Gesekan yang terjadi antara 2
atau lebih penganut agama berbeda dipandang adalah hal yang serius dan
sensitif. Jika tema tersebut diangkat ke dalam film, maka yang muncul pertama
kali dalam benak adalah film yang cukup berat dirasa. Serta karakter di
dalamnya pasti membawa keyakinan masing-masing yang kuat dan susah untuk
disandingkan. Berbeda dengan Driving Miss Daisy, meski mengangkat “sedikit”
tema gesekan antar 2 agama, tapi dikemas dengan sangat ringan dan dengan
sentuhan komedi pula.
Seorang wanita tua bernama
Daisy Werthan (Jessica Tandy) terlihat akan pergi ke suatu tempat dengan mobil
pagi itu. Naas, ia malah salah memasukkan persneling, sehingga mobillnya mundur
dan masuk ke halaman tetangganya. Maka datanglah anaknya, Boolie (Dan Aykroyd) untuk
menasihatinya sambil membicarakan masalah asuransi. Di perusahaannya, Boolie bertemu dengan Hoke Colburn
(Morgan Freeman) yang telah membantu salah satu karyawannya terjebak dalam
lift. Hoke direkomendasikan untuk Boolie oleh karyawan lain sebagai sopir untuk ibunya. Boolie tidak tega melihat
ibunya yang sudah tua mengendarai mobil sendiri, apalagi terkait insiden
sebelumnya. Pada awalnya, Ny. Daisy menolak untuk menerima Hoke sebagai
sopirnya dengan berbagai alasan. Hoke sendiri juga bingung apa yang harus
dilakukan, karena sejak hari pertama bekerja, ia banyak menganggur. Maka ia
putuskan membantu hal-hal kecil lainnya, tapi malah dimarahi Ny. Daisy dengan
nada ketus. Sangat berbeda sekali perlakuan Ny. Daisy dengan pembantu
wanitanya, Idella.
Pagi itu, Ny. Daisy memutuskan
akan pergi ke suatu tempat dan Hoke memaksakan diri untuk mengantarkannya.
Lagi-lagi Ny. Daisy menolak dan mengutarakan banyak alasan. Tidak tinggal diam,
Hoke memaksanya terus karena ia merasa berkewajiban melakukannya sebagai ikatan
kerja. Jalanlah Ny. Daisy sendirian
dengan perasaan kesal. Lantas Hoke mengejarnya dengan mobil karena tidak tega
melihat Ny. Daisy berjalan sendirian. Paksaan dari Hoke dirasa cukup membuat capek
Ny. Daisy, dan akhirnya ia menuruti juga untuk diantar. Meski di dalam mobil
terjadi argumen di antara keduanya, tapi Hoke menanggapinya dengan senyuman dan
guyonan. Seiring berjalannya waktu, maka sering pula Ny. Daisy diantar kemana
saja oleh Hoke. Dari seringnya mereka bertemu, maka terciptalah kedekatan antara
mereka. Bagaimanakah kelanjutan kisah lucu antara Ny. Daisy dengan Hoke ?
Sentimen antar pemeluk agama
Yahudi dan Kristen memang sedikit diangkat dalam film ini. Ny. Daisy yang beragama
Yahudi menunjukkan pandangan sinisnya terhadap menantunya, Florine, dan Hoke
yang keduanya beragama Kristen. Tapi, Ny. Daisy tidak bersikap demikian kepada
pembantunya Idella meski beragama Kristen. Sikap sinis dan nada bicara ketus
Ny. Daisy sebenarnya bukan didasari masalah perbedaan keyakinan tersebut, tapi
lebih ke arah personal. Seperti halnya kepada Hoke, Ny. Daisy menunjukkan
ketidaksukaan di awal karena dengan keberadaan Hoke tersebut, maka ia merasa
dianggap remeh oleh Boolie yang mempekerjakannya. Niat baik dari Boolie untuk membantunya dengan mempekerjakan
Hoke memang disalahartikan oleh Ny. Daisy. Malangnya, Hoke yang baik hati malah
jadi korban omelan Ny. Daisy.
Driving Miss Daisy adalah
drama keluarga yang sederhana dan ringan, tapi tidak murahan. Kehangatan dari
chemistry antar karakternya menjadi daya tarik utama. Unsur komedi segar di
sini justru muncul dalam adu argumen antara Ny. Daisy dan Hoke. Sekalipun Ny.
Daisy tampak memarahi Hoke, secara tidak langsung ia juga mengucapkan segala
curahan hatinya kepada Hoke. 2 karakter sentral di sini, Ny. Daisy dan Hoke
memang memiliki keunikan tersendiri. Ny. Daisy bisa dibilang orang yang Jaim
(Jaga Image) dalam hal ini. Ia tidak mau dianggap tidak mampu dalam melakukan
segala kegiatannya, meski usianya sudah tua. Hoke sendiri adalah karakter
favorit saya. Tidak pernah ia berpikiran negatif tentang Ny. Daisy. Dengan
segala keluguan dan kelucuannya, ia sangat sabar menanggapi jawaban ketus dari
Ny. Daisy, bahkan ia selalu menyelipkannya dengan guyonan. Hal itulah yang
membuat saya sering tersenyum kecil mengingat tingkah polah Hoke itu. Ny. Daisy
sebenarnya adalah pribadi yang kesepian. Kedekatannya dengan Hoke membuatnya
sadar bahwa Hoke lah satu-satunya temannya yang bersedia mendengarkan segala
ceritanya. Secara keseluruhan, dapat saya katakan bahwa Driving Miss Daisy
adalah drama ringan yang dikemas dengan “manis”. Saya menikmatinya.
ATAU
9 / 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO KITA DISKUSIKAN !