri tersebut. Dari banyaknya referensi yang saya dapatkan,
kata kunci utama untuk memahami Mulholland Drive adalah “mimpi”, sesuai dengan
tagline-nya Lynch, "A love story in the city of dreams". Dengan
memegang erat kata kunci tersebut, kemudian saya mulai menyusun ulang
fragmen-fragmen tersebut menjadi sebuah jawaban yang tentunya sesuai dengan
interpretasi saya sendiri. Dari informasi yang saya dapat, bahwa Lynch adalah
seorang sutradara dengan aliran surealis. Film-filmnya penuh dengan
interpretasi dan simbol-simbol, serta sulit untuk memahaminya secara
keseluruhannya. Pada akhirnya, saya sendiri tidak bisa sepenuhnya “benar-benar” memahami
Mulholland Drive. Toh tidak apa lah, karena semua kembali ke interpretasi
masing-masing, dan hal tersebut bersifat bebas. Terlepas dari kesulitan dalam
memahaminya, Mulholland Drive adalah sajian bermutu bagi pecinta film untuk
mendapatkan sensasi mind-blowing.
ATAU
9,5 / 10
mantap gan
BalasHapusIni film favorit saya sepanjang masa, mindfuck gila
BalasHapus